Part 9

35.1K 5.4K 1.1K
                                    

RONA merah di pipi Taeyong tidak menghilang sejak dua puluh menit yang lalu, di mana ia tidak sengaja mencium bibir Jaehyun di tengah kerumunan dan mereka berdua berakhir tersungkur karena menabrak pembatas jalan. Saat ini Taeyong duduk di ruang tengah, ia menunduk untuk memerhatikan bagian dengkulnya yang tergores; mengeluarkan sedikit darah.

Ini sangat memalukan! Bahkan Taeyong dan Jaehyun sempat di bantu oleh orang lain yang berjalan di trotoar, Jaehyun mendapatkan luka di kedua siku serta telapak tangan karena menahan bobot tubuh di aspal yang kasar. Mereka berdua sudah seperti anak kecil!

"Maaf," gumam Jaehyun yang kini berjalan menghampiri Taeyong seraya membawa kotak medis lalu duduk di karpet, berniat mengobati luka Taeyong. "Aku sudah bilang jika menggunakan satu sepeda untukㅡ"

"Tapi kita jatuh bukan karena sepeda." potong Taeyong cepat, ia mengalihkan pandangan ke arah lain dan mengulum bibir, "apa Ahjusshi sangat terkejut?"

Jaehyun berdehem pelan, tidak berniat untuk menjawab. Ia mengeluarkan kain kasa, cairan pembersih untuk luka serta obat merah. Lebih baik Jaehyun mengobati luka Taeyong dari pada harus memikirkan kejadian yang baru saja menimpa mereka. Bukan apa-apa, tapi Jaehyun merasa bahwa dadanya berdebar, sangat aneh.

Ringisan pelan keluar dari bibir Taeyong ketika Jaehyun membersihkan lukanya, ia menatap telapak tangan serta siku Jaehyun yang belum di obati. Oh, mungkin nanti Taeyong bisa mengobati tangan Jaehyun yang terluka. Impas kan? Mereka saling mengobati satu sama lain, Taeyong yakin bila Jaehyun tidak bisa mencapai siku nya nanti.

"Ahjusshi.." panggil Taeyong dengan suara yang begitu lembut, ia mengigit pipi bagian dalam, "apa Ahjusshi baik-baik saja?"

"Aku baik." balas Jaehyun cepat, ia meneteskan obat merah pada kapas lalu menekan kapas tersebut di bagian luka Taeyong.

Entah kenapa namun ini sedikit awkward. Jaehyun sangat terkejut dengan kecupan yang Taeyong berikan beberapa saat lalu, itu terjadi secara tiba-tiba, bukan begitu?

Taeyong menggembungkan sebelah pipi dan menatap lekat pada wajah Jaehyun yang terlihat begitu serius. "Tentang kecupan tadi, aku minta maaf karena aku tidak bermaksud seperti itu, akuㅡ"

"Tidak perlu di bahas." ujar Jaehyun cepat, ia mendongak dan menatap wajah Taeyong, "aku sudah mengobati lukamu, aku harus mandi sebelum menyiapkan makan malam."

"Tapiㅡ"

Sebelum Taeyong sempat mengatakan apapun, Jaehyun sudah berdiri dan pergi berjalan menjauhinya. Bahkan lelaki bermarga Jung itu tidak membereskan kotak obat di atas meja. Taeyong menyipitkan mata lalu menyenderkan punggung pada sofa.

Okay, Taeyong tahu bahwa ini kesalahanya, ia mencium Jaehyun, tapi Taeyong juga melakukannya tanpa di sengaja! Kenapa Jaehyun menghindarinya seperti itu?

Menghela napas panjang, Taeyong akhirnya membereskan kotak medis yang isinya berserakan di atas meja. Memang seharusnya ia tidak perlu mengharapkan apapun, Jaehyun tidak mungkin menyukainya. Ini sangat menyebalkan, memiliki perasaan bodoh seperti sekarang. Tapi sayangnya Taeyong tidak bisa menghilangkan perasaan ini, seolah sudah melekat terlalu erat seperti lem, sama sekali tidak bisa di lepaskan.

***

Ten mengangkat sebelah alis, ia merasa bingung karena sedari tadi Taeyong terus menghembuskan napas dan memasang wajah muram. Padahal mereka berdua sedang berada di pinggir lapangan basket, menonton lelaki tampan seperti Kim Mingyu, Kwon Hyunbin, Kim Rowoon dan Cha Eunwoo bermain basket melawan tim sekolah lain.

Seharusnya Taeyong bersemangat! Seperti Ten yang sudah meneriaki Mingyu serta Eunwoo, memberi semangat agar tim sekolah mereka bisa menang! Selain itu, Ten sangat menyukai bentuk tubuh Mingyu dan Eunwoo, keduanya menawan dan seksi.

Certain Things《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now