Part 36

1.6K 50 15
                                    

☠️☠️☠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




☠️☠️☠️






Rayyand melajukan motor sportnya dengan kecepatan tinggi menuju markas King Black Eagle yang berada cukup jauh dari pusat kota, menyusuri jalanan ibu kota yang masih ramai walaupun sudah tengah malam.

Jarak yang biasanya memakan waktu 1 jam, kini hanya di tempuh dengan waktu 30 menit.
Rayyand akhirnya sampai di markas King Black Eagle, ia membunyikan klakson motornya saat sudah sampai di depan gerbang yang menjulang dengan tingkat keamanan tinggi, tidak semua orang bisa memasuki area itu kecuali anggota King Black Eagle tentunya.

Rayyand kembali melajukan motornya saat gerbang itu sudah berhasil terbuka, dengan jarak 1km dari gerbang menuju pintu utama markas, melewati pepohonan yang rimbun membuat suasana gelap dan semakin mencekam.

Di area markas yang di kelilingi hutan itu terdapat beberapa hewan buas peliharaan anggota inti King Black Eagle, mereka sengaja melepaskan hewan peliharaan mereka hutan itu, dengan tujuan saat mereka mengeksekusi targetnya mereka tak perlu repot-repot menggali lubang untuk menguburnya, mereka hanya cukup membuang mayat itu ke hutan, dan hewan peliharaan mereka akan dengan senang hati memakannya.

Kini Rayyand telah sampai di depan pintu utama markas, ia mematikan motor, dan bergegas turun dari motor sportnya.

Rayyand membuka pintu itu, yang langsung disambut oleh anak buahnya.

"Selamat datang king." Mereka semua serentak menundukkan kepalanya.

Rayyand mengibaskan tangannya, dengan setengah berlari ia menaiki tangga menuju lantai 2, teman-temannya sudah berkumpul disana terbukti dengan suara gaduh yang mereka ciptakan.

"Lo yang bener dong kalo main." Sungut Daniel saat melihat Devano bermain curang.

"Lah, dari tadi juga gue udah bener mainnya."
Devano menatap sengit pada Daniel.

"Berisik lo berdua, main PS aja ribut nya ngalahin emak-emak komplek." El melempar kepala Daniel dan Devano dengan yupi milik Andra.

"El, jangan buang-buang yupi punya Andra dong." Andra mencebikkan bibirnya sambil memungut dua yupi yang sempat El gunakan untuk melempar kepala Daniel dan Devano.

"Sorry, dra. Lagian cuma ada itu yang ada di depan gue." El menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat melihat wajah kesal Andra.

"Ya kan masih ada barbel noh di samping lo, kenapa ngga lempar pake itu aja." Ucap Andra dengan entengnya membuat Daniel dan Devano ingin menghajar Andra sekarang juga.

"Iya ya, kenapa ngga kepikiran." Sahut El.

"Sini ndra kepala lo gue hantam pake barbel, biar agak bener dikit." Devano mengangkat barbel berukuran 5kg berpura-pura hendak melemparkannya ke Andra.

"Weits, santai dong Van. Gue kan bercanda." Andra yang ketakutan pun berlindung di belakang punggung Aiden yang sedang membaca buku, tak merasa terganggu sama sekali dengan keributan yang teman-temannya ciptakan.

Queen of Angel (Ongoing)Where stories live. Discover now