Bab 39

25.7K 4.5K 118
                                    

"Gray, bagaimana kamu kenal Melody?"

"Gray, siapa sebenarnya Melody? Apa dia juga seorang penyanyi?"

"Gray, apa judul lagu yang kamu nyanyikan bersama Melody? Apa kalian akan merilis single-nya?"

"Gray, Melody, sudah berapa lama kalian pacaran?"

"Gray, are you in love with Melody?"

"Gray, Melody, lihat ke sini, senyum."

Kilatan lampu kamera dan serbuan pertanyaan langsung menyambut saat Steve, bodyguard Gray, yang berbadan kekar dan mengenakan setelan jas serba hitam membuka pintu belakang Cadillac Escalade hitam milik Gray.

Gray keluar dari mobil lebih dahulu lalu mengulurkan tangannya padaku, membantuku turun dari mobil. Aku terpana menatap kerumunan reporter yang berusaha mendekati kami. Beberapa orang yang berpakaian mirip dengan Steve dengan sigap menghalangi.

Sebagian mungkin adalah petugas keamanan dari club yang akan kami kunjungi dan sebagian lagi mungkin bagian dari staf keamanan Gray. Gray bilang kalau dia punya staf keamanan yang terdiri dari beberapa bodyguard, tapi Steve-lah yang selalu jadi bayangannya kemana pun dia pergi.

Blitz kamera yang berpijar tiada henti membuatku silau, rentetan pertanyaan membuat kepalaku pening. Gray menyelipkan jemarinya di antara jemariku lalu menarikku agar terus berjalan. Dia terlihat santai, seperti sedang berjalan di pantai yang sepi. Sama sekali nggak terpengaruh dengan kegaduhan di sekeliling kami.

Menghadapi reporter haus berita pasti sudah jadi makanan sehari-hari untuknya. Ternyata ini harga yang harus dibayar untuk menjadi seorang bintang. Aku merinding, nggak bisa membayangkan harus hidup selalu di bawah sorotan kamera. Pasti sangat melelahkan.

Sekarang saja rasanya aku ingin kembali masuk ke dalam mobil dan kabur dari sini. Sayangnya, aku harus berperan sebagai pacar Grayson King. Jadi mau nggak mau aku harus menghadapi semua ini.

Aku berusaha memasang senyum. Jenny sudah mengingatkan berkali-kali agar aku terus tersenyum. Ini pertama kalinya aku dan Gray tampil di tempat umum. Kami menghadiri exclusive party di sebuah club di LA. Ulang tahun Richard Ford, seseorang petinggi di Warner, label tempat Gray bernaung.

Awalnya Jenny ragu ini momen yang tepat karena acaranya diselenggarakan di sebuah club. Usiaku belum 21 tahun, batas usia minimal seseorang dianggap legal untuk masuk ke sebuah club di Amerika. Terang-terangan pergi ke club saat usiaku belum cukup akan merusak reputasiku.

Namun Alex bilang kalau malam ini Richard menyewa keseluruhan club untuk menyelenggarakan pestanya. Dia juga sudah mendapat izin dari aparat setempat untuk melonggarkan aturan batas usia karena banyak artis Warner yang usianya masih di bawah 21. Tentu saja dengan janji akan melarang konsumsi minuman keras untuk yang masih di bawah umur.

Alex meyakinkan Jenny, kalau Gray pergi sendiri, maka akan timbul spekulasi kalau hubunganku dan Gray belum apa-apa sudah bermasalah. Akhirnya Jenny setuju kalau pesta ini akan jadi penampilan perdana Graydee sebagai pasangan.

Jenny ingin aku menampilkan persona gadis yang manis, sweet girl next door type. Dia sendiri yang menyiapkan outfit untuk mendukung penampilanku. Midi dress bodycon Givency warna hitam tanpa lengan, dipadukan dengan jaket jeans biru, heeled ankle boots hitam Balenciaga dan tas Dior hitam. Keseluruhan penampilanku terlihat manis, sopan, sederhana, tapi aku yakin harganya luar biasa.

Tadi seorang MUA datang ke rumah Gray. Dia memulas wajahku dengan make up tipis yang hampir tak kentara tapi berhasil menonjolkan kekuatan setiap bagian wajahku. Mataku kelihatan lebih besar, hidungku kelihatan lebih mancung, bibirku kelihatan lebih penuh. Rambut hitam panjangku terlihat berkilau, dibiarkan tergerai bagai surai di punggungku, halus, lurus, lalu dibuat sedikit bergelombang di bagian ujungnya.

Broken MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang