26

1.1K 128 1
                                    

Setelah semuanya kembali, Jaemin sudah seperti dulu saat ada Renjun di sisinya, bahkan sekarang ia menjadi lebih manja. Renjun awalnya terkejut apalagi ia baru saja kembali dalam pelukan Jaemin, namun Renjun harus terbiasa mulai sekarang.

Ada hal yang tak sama seperti dulu, Renjun yang dulu tinggal dengan Jaemin kini harus menetap di rumah orangtuanya, itu keputusan dari yuta sendiri. Ia hanya ingin Renjun ada dalam perlindungannya sebelum ia melepas anaknya itu bersama Jaemin nantinya.

Untuk sekarang, Renjun berada di mansion Jung, semuanya baik dan Renjun kini dapat kembali merasakan suasan yang sudah lama ia tak rasakan. Terlebih lagi Jeno, ia kini sudah tak perlu khawatir lagi, Jeno sangat berbeda dari Jeno yang ia lihat sebelum ia menghilang, dan saat ia mendengar Mark tiada membuat Renjun sedih.

"hai Renjun"

Renjun yang kini sedang berada di taman mansion menoleh lalu tersenyum saat melihat Haechan mendekat, "hai, Chan. Ada apa kau kesini?"

"biasa, Jeno meminta ku untuk kesini"

"ah begitu, yasudah kau ke kamar Jeno saja" saran renjun

Haechan mengangguk, "baiklah, aku pergi dulu" pamitnya dan Renjun mengangguk

Setelah Haechan pergi, Renjun masih melanjutkan kegiatannya, untuk merawat bunga-bunga yang sudah mekar itu.

Selang beberapa waktu, Renjun telah selesai. Ia segera pergi menuju kamar Jaemin, ia memiliki firasat jika Jaemin pasti menunggunya.






Setelah renjun sampai, tangannya terulur membuka knop pintu kamar Jaemin, ia berjalan masuk, melihat ke sekitar mencari keberadaan Jaemin.

Ia kini dapat melihat Jaemin yang tengah duduk di ranjang, Renjun segera mendekat ke arah Jaemin, "Nana" panggilnya

Jaemin menoleh lalu tersenyum, ia merentangkan tangannya lalu memeluk pinggang Renjun, "kenapa kau lama" rengek Jaemin

Renjun tersenyum, mengusap rambut jaemin lalu mencubit kedua pipi jaemin, "maaf, padahal aku belum ada setengah jam aku tinggal"

Jaemin malah menenggelamkan wajahnya pada perut Renjun, "tetap sajaa. Aku masih rindu dengan mu, injunie"

"kenapa kau jadi manja, huh?"

Jaemin menggeleng, "aku tak tau, jangan tanyakan itu" pelukan semakin ia eratkan

Lagi-lagi renjun tertawa mendengar itu, "lucunya" gemas Renjun

Jaemin menarik Renjun membuat si empu jatuh di pangkuannya, Jaemin kembali memeluk Renjun, lalu menenggelamkan wajahnya pada leher Renjun, menghirup bau tubuh Renjun yang selalu membuatnya candu.

"bagaimana jika besok kita pergi?" tanya Jaemin, posisinya masih sama

Renjun berdehem sembari mengelus punggung Jaemin, "boleh, kemana?"

"terserah kamu, tapi aku malas" ujar jaemin lirih

Renjun menepuk pundak Jaemin, "lalu untuk apa mengajak pergi" cebik Renjun

Jaemin memandangi renjun, "lebih baik aku bermanja pada mu, itu lebih bagus"

"tidak ada!" tolak Renjun

"aku tak menerima penolakan, aku ini masih merindukan mu" ucap Jaemin pelan

"kau seperti bayi"

"aku memang bayi mu" balas Jaemin

Out Of My MindWhere stories live. Discover now