☠️WARNING ☠️
ADANYA KATA-KATA KASAR YANG TIDAK PATUT DITIRU DAN JUGA ADEGAN KEKERASAN YANG TIDAK BOLEH DICOBA. MOHON MEMBACA DENGAN BIJAK
DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA DAN JANGAN LUPAKAN VOTE AND KOMENT
Bianca Raquella Que...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
☠️☠️☠️
Bianca dan yang lainnya menyusuri koridor berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Sesampainya disana meraka langsung disambut dengan keadaan kantin yang cukup ramai, Lorena memandang sekeliling dan berhasil menemukan meja kosong.
"Guys kita duduk disana aja." Ucap Lorena sambil menunjukkan tempat yang dimaksud.
Bianca dan yang lainnya pun duduk di meja yang terletak di paling pojok, semua murid yang ada disana menatap Bianca dkk dengan raut wajah berbeda-beda, ada yang menatapnya sinis, dan ada yang bergidik ngeri.
"Mereka kenapa liatin kita gitu banget?" Tanya Stevania, yang hanya di jawab gelengan kepala oleh sahabat-sahabatnya tanda tak tau.
"Udah deh, ngga usah di urusin. Kalian mau pesan apa, biar oren yang cantik jelita sama Anna maniak lollipop yang pesan." Lorena mengibaskan rambut panjangnya, dan hampir mengenai mata Zee.
Plak
"Rambut lo kondisikan sat." Lorena hanya menyengir saat Zee memukul lengannya.
"Pesan bakso aja sama teh manis, yang manis kek gue." Lorena memutar bola matanya malas mendengar ucapan Stevania.
"Bia mau pesan apa?" Tanya Anna pada Bianca yang diam saja sedari tadi.
"Samain aja biar cepat." Ucap Bianca yang langsung diangguki setuju oleh yang lainnya.
"Oke oren meluncur." Lorena pergi sambil menarik tangan Anna.
Disaat Bianca dan yang lainnya sedang menunggu Lorena dan Anna datang, terdengar keributan dari arah gerbang utama IHS, semua murid berlari untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Ada apa?" Tanya Zee, Bianca mengangkat bahunya.
"Oren, Anna. Ayo kita liat ada keributan apa di luar." Panggil Stevania pada kedua sahabatnya yang masih mengantri makanan, tanpa menunggu lama Lorena dan Anna pun datang menghampiri Bianca dan yang lainnya.
Mereka berlima berjalan menuju gerbang, disana terlihat banyak murid IHS yang sudah berkumpul disana menyaksikan sekumpulan anak laki-laki yang sedang memaksa memasuki area IHS, beberapa satpam yang menahan gerbang sepertinya tak cukup untuk menghentikan mereka, dan benar saja gerbang itu berhasil terbuka dan sekelompok laki-laki dengan seragam yang berantakan berhasil memasuki area IHS
PRANGGG BRAKKK
Suara pecahan kaca bergemuruh diseluruh IHS. Seluruh siswa-siswi berlarian kesana kemari menyelamatkan diri dari pecahan kaca. Batu terus saja dilempar dari arah luar sekolah oleh sekumpulan geng motor. Bahkan ada yang beberapa menyusup kedalam untuk membuat gaduh.