Bab 53

51.6K 3.9K 373
                                    

Promo dulu yaaa 😁😁

Jangan lupa saksikan WEBSERIES salah satu ceritaku Mungkin Suatu Hari Nanti di Vidio besok Sabtu 18 Maret 2023. Thank youu

Aku berjalan menuruni tangga, tubuhku rasanya segar setelah mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku berjalan menuruni tangga, tubuhku rasanya segar setelah mandi. Hari sudah menjelang pagi, tapi kantuk sama sekali nggak datang menghampiri. Begitu banyak hal terjadi malam ini, aku rasa tubuhku masih melayang oleh berbagai emosi hingga tidur adalah hal terakhir yang kuinginkan saat ini.

Aku nggak melihat Gray di bawah, jadi mungkin dia ada di kamarnya. Aku tergoda untuk mengetuk pintu kamarnya, aku butuh teman bicara dan tadi dia bilang ingin melewatkan sisa malam ini berdua denganku, tapi aku nggak mau mengganggunya. Menyanyi puluhan lagu di konser yang berlangsung selama hampir empat jam pasti menguras energinya. Mungkin dia lelah dan ketiduran.

Suasana di dalam rumah terlalu hening, maka aku memutuskan untuk jalan-jalan di pantai. Setidaknya di pantai ada suara deburan ombak yang menemani. Saat kaki telanjangku menapak di pasir yang halus, ternyata bukan hanya deburan ombak yang menyambutku, tapi juga suara denting gitar.

Satu sosok tengah duduk bersila di hamparan pasir dengan gitar di pangkuan. Kalau bukan karena nada-nada yang mengalun dari gitarnya, mungkin aku nggak akan menyadari kehadirannya. Kaus hitam lengan panjang dan celana piyama hitam yang membalut tubuhnya membuatnya menyatu dengan gelapnya malam.

Itu Gray, sedang duduk menghadap samudra sambil memetik gitar. Hatiku diliputi perasaan bahagia yang belakangan ini selalu hadir setiap kali aku melihatnya. Yang berarti hampir setiap saat, karena sejak aku setuju jadi pacar pura-puranya, kami berdua hampir tak terpisahkan.

Aku berjalan mendekatinya. Saat jarak di antara kami semakin terhapus, alunan melodi dari gitarnya terdengar semakin jelas, begitu manis dan romantis, nggak seperti lagu Gray biasanya.

"Apa itu lagu baru? Ini pertama kali aku mendengarnya."

Gray menoleh, sebentuk senyum cerah langsung terukir di bibirnya saat melihatku.

"Hey, you," sapanya. "Aku pikir kamu langsung tidur setelah mandi."

"Aku nggak bisa tidur," jawabku. "Lagi pula, kamu bilang kamu ingin melewatkan sisa malam ini bersamaku." Aku mengingatkan sambil terus melangkah ke arahnya.

Sepasang mata abu-abu Gray menyusuri tubuhku dari atas ke bawah. Aku memakai gaun tidur putih longgar lengan panjang dari bahan sutra halus yang panjangnya hampir mencapai betis, rambut hitamku tergerai hingga pinggang, wajahku polos tanpa sapuan make-up. Semilir angin malam mengibarkan helai-helai rambut dan bagian bawah gaun malamku. Tatapannya berubah semakin pekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang