☠️WARNING ☠️
ADANYA KATA-KATA KASAR YANG TIDAK PATUT DITIRU DAN JUGA ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK BOLEH DICOBA. MOHON MEMBACA DENGAN BIJAK
DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA DAN JANGAN LUPAKAN VOTE AND KOMENT
Bianca Raquella Que...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
☠️☠️☠️
Bianca dkk melanjutkan perjalanan mereka menuju markas Queen of Angel, dari kejauhan terlihat bangunan yang cukup megah, Bianca berhenti di depan gerbang bangunan tersebut ia menekan tombol rahasia dan secara otomatis gerbang tersebut terbuka dengan lebar.
Bianca melajukan motornya memasuki pekarangan markas Queen of Angel sebuah mansion yang di desain langsung oleh Bianca dkk, di dalamnya terdapat fasilitas lengkap untuk menunjang kebutuhan para anggota Queen of Angel lainnya.
Mansion yang di jadikan markas oleh Bianca dkk juga di lengkapi dengan keamanan yang tinggi untuk mengantisipasi adanya serangan mendadak markas Queen of Angel juga di lengkapi sensor jika ada orang mencurigakan yang datang mendekat maka akan dengan mudah diketahui oleh anggota QOA lainnya.
Bianca membuka pintu markas, di sana sudah ada banyak anggota dari QOA. Semua anggota QOA langsung berdiri ketika melihat kedatangan leader mereka.
"SELAMAT DATANG QUEEN."
Secara serentak mereka memberikan salam pada Bianca, ia hanya mengangguk sambil terus berjalan memasuki lift untuk menuju lantai 2 dimana ruangan khusus inti QOA berada, diikuti Lorena dan sahabatnya.
Ting, bunyi lift terbuka terlihat ruangan yang cukup luas terdapat berbagai macam senjata tertata rapi di dalam sebuah lemari kaca, komputer, dan masih banyak lagi barang-barang mewah lainnya. Ruang kamar mereka berada di lantai tiga sementara untuk kamar anggota QOA berada di lantai satu.
Bianca mengambil sebuah senjata dari dalam lemari.
"Nanti malam kita akan bertemu dengan salah satu pembeli dari senjata yang kita jual, kalian harus siap-siap jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan." Bianca berkata sambil membolak-balikkan pistol yang ia pegang.
"Jam berapa kita akan kesana?." Lorena bertanya sambil terus memainkan ponselnya.
"Jam 9 malam, Zee lo atur semuanya jangan sampai terjadi kekacauan. Gue ngga mau kejadian waktu itu terulang kembali."
Bukan tanpa alasan Bianca meminta Zee untuk mengatur semuanya dengan matang, ia tak ingin kejadian beberapa bulan lalu terulang lagi, dimana disaat mereka akan memulai kesepakatan disaat itu juga ada penyusup yang menyelinap masuk dan menyerang mereka.
Bianca memandang Zee yang sedari tadi duduk di sofa bersebelahan dengan Anna.
"Kali ini gue ngga akan biarin ada kekacauan lagi." Zee menjawab dengan penuh keyakinan, kali ini Zee tak akan membiarkan kejadian itu terulang lagi.
"Gue mau ke lantai tiga, kalo ada apa-apa panggil gue." Bianca keluar dari ruangan itu, memasuki lift menuju lantai tiga.
Sementara itu Lorena dan yang lainnya hanya mengangguk untuk merespon perkataan Bianca.
