• Chapter 13 - Troubled

1.2K 48 6
                                    

HAPPY READING
VOTE

















•••

Sudah sejak sehari semenjak Clara jatuh pingsan kemarin, gadis itu tak kunjung membuka kedua mata juga. Pearl sebagai leader sekaligus satu satunya maid yang peduli dengan Clara  turut menjaga. Raut wajah wanita itu tampak sangat khawatir dengan sosok gadis dihadapannya yang masih terbaring lemah.

Pearl baru saja memohon bersujud dihadapan Veen, untuk memanggil para medis agar bisa melihat kondisi Clara saat ini. Setelah kejadian kemarin wanita itu melihat Clara terbaring lemah dengan Veen yang berteriak memanggil namanya. Sebelumnya Veen tidak memberikan izin pada Pearl untuk memanggil sejumlah perawat dan dokter pribadi, namun leader maid itu tampaknya tidak menyerah begitu saja, ia terus memohon kepada sang tuan.

Menghabiskan waktu hampir setengah hari untuk bisa Pearl memohon kepada Veen pada akhirnya pria itu mengijinkan, Pearl bernafas lega detik itu juga. Saat ini wanita itu masih setia disamping Clara saat jarum suntik mulai menusuk tangan gadis itu. Pearl terus menanyakan keadaan Clara pada dokter tersebut.

"Bagaimana kondisinya, apa dia baik baik saja?."

"Gadis ini kekurangan cairan dan sepertinya dia juga cukup kelelahan."

"Bagaimana dengan janinnya?

Tanya kembali Pearl.

"Saya tidak bisa bilang semua baik. Kandungan nya sedikit melemah, tapi kau jangan khawatir saya akan memberikan beberapa obat juga vitamin untuk dia"

"Baiklah."

Pandangan Pearl kini terfokus pada wajah Clara yang masih tertidur, tangannya mulai menyingkirkan helaian rambut gadis itu.

"Saya harap dia baik baik saja"

"Saya harap juga begitu, seorang ibu hamil tidak boleh sampai stress, dia butuh kebebasan dan kandungannya juga harus rutin di checkup."

Balas dokter tersebut.

"Saya usahakan membawa gadis ini kerumah sakit."

"Itu sudah seharusnya, saya takut janin ini akan semakin melemah, akan sangat berbahaya untuk keduanya nanti."

"Untuk asupan gizi, beri ia makan makanan sehat seperti sayuran dan rutin minum susu. Itu sangat bagus untuk pertumbuhan tulang dan gizi sang janin."

Lanjut dokter itu lagi pada Pearl

"Saya akan sampaikan semua itu padanya nanti."

"Dimana ayah dari bayi ini?. Mungkin saya bisa menyampaikannya."

Pearl kelabakan mendengar pertanyaan dari dokter tersebut, walaupun Pearl belum tau jelas siapa ayah dari bayi yang dikandung oleh Clara. Tapi ia cukup yakin siapa pemilik janin tersebut.

Pearl terdiam membisu.

"Maaf nona."

Dokter itu pun menyadarkan Pearl dari lamunan.

"Ayah...bayi ini. Su— sudah meninggal akibat kecelakaan."

Dokter itu pun terdiam dan tersenyum.

Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now