Epilog

1K 95 0
                                    

Perjalanan rumah tangga jaemin dan renjun benar-benar sangat damai begitu pula dengan rumah tangga Haechan dan jeno. Bahkan setelah jaemin memutuskan untuk berpisah mansion dengan orangtuanya, begitu pula dengan jeno yang mungkin hanya ingin hidup bersama dengan Haechan dan keluarga kecil mereka nantinya.

Sekarang renjun sedang marah pada jaemin, karena kejadian tadi malam di hujan yang lebat itu, jaemin menggempur nya habis-habisan. Dengan dalih dia ingin mengunjungi anaknya. Sebenarnya renjun tak masalah, hanya saja dia malas menggunakan baju turtleneck disaat masih musim panas begini. Ini benar-benar sangat menyiksanya. Dia memutuskan mendiami jaemin tanpa perduli dengan suaminya itu. Jaemin sendiri hanya terkekeh pelan, lagian dia yakin renjun tak akan lama dalam mendiaminya karena dia pasti akan lebih dulu menangis. Renjun saat mengandung itu sangat menggemaskan.

"Sayang, aku pergi dulu oke? Tadi, Daddy mengatakan ingin bertemu denganku sebentar." Ucap jaemin tersenyum renjun hanya berdehem sebagai jawabannya dan jaeminpun mulai melangkahkan kakinya, dia sengaja berbohong karena ingin melihat apa benar renjun akan membiarkannya pergi. Saat langkah kaki yang ketiga renjunpun mulai menangis dan jaemin langsung mendekat kembali lalu menggendong suaminya yang sedang mengandung itu.

"Nana hikss...hiksss... Jangan pergi hiksss... Injunie gak mau hiksss... Di tinggalkan hiksss..." Ucap renjun sembari menangis. Jaemin hanya mengelus punggung renjun dan menimang nya, renjunnya benar-benar semakin menggemaskan saat mengandung seperti ini.
























Sementara itu, di kediaman nohyuck, Haechan sedang benar-benar menguji kesabaran jeno, karena dia mengidam ingin jeno menggunakan pakaian wanita yang telah dia beli bahkan sekarang Haechan sedang mendandani suaminya itu. Bayangkan saja jeno dengan badan kekarnya harus menjadi wanita dengan dress pilihan Haechan, sungguh mengerikan.

"Jeno, senyum sedikit." Ucap Haechan saat akan memoleskan lipstik pada bibir jeno.

"Apa harus begini sayang, ini sangat memalukan."

"Aku hanya ingin menuruti anak kita. Bukankah kau bilang akan selalu menuruti apapun keinginanku?" Ucap Haechan dengan wajah sedihnya.

"Oke oke, jeno akan melakukannya. Jangan sedih hmm?"

"Tapi berhenti mengeluh ne?"

"Hmm, ayo lakukan. Jeno sudah siap." Ucap jeno tersenyum dan Haechan langsung tersenyum lalu memoleskan sedikit lipstick pada jeno.

"Sudah. Kau sangat cantik." Ucap Haechan tersenyum dan jeno hanya mengangguk saja.

"Ayo kita berfoto." Ucap Haechan lalu diapun berfoto dengan jeno. Jeno hanya pasrah saja setidaknya Haechan tidak terlalu cengeng saat mengandung dan tidak terlalu manja, sedangkan renjun yang merupakan iparnya mendadak menjadi sangat manja dan gampang menangis. Dia bersyukur karena Haechan tidak seperti itu, walaupun dia tersiksa dengan cara yang berbeda. Sungguh baginya dan jaemin, menghadapi istri mereka yang sedang hamil adalah hal paling mengerikan karena ibu hamil sungguh berbeda-beda. Tapi tenang saja karena sampai kapanpun mereka akan sangat mencintai pasangan mereka.

"Aku mencintaimu Jung Haechan." Ucap jeno tiba-tiba sembari menatap istrinya itu.

"Aku juga mencintaimu Jung Jeno." Balas Haechan tersenyum begitu pula dengan jeno hingga keduanya saling mendekat dan berciuman.

Out Of My MindWhere stories live. Discover now