☠️WARNING ☠️
ADANYA KATA-KATA KASAR YANG TIDAK PATUT DITIRU DAN JUGA ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK BOLEH DICOBA. MOHON MEMBACA DENGAN BIJAK
DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA DAN JANGAN LUPAKAN VOTE AND KOMENT
Bianca Raquella Que...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
☠️☠️☠️
Pukul 19:00 WIB, Bianca dan yang lainnya kembali mendatangi sekolah, mereka sedang berdiri di depan gerbang sambil melihat sekeliling sekolah yang nampak sepi hanya ada beberapa ruangan yang lampunya masih menyala.
Memastikan tak ada orang yang melihaat dirasa sudah aman Bianca dkk pun berjalan memasuki area sekolah, keberuntungan sepertinya sedang memihak mereka penjaga gerbang yang biasa dipanggil pak botak itu tak ada disana, tanpa menunggu waktu lama Bianca dkk pun bergegas menuju gudang belakang sekolah.
"Lo udah chat si target kan?" Tanya Stevania
"Sudah dong girls, nih." Lorena menunjukkan isi chatan nya kepada Bia dkk
Putri Kodok Online
Hai put
Hai, maaf Ini siapa ya?
Ini gw Aiden Lo ada waktu nggak entar malem?
Eh Aiden, lo dpt nmr gue dari mana? Emm gue ntar malem free kok, why Aiden?
Gw mau ajak lo ketemuan ada yang mau gue omongin, gw tunggu lo di gudang belakang sekolah jam 19.00
Em tapi kenapa harus disekolah Aiden? Apalagi itu udah malam banget?
Jadi lo nggak bisa?
Eh bisa kok Aiden bisa, iyaudah gue tunggu lo disekolah jam 7 malam ya.
Good Girl, okay see u to night cantik
See u to Aiden
Setelah membaca isi chat-an antara Aiden fake dan putri, bia dkk memandang horor ke arah lorena yang ditanggepin ketawa oleh sang empuh.
"Biasa aja keles hal beginian mah gue udah pro". Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
TAKK
"Giliran soal beginian aja lo gercep." stevania menggeplak kepala lorena.
"Anjing pala gue" Maki Lorena
"APA LO" Balas sengit Stevania.
"Udah? Kalau belum lanjutin sampai lo puas dan berakhir rencana nya ketahuan". Sela Bia menatap jengah dua temannya ini yang tak henti-henti nya adu bacot, Stevania dan lorena pun cengengesan menanggapi ucapan sang ketua.
