─ 审 .ೃ 𝘵𝘦𝘯 .°୭̥

1.4K 163 29
                                    

"oi, Chou! Apakah yang kau katakan di telpon itu beneran?!"

Claude mengguncang pundak Chou kencang, teriakannya mengundang perhatian orang sekitar. Ekspresi Chou tampak seperti orang lelah, "..apakah kau tidak mendengar suara backsound plok²?" Balas Chou santai.

"Sial, frontal banget sih." Saut Clint.

Claude menarik nafas panjang, lalu merangkul Chou akrab. "Jelaskan, apa saja yang kalian lakukan? Aku juga penasaran rasanya berhubungan dengan cowo." Bisik Claude malu, Chou membelalakkan mata.

"Pfft- ahaha! Claude, kau Gay?" Tanya Chou terus terang.

Wajah Claude memerah seketika, "Tidak! Aku hanya memiliki rasa penasaran sedikit!" Bantahnya. Clint ber-o-ria di belakang mereka, "mungkin ini alasan korban pencurian dia rata-rata perempuan,"

"Mungkin dia takut jatuh cinta jika mencuri seorang laki-laki." Saut Chou terkekeh.

Mereka tertawa geli beberapa saat, lalu kembali fokus ke pembicaraan sebelumnya. "Oke, aku dan detektif itu akan secepatnya pergi ke kantor polisi. Dia mengatakan, dia akan melakukan rencananya yang entah apa itu." Ucap Chou menjelaskan.

"Kau yakin dengannya? Bagaimana kalau dia memanfaatkanmu?" Tanya Claude.

Chou tersenyum licik, "..Tidak, dia tidak mungkin memanfaatkanku." Balasnya santai. Clint menatapnya heran, "Apa yang membuatmu meyakininya?" Tanyanya, Claude mengangguk setuju kali ini.

"Hm.."

FLASHBACK ON

Hari setelah mereka melakukan seks..

Cklak.

"Detektif, kau tau kan peluru ini akan menembus kepalamu jika kau berbohong mengenai perjanjian kita?" Tanya Chou dengan nada serius, Paquito menatapnya datar sembari menaruh kertas mengenai biodata Chou.

"Kenapa, kau takut jika saya mengkhianati mu?" Balas Paquito perlahan mendorong badan Chou ke tembok, Chou tersenyum manis kembali menatap Paquito. "Tidak.. hanya saja, itu sangat menyakitkan kau tau? Padahal.. kau dan aku sudah saling bersetubuh." Balasnya.

Tangan Chou menyentuh pelan dada bidang Paquito lalu tampak merabanya, "Saya bukan seseorang yang suka mengikari janji." Ucap Paquito,

Cup.

Chou mengecup bibir Paquito singkat lalu tersenyum nakal, Paquito mendengus melihat tingkah Chou yang seakan memancingnya. "Kau memang seorang pria yang nakal." Ucap Paquito mendorong tengkuk Chou,

FLASHBACK OFF

"Setelah itu.. heheh, kami berciuman sampai kehabisan nafas." Cerita Chou diikuti cengiran yang tidak luntur dari wajahnya, "wow, kau berhasil membuat Detektif itu terpincut?" Tanya Claude tidak percaya.

Chou mengangguk-angguk sebagai jawaban, "kalian benar-benar having seks??" Tanya Claude lagi. Chou kembali mengangguk, "aku lebih mengatakannya sebagai hard seks, penisnya benar-benar menyiksaku." Jelasnya.

Clint menutup mulutnya sekilas, "Tidak terbayang bagaimana besarnya." Ucapnya. Claude tercengo diam mendengarkan pembicaraan yang sedikit melenceng ini,

"Intinya, jika aku berhasil keluar. Aku akan memberitahu kalian sesegera mungkin." Ucap Chou.

Claude tersenyum miring sekilas, lalu bertopang dagu. "Infokan." Mintanya, Chou membalas senyumannya lalu mencolek dagu Claude seakan godaan. "Baiklah, aku harus kembali." Ucap Chou beranjak pergi,

Claude mengusap dagunya sembari menatap Chou yang mulai pergi, "sekarang aku tau alasan kenapa ia memiliki banyak korban." Ucapnya, Clint menengok kearahnya..

𝗨𝗡𝗞𝗡𝗢𝗪𝗡 [✓]Kde žijí příběhy. Začni objevovat