Part 34

1K 37 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







                                  ☠️☠️☠️








"Kalian pacaran?" Tanya balik tuan Adi sambil menatap Bianca dan Rayyand bergantian.

Bianca yang mendengar ucapan Daddy nya seketika geleng kepala namun Rayyand sebaliknya.

"Doain aja om, secepatnya bakalan jadi mantu om." Seru Rayyand menyenggol lengan Bianca dan tersenyum penuh arti yang tentu saja hanya Rayyand yang tau artinya.

"Dih ogah gue." Ketus Bianca lalu meninggalkan begitu saja Daddy dan Rayyand.

"Dia anak om?" Tanya Rayyand pada tuan Adi.

Namun bukannya menjawab, tuan Adi justru berjalan meninggalkan Rayyand di halaman mansion, tuan Adi berbalik saat ia sudah sampai di depan pintu.

"Masuk dulu, nanti saya akan jawab pertanyaan kamu itu." Ucap tuan Adi.

Rayyand pun menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti tuan Adi yang sudah lebih dulu masuk, sesampainya di ruang tamu Rayyand langsung di hadapkan dengan foto keluarga tuan Adi ada empat orang di dalam foto itu sepasang suami istri, dua anak kecil laki-laki dan perempuan. Rayyand tau kalau sepasang suami istri itu adalah tuan adi dan istrinya, Rayyand juga mengenali siapa bocah laki-laki yang ada di foto itu namun ia memandang dengan lekat wajah bocah perempuan yang sedang menggenggam tangan ibunya, Rayyand belum pernah melihat dia sebelumnya.

"Itu foto Bianca waktu masih kecil."

Rayyand di kagetkan dengan kedatangan tuan Adi yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya.

"Jadi Bianca..." Rayyand menggantungkan ucapannya.

"Iya, dia adiknya Gio, putri kami satu-satunya." Tuan Adi ikut menatap foto keluarganya.

"Tapi setahu saya anak anda cuma Gio." Ucap Rayyand.

Tuan Adi tersenyum saat melihat raut wajah Rayyand yang tampak kebingungan.

"Bianca dari kecil sudah tinggal dengan oma dan opanya di luar negeri. Wajar jika kamu tak pernah tau kalau om mempunyai anak lain selain Gio." Jelas tuan Adi

Rayyand menganggukkan kepalanya, ia kembali menatap foto keluarga itu.

"Ngga nyangka selama ini tanpa saya ketahui ternyata saya mencintai adik dari sahabat saya sendiri." Rayyand tersenyum, namun terlihat sedikit pancaran kesedihan dari matanya saat mengatakan tentang sahabatnya yang sudah lama tiada.

Tuan Adi menepuk bahu Rayyand, sementara Rayyand hanya menoleh sekilas.

"Om juga ngga nyangka, kita di pertemukan kembali setelah sekian lama, bagaimana kabar Daddy kamu?" Tanya tuan Adi mengalihkan pembicaraan.

"Kabar Daddy baik, dan ya sikap diktatornya masih sama seperti dulu." Jawab Rayyand sambil sedikit mendengus saat mengingat sifat Daddy yang sulit di ubah itu. Tuan Adi terkekeh saat melihat wajah jengkel Rayyand.

Queen of Angel (Ongoing)Where stories live. Discover now