─ 审 .ೃ 𝘧𝘰𝘶𝘳𝘵𝘦𝘦𝘯 .°୭̥

1K 125 14
                                    

FLASHBACK...

"Detektif."

Paquito melirik kebelakang, kearah Chou yang berjalan santai sembari tersenyum khas nya. Mereka sengaja bertemuan di lokasi kepolisian yang paling sepi, dan jarang orang datangi.

"Kau merindukanku lagi begitu, ya??" Tebak Chou berkacak pinggang.

Paquito berhadapan dengannya, "ini mengenai rencana kita sebelumnya." Jelasnya. Tangannya mengeluarkan sebuah peta kecil, dan menunjukkannya langsung ke Chou.

Chou menatap bingung peta itu, "ini, merupakan peta tentang bangunan dan seluk beluk bangunan kepolisian ini." Ucap Paquito serius.

"Wow.. ku kira kau tidak akan mengambil barang seharga itu." Balasnya menyeringai tipis.

"Memang, awalnya saya ragu untuk menggunakannya. Namun, disituasi genting saya perlu ini." Jelas Paquito menatap Chou,

"Lalu, apa selanjutnya?" Tanya Chou kepo. Paquito menutup peta kecil itu dan menarik nafas, bersiap menjelaskan rencana yang ia susun.

"Pertama, saya sudah tau bahwa sekitar akhir pekan menjelang musim dingin. Para kepolisian akan libur panjang, dan hanya beberapa polisi tetap berjaga disini. Dan, di waktu itulah mungkin kita bisa melaksanakan rencana kabur kita." Jedanya,

Paquito melihat sekitar lalu menarik Chou agar kepojokan, menghindar ada polisi yang berpatroli.

"Saya ditugaskan menjaga saat akhir pekan itu, dan saya bisa membantumu keluar." Lanjutnya.

Chou tersenyum miring sembari menatap dalam Paquito, "lalu, setelah berhasil. Kau ikut kabur?" Tanyanya memegang lengan Paquito,

"Tidak, saya akan bertahan disini kurang lebih 2 hari. Sampai saya memutuskan undur diri karena tidak becus menjaga keamanan kepolisian." Balasnya.

Chou mengangguk paham, lalu melipat kedua tangannya. "Akhir pekan sebelum musim dingin sekitar 5 hari an lagi, itu masih lama Detektif." Ucapnya.

Paquito menunjukkan kelima jarinya, "Justru itu sebuah alasan bagus untuk memperkuat rencana kita," jelasnya menjeda.

"Saya bisa mengambil waktu cukup lama, untuk menelusuri nyaris seluruh bangunan dan dari cctv. Itu kesempatan besar, agar kamu bisa kabur tanpa ketahuan siapapun."

Ekspresi Chou cukup tertarik, ia berbinar-binar mendengar penjelasan Paquito. "Gila, ternyata ide dari seorang Detektif bukan main-main." Balasnya dengan pujian,

Paquito menepuk pundak Chou lalu sedikit menunduk,

"Terima kasih. Tapi, ini rencana yang perlu kau lakukan saat hari itu tiba.."

FLASHBACK END...

"Pertama, pastikan seluruh teman sel mu sudah tidur nyenyak tanpa sedikitpun sadar."

Chou mengecek para narapidana lainnya di dalam sel lamanya lalu mengangguk, 'Baiklah.. langkah selanjutnya.' batin Chou mengeluarkan sebuah peniti.

"Kedua, keluarlah dengan peniti ini dan berjalan mengarah ke belakang. Atau di bagian mengarah ke ruang kerja,"

"Usahakan, berjalan di balok lantai kedua pinggir kanan agar terhindar dari pantauan cctv."

Chou mengikuti semua ucapan Paquito saat itu, melewatinya dengan pelan dan cepat tanpa menimbulkan suara berisik sekalipun. Sesampai disana, Chou bersembunyi di balik lemari berisi buku-buku.

Terlihat beberapa polisi yang berjaga, berdiri dan mengerjakan sebuah kasus-kasus sekitar.

"Jangan bunuh mereka, kau bisa menggunakan bela diri yang membuat mereka tak sadarkan diri."

𝗨𝗡𝗞𝗡𝗢𝗪𝗡 [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora