Part 6

37.4K 5.7K 1.2K
                                    

KELOPAK mata Taeyong terbuka secara perlahan, menyesuaikan dengan cahaya yang menelusup dari tirai jendela. Ia sedikit terkejut ketika menemukan wajah Jaehyun yang berada tepat di hadapaannya; berjarak cukup dekat hingga Taeyong bisa merasakan hembusan napas Jaehyun menerpa wajah.

Untuk sesaat Taeyong terdiam, jantungnya mulai berdetak lebih cepat. Ini adalah pemandangan yang Taeyong inginkan di setiap pagi, melihat wajah Jaehyun yang sedang terlelapㅡbegitu menggemaskan. Iris hitam Taeyong menelusuri setiap inci wajah Jaehyun, mengamati bagaimana bulu mata lentik, hidung mancung serta bibir tebal Jaehyun bisa terlihat begitu memesona meskipun sama sekali tidak bergerak.

Taeyong menelan air liur dengan kasar, ia mengigit bibir bawah. Oh sungguh, bisakah Taeyong memiliki kesempatan walaupun hanya satu kali? Ia ingin menempelkan bibirnya di bibir Jaehyun, merasakan tekstur tebal bibir si lelaki yang lebih dewasa, bisakah? Setidaknya, bila Jaehyun tidak menyukainya dan memilih untuk bersama orang lain nantiㅡTaeyong sudah terlebih dahulu mengambil ciuman pertama lelaki tampan itu, dan ini juga akan menjadi ciuman pertama untuknya.

"Kau tahu Ahjusshi?" Taeyong berbisik pelan, ia mengangkat kepala dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jaehyun, detak jantungnya semakin menggila, di dalam hati Taeyong berharap bila Jaehyun tidak terganggu dengan apa yang akan ia lakukan, "aku menyukaimu.."

Setelah mengungkapkan hal itu, Taeyong benar-benar menempelkan bibirnya di bibir Jaehyun; hanya dalam dua detik sebelum ia kembali menarik diri dan menuruni kasur dengan cepat untuk pergi ke kamar mandi. Senyum Taeyong mengembang, tidak masalah mencuri kecupan di saat Jaehyun terlelap kan?

Tanpa Taeyong ketahui, Jaehyun membuka mata setelah mendengar pintu kamar mandi di kamar Taeyong tertutup. Lelaki bermarga Jung itu terdiam untuk beberapa saat sebelum menyentuh bibir dengan dahi yang berkerut.

Jaehyun sudah bangun sejak merasakan pergerakan di sampingnya, ia juga bisa mengetahui bahwa Taeyong menatapnya tanpa henti. Tidak tahu kenapa Jaehyun memilih untuk tidak membuka mata, tapi ternyata itu juga membuatnya sedikit bingung.

Kenapa Taeyong menciumnya seperti itu? Dan bisikan pelan yang Jaehyun dengar, itu membuatnya menjadi lebih bingung dari sebelumnya.

"Aku menyukaimu.."

Jaehyun menghela napas gusar lalu memutuskan untuk menuruni kasur Taeyong dan berjalan keluar dari kamar si lelaki cantik. Ini terasa tidak benar, kenapa Taeyong seperti itu? Apa yang akan Donghae katakan nanti?

"Jadi dia menyukaiku?" gumam Jaehyun pelan, ia berjalan ke arah dapur dan menuangkan air dari teko ke dalam gelas sebelum meneguknya dengan rakus.

Apa yang harus Jaehyun lakukan? Ini akan terasa begitu canggung, atau Jaehyun harus bertingkah seolah ia tidak mengetahui apa yang baru saja terjadi? Ah benar, Jaehyun hanya perlu bersikap bahwa semuanya baik-baik saja. Ia tidak harus memikirkan tentang apa yang di katakan dan apa yang baru saja di lakukan oleh Taeyong.

"Taeyong hanya keponakanmu, itu satu hal yang perlu aku ingat." monolog Jaehyun seraya membuka lemari pendingin, berniat membuat sarapan untuknya dan Taeyong.

***

"Kenapa kau memasang senyum konyol seperti itu?" tanya Doyoung pada Taeyong.

Bayangkan saja, sejak masuk ke gerbang sekolah, Taeyong memasang senyum bodoh yang membuat semua orang memerhatikannya! Doyoung hingga tidak habis pikir, ia khawatir bila kepala Taeyong baru saja terbentur sesuatu!

Taeyong tertawa kecil sebelum duduk di samping Doyoung, berhasil membuat si lelaki bermarga Kim sedikit menjauh dan bergidik ngeri. Apa-apaan itu?! Di setiap harinya, tingkah Taeyong selalu merisaukan!

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang