07

1.4K 183 1
                                    

Renjun benar-benar masih memikirkan perkataan Haechan tadi padanya. Sebenarnya apa yang terjadi pada jaemin dan jeno? Lalu pikiran lainnya juga mulai memenuhi pikirannya, mengenai mereka sekeluarga bukan? Tapi kenapa jaemin tidak memakai nama belakang yang sama? Ini benar-benar membuat renjun sangat bingung sekali. Bahkan dia tidak sadar kalau jaemin sudah berada di hadapannya bahkan Haechan sudah berusaha menyadarkan sih mungil itu dari lamunannya tapi tidak kunjung membuatnya kembali dari pikirannya itu.

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" Datar jaemin dengan aura yang sangat tegas. Renjun sontak saja terkaget lalu diapun menatap jaemin dengan polosnya membuat siapapun yang melihat pasti akan memekik karena disuguhi pemandangan yang sangat menggemaskan itu.

"Bu—bukan apapun." Ucap renjun gugup lalu diapun mulai menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Ayo kekantin. Kau butuh darah untuk hari ini." Ucap jaemin datar.

"Aku tidak mau. Itu sangat menjijikkan. Aku tidak suka hal itu." Ucap renjun kesal karena mau bagaimanapun dia masih belum terbiasa dengan kehidupan barunya ini.

"Kau new vampire, jadi kau butuh darah saat ini." Ucap jaemin.

"Aku tidak butuh. Silahkan tinggalkan aku." Ucap renjun ketus sedangkan orang yang berada di kelas itu hanya diam saja, apalagi kemarin jaemin benar-benar menghajar orang yang ikut mem-bully pemuda Huang yang ternyata matenya itu.

"Aku tidak terima penolakan. Aku tidak mau kau kelaparan nantinya." Ucap jaemin lalu menarik renjun dengan lembut dan pergi kekantin sedangkan Haechan hanya menatapnya malas karena dia harus melihat Na Jaemin yang over protektif lagi setelah beribu tahun berlalu.






Di kantin.




Jaemin mendekat pada renjun yang tengah menunggunya di salah satu meja dan diapun langsung duduk dihadapannya.

"Ini." Jaemin memberikan kantong berisi darah itu pada renjun.

"Apa itu benar-benar enak?" Ucap renjun takut karena ini adalah kali pertama baginya.

"Hmm. Kau tenang saja, jika kau berhasil menghabiskan satu darah ini aku akan memberikanmu satu bunga baby breath." Ucap jaemin. Dan renjun hanya membulatkan matanya sebab dia bingung dari mana jaemin mengetahui bunga favorit nya itu. Jaemin yang tau arti tatapan itupun hanya menatap datar.

"Aku tau semuanya tentangmu. Jadi, minumlah." Ucap jaemin memberikan darah itu dan renjun mau tidak mau langsung meminumnya dengan ekspresi yang sangat tidak yakin saka sekali. Sedangkan jaemin berusaha menahan senyumannya karena tingkah renjun semakin menggemaskan



Out Of My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang