─ 审 .ೃ 𝘵𝘩𝘳𝘦𝘦 .°୭̥

1.4K 180 44
                                    

⚠️ warning!! (18+)
__________

"Ahahah! Kau pria yang lucu."

Chou meminum kembali wine dalam sekali teguk, ia agak menahan cegukan akibat terlalu banyak meminum wine. Wanita-wanita seksi di sampingnya tersenyum penuh godaan, mendengarkan cerita panjang Chou daritadi.

"Aku tau itu.. dan akhirnya, aku berhasil kabur lalu.. hicc, berada disini.." ucap Chou menyipitkan matanya.

Clang!

Pintu terbuka di tengah keramaian, pria yang menggunakan kacamata hitam. Chou kembali bercerita lagi, dan memegang kepalanya yang sedikit pusing akibat terlalu banyak minum.

"Rupanya kau disini, Chou."

Tiba-tiba Chou berhenti berbicara, lalu menatap kearah pria dihadapannya. Pria itu melepaskan kacamata hitamnya, dan menatap tajam kearah Chou. "Heh.."

Sebuah seringai kecil muncul, Chou terkekeh geli. "Paqii~" panggilnya, Paquito memberikan ekspresi datar.

...

Bruk!

"Ukh! Ah.." Chou kesakitan saat Paquito menghempaskan tubuhnya kasar ke kasur, "..sial, hicc.. kau sangat tidak gentle." Ucap Chou. Paquito menutup pintu kamar khusus dari Bar itu, ia menghela nafas panjang.

"Bagaimana kau bisa tau.. jika aku berada disini?" Tanya Chou heran.

Paquito melempar kacamata hitamnya, "cek saku belakangmu." Ucapnya. Chou perlahan merogoh saku belakangnya, dan mengambil sebuah cip kecil. Chou menatap cip pendeteksi itu lalu kembali tersenyum miring.

"Kau lupa, bahwa kau sedang menghadapi seorang detektif. Chou." Ucap Paquito.

Chou langsung kembali berbaring di kasur itu, "hahh~ sial.. kupikir.. akan mudah." Ucapnya. Pusing, Chou memejamkan matanya melainkan Paquito berjalan mendekat kearahnya.

"Tampaknya saya memang harus mengawasi mu, tanpa lengah sedikitpun." Ucap Paquito menatap Chou.

Mata Chou kembali terbuka, ia menatap kearah Paquito. "Detektif.. aku akan.. menjadi anak yang baik, jika kau menuruti kemauanku.." ucapnya, tersenyum miring kembali. Paquito hanya bereaksi mengangkat alisnya.

"Apa maumu?" Tanya Paquito.

Chou terkekeh, lalu perlahan duduk di kasur itu. "Lakukan.. Blow job untukku." Mintanya, Paquito mengerutkan keningnya. Tiba-tiba Chou melebarkan kedua pahanya, "ayo ayoo~.." lanjutnya dan menghentakkan kakinya.

Paquito perlahan berlutut di hadapan Chou, melainkan Chou hanya tersenyum licik kembali. "Kau.. ingat kan perjanjian kita kemarin? Hicc, Detektif." Tanya Chou, Paquito menatapnya serius.

"Ya." Balasnya singkat.

"Itu sebabnya.. aku lari, karena.. aku ingin kau menemukanku.." saut Chou terkekeh geli, lalu menatap balik Paquito. "Lakukan Blow job untukku ya.. hicc, Detektif." Lanjutnya menatap kearah bibir Paquito.

"Bibirmu.. pasti sangat handal selain dalam hal berbicara 'kan..?"

Paquito mendengus, lalu langsung membuka resleting celana Chou dengan kasar. "Ah.. sebentar.." Chou langsung bangun dari duduknya, agar lebih mudah.

Ia mengeluarkan penisnya sendiri, langsung dihadapan Paquito. "..kau tidak kaget?" Tanya Chou, Paquito hanya memberikan tatapan datar. "Saya sudah melihatnya saat kita pertama kali bertemu, Chou." Balasnya.

Cup.

Chou terkekeh, lalu menatap kearah Paquito yang mengecup penisnya dulu. Tanpa basa-basi, Paquito langsung memasukkannya kedalam mulutnya dan langsung melakukan 'blowjob'.

𝗨𝗡𝗞𝗡𝗢𝗪𝗡 [✓]Where stories live. Discover now