Part 6

2K 113 26
                                    

 

 

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.





☠️☠️☠️
















Kalian bisa ngga sih ngga usah ribut disini? Ini tuh rumah sakit bukan pasar." Zee menatap garang pada si pelaku.

Sementara yang di tatap hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sorry Zee, si Oren nih kebiasaan banget." Stevania menunjuk Lorena yang sedang tersenyum-senyum sendiri.

"Ada apa sih?" Zee memandang Lorena dan Stevania secara bergantian.

"Biasalah, si bubet tebar pesona sana sini, sampai kasir minimarket aja di embat." Stevania memutar bola matanya jengah saat mengingat kelakuan sahabatnya yang satu ini.

Ya, pelaku dari keributan di lorong rumah sakit adalah Lorena dan Stevania yang sedari tadi sibuk berdebat.

"Ck, lo ngga liat tadi Stev kasirnya itu ganteng banget, gue aja sampe meleyot." Lorena berkata sambil membayangkan wajah dari si kasir minimarket.

"Udah-udah sekarang kita harus kedepan ruang ICU, Bia udah dipindah keruang ICU tadi sama dokter." Zee menarik tangan Lorena dan Stevania.

"Terus gimana keadaan Bia?" Lorena bertanya pada Zee yang sedang menarik tangannya.

"Kata dokter, Bia masih harus dipantau perkembangannya." Setelah sampai di depan ruang ICU, Stevania memberikan minuman yang ia bawa pada Rayyand dan yang lainnya.

"Anna, mau temenin Bia di dalam." Anna berkata dengan wajah lesunya .

"Sebentar, gue coba tanya sama dokternya." Atasya berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruangan dokter yang merawat Bianca.

Setelah menunggu lima menit akhirnya Atasya datang dan memberi tahu bahwa Anna boleh masuk keruang ICU.

Selesai mengganti pakaian yang steril Anna masuk ke dalam ruang ICU dan duduk di kursi yang ada di sebelah tempat tidur Bianca

Anna memegang tangan Bianca yang terpasang selang infus, melihat keadaan sahabat nya yang terbaring lemah dengan bebarapa alat dibagian tubuh nya, membuat anna meneteskan air matanya.

"Bia bangun dong, Bia kan kuat hiks. Nanti engga ada yang beliin Anna lolipop." Anna menundukkan kepalanya sambil memegang tangan Bianca.

Tiba-tiba Anna dikagetkan dengan jari Bianca yang bergerak, ia menghapus air matanya lalu bergegas menekan tombol yang ada diatas tempat tidur Bianca.

Sementara Zeevanya dan yang lainnya merasa panik disaat mereka melihat dokter-dokter yang berdatangan dan memasuki ruang ICU, Anna keluar dengan wajah sembabnya.

"Ada apa? Kenapa dokter berdatangan?" Atasya bertanya pada Anna yang sudah mendudukkan dirinya di sebelah Lorena.

"Tadi jari Bianca gerak-gerak, jadi Anna tekan tombol darurat biar dokternya dateng."

Queen of Angel (Ongoing)Место, где живут истории. Откройте их для себя