Part 39

7.2K 1.2K 179
                                    

KARENA Taeyong sangat bosan terus berdiam diri di rumah Ten sendirian, akhirnya ia menyetujui ajakan Mingyu untuk pergi ke taman bermain. Bukankah itu tidak buruk? Lagi pula Ten sedang berkencan, temannya itu seolah mengabaikan keberadaannya dan pergi setiap saat, menyebalkan.

Taeyong tidak memiliki banyak baju untuk di pakai, jadi tanpa izin ia menggunakan beberapa atasan serta celana milik Ten. Tidak mungkin Taeyong pergi ke taman bermain menggunakan baju tidur kan? Akan sangat aneh. Oh tentunya ia tidak sabar! Sudah lama sejak Taeyong pergi ke taman bermain.

Terlebih, Jaehyun juga pernah berjanji untuk membawanya ke taman bermain, tapi nyatanya lelaki bermarga Jung itu tidak pernah menempatinya hingga saat ini. Mengingat hal tersebut, Taeyong tersenyum kecut.

Seluruh perlakuan Jaehyun memang sangat manis, lelaki itu tidak pernah menyakiti atau membicarakan hal buruk tentangnya. Hanya saja, ketidakpekaan Jaehyun membuat lelaki tinggi itu tampak buruk di mata Taeyong. Jaehyun terus menerus mengabaikan keinginan Taeyong, menunjukan afeksi pada Rose dan menganggap bila ia akan baik-baik saja dengan seluruh perlakuan menyebalkan itu.

Menghela napas panjang, Taeyong akhirnya bersiap-siap, ia mengganti pakaian, memakai sunscreen serta mengoleskan lipbalm di bibirnya. Setelah di rasa penampilannya sudah cukup menarik, Taeyong keluar dari kamar Ten; menuju halaman depan karena Mingyu baru saja mengirim pesan dan lelaki berkulit tan itu sudah menunggu di halaman rumah Ten.

"Hei," sapa Mingyu begitu pintu rumah Ten terbuka dan menampilkan Taeyong dengan pakaian rapihnya. "Wow.." untuk sementara, Mingyu kehilangan kata-kata.

Taeyong menatap wajah Mingyu, ia meremat celana yang di pakai. "K-kenapa? Tidak bagus ya? Ini milik Ten, aku tidak membawa banyak baj-"

"Tidak. Kau terlihat sempurna." potong Mingyu dengan senyum cerah yang memperlihatkan gigi taringnya.

Sebenarnya Taeyong hanya memakai celana jeans hitam pendek selutut, kaus putih kebesaran serta sweater merah muda milik Ten. Ujung baju putihnya lebih mendominasi karena sweater merah muda itu tidak sepanjang kaus putihnya.

Mendengar pujian itu Taeyong tersenyum lebar. "Syukurlah, ayo! Aku sudah tidak sabar pergi ke taman bermain!"

Keduanya melangkah keluar dari halaman rumah Ten karena Mingyu sengaja memarkirkan motornya di luar; agar lebih mudah bila ingin berangkat. Tadinya Taeyong ingin berpamitan pada kedua orang tua Ten, tapi sepertinya ibu serta ayah Ten tidak ada di rumah.

Karena Taeyong selalu berdiam diri di kamar, ia jadi tidak tahu bila orang rumah Ten berangkat atau pergi keluar. Habisnya tidak ada yang dapat Taeyong lakukan di rumah Ten, seluruh pekerjaan sudah di kerjakan oleh pengurus rumah tangga.

Langkah Taeyong terhenti saat ia melihat sosok Jaehyun; untuk yang kesekian kalinya, berdiri di dekat pagar rumah Ten seraya membawa paper bag besar serta kantung plastik berwarna putih yang sepertinya berisi makanan.

Mingyu menatap Taeyong dan Jaehyun bergantian, ia melanjutkan langkah kaki menuju motornya yang terletak tidak jauh dari tempat Jaehyun berdiri.

"Taeyong," panggil Jaehyun dengan lembut, matanya terlihat begitu sendu. "Mau pergi kemana? Aku membawakan cemilan dan baju baru untukmu, aku tahu kau tidak memiliki banyak baju di sini." ia menyodorkan paper bag berisi beberapa setel pakaian Taeyong.

Sama seperti sebelumnya, Taeyong tidak berniat untuk mengambilkan paper bag yang di sodorkan oleh Jaehyun. "Aku harus pergi."

"Kapan kau kembali?" tanya Jaehyun; memastikan.

"Entahlah."

Tatapan Jaehyun terlihat sedikit terluka ketika Taeyong memilih untuk menghampiri Mingyu; berdiri di samping si lelaki bermarga Kim. Taeyong bahkan mengabaikan pemberiannya seperti kemarin malam.

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang