─ 审 .ೃ 𝘯𝘪𝘯𝘦 .°୭̥

2K 182 41
                                    

⚠️Warning! (18+)
________

"Tunggu sebentar." Minta Paquito, Chou menatap bingung kearahnya. Paquito sedikit bangun, lalu membongkar laci kecil di samping tempat tidur mereka.

"Saya lupa membeli pengaman." Lanjutnya, Chou terkekeh. "Konyol, untuk apa menggunakan kondom? Kita sesama pria disini, tidak akan ada yang hamil." Balas Chou, Paquito sejujur merasa akan aneh.

Lagipula, ini pertama kalinya dia akan melakukan hubungan intim. Dengan seorang kriminal, yang memiliki kasus membunuh pria yang ia tiduri.

"Kau takut~? Detektif?" Tanya Chou dengan nada menggoda, Paquito menatap tajam kearahnya lalu menggeleng. "Lakukan." Perintahnya, Chou langsung menciumi kuping Paquito.

Tangan Paquito mulai meraba paha Chou, "Detektif, kau punya semacam pelumas?" Tanya Chou. Paquito berpikir, "ada di kamar mandi." Balasnya. Chou mengangguk paham, lalu terdiam sejenak.

"Kau pernah masturbasi?" Tanyanya lagi.

Paquito memberikan ekspresi datar, "semua lelaki pasti pernah melakukannya." Balasnya. Chou terkekeh geli, tangan Paquito meremas pantat Chou. "!" Chou reflek memejamkan mata, "sabarlah.." ucap Chou dengan pipi merona.

"Nghh! Akh!"

Jari Paquito masuk ke dalam hole Chou secara kasar, yang masih terbaluti celana pendek. "Apakah seharusnya disini?" Tanyanya, Chou menatap kaget Paquito.

"Kupikir.. kau tidak paham mengenai beginian, Detektif." Ucap Chou, ia tersentak kaget saat Paquito menambah jari lagi. "Hanya menonton." Balasnya, "mhnn! Ukh!" Chou menundukkan kepalanya.

"A-Aku tidak.. tau.. jika rasanya akan aneh.. sebagai pihak bawah." Ucap Chou, Paquito menatap ekspresi Chou yang kesakitan. Chou menurunkan kepalanya, dan menyatukan kedua kening itu. "Ukh! Mhn!" Lenguhnya.

"Saya tidak yakin penis saya bisa muat di dirimu."

Paquito mencium Chou dan mulai melumat bibir itu sembari memasukkan jarinya lebih dalam, Chou melumat kasar bibir Paquito dan memejamkan mata erat. "Mhn- ah!" Chou melepaskan ciuman itu.

"Ti-Tidak perlu basa basi lagi Detektif, ambil pelumas mu." Minta Chou menyeringai sembari melenguh kesakitan, Paquito memberikan tatapan datar. Ia langsung mengeluarkan jarinya, dan menyuruh Chou yang berbaring duluan.

"Tch."

Chou melepas celana pendek dan celana dalamnya, lalu melemparnya ke lantai. Sekarang ia telanjang total, lalu menengok kearah Paquito yang membawa pelumas itu.

"Buka baju saya." Minta Paquito, Chou langsung beranjak dari kasur.

Ia beranjak dari kasur, dan berdiri dihadapan Paquito. Chou mulai melepaskan pakaian sang detektif, sembari diciumi Paquito langsung. Tangan Paquito mendorong pinggang Chou, menghimpit badan mereka berdua.

"Umhn.." Chou mengerutkan kening, saat Paquito menjilat kupingnya dan terjadi gesekan antar penis mereka. "Tampaknya seseorang terangsang." Ucap Paquito berbisik, Chou membuka resleting celana Paquito.

"..hah, tetap sesuai ucapanku.. Bottom on Top." Minta Chou.

Paquito hanya menggunakan Boxer nya, ia memangku Chou di kasur. "Yakin?" Tanya Paquito, Chou mendorongnya kasar ke kasur. "Kau tau kan, aku ahli dalam hal seperti ini?" Balas Chou.

Chou membuka penutup pelumas itu, dan menuangkannya ke tangan. "..hah.. oke.." gumam Chou, ia membuka boxer Paquito lalu menelan ludah secara kasar.

"Mengingatmu pada hot dog lagi?" Tanya Paquito tersenyum ejek.

𝗨𝗡𝗞𝗡𝗢𝗪𝗡 [✓]Where stories live. Discover now