17

1.1K 146 0
                                    

Double date mereka telah selesai di lakukan. Baik Jaemin, Renjun, Haechan dan Mark telah pulang ke kediaman masing-masing.

Jaemin dan Renjun sampai di mansion keluarga Jung itu, lalu mereka masuk tapi saat akan menaiki tangga Taeyong memanggil keduanya.

"Ada apa mom?" Datar Jaemin melihat kalau kedua orangtuanya kedatangan tamu. Bahkan sejak tadi kedua tamu itu terus saja memandangi Renjun, seakan-akan Renjun adalah ajang untuk di pandangi dan di perebutkan membuat Jaemin sangat tidak suka.

"Jaemin, Renjun. Kenalkan mereka adalah sahabat kami, Nakamoto Yuta dan Nakamoto Winwin. Mereka memang baru datang karena selama ini berada di luar negeri. Mereka mencari anak mereka yang telah menghilang sejak dilahirkan." Ucap Jaehyun.

"Aaa, annyeonghaseyo." Ucap Renjun ramah sembari tersenyum membuat pasangan Nakamoto itu semakin menatapnya, karena ntah kenapa ada ikatan tak kasat mata antara ketiganya. Jujur saja Renjun juga merasakannya karena ntahlah, dia tidak tau alasannya sama sekali.

"Jadi? Maksud daddy mengatakannya pada kami apa?" ucap Jaemin, nadanya masih saja datar, tak ada rasa antusiasme atau nada yang lebih baik dari itu

"Tidak ada maksud apapun Jaem " Ucap Taeyong.

"Baiklah, kami permisi." Ucap Jaemin singkat lalu diapun menarik Renjun menuju kamar mereka.

"Maafkan anak kami itu, dia benar-benar berubah sejak saat itu." Ucap Taeyong.

"Tidak masalah Hyung, tapi aku merasa terikat saja dengan calon menantu kalian." Ucap Winwin apa adanya. Jujur dia benar-benar sangat ingin bertemu anaknya, bayi yang dia lahirkan.

"Maafkan dia ya." Ucap taeyong merasa tidak enak pada Winwin, pasalnya dia sangat tau bagaimana menderitanya Winwin selama ini, begitu pula dengan Yuta.

"Tidak masalah Hyung. Aku bisa mengerti anakmu." Ucap Winwin mengangguk dan tersenyum kecil.










Di dalam kamar, Renjun langsung menatap sinis kearah Jaemin, membuat sang empu bingung.

"Ada apa?"

"Kenapa kau seperti itu sih Na Jaemin?! Apa salahnya jika kita tetap disana." Kesal Renjun. Jaemin hanya berwajah datar lalu menarik renjun hingga dia berada di pangkuannya.

"Aku tidak suka injunie. Aku tidak suka mereka menatap milikku seperti itu." Datar Jaemin.

"Tapi, Jaemin. Kasihan mereka." Ucap renjun.

"Aku tau. Tapi, aku tidak perduli. Sudah, sekarang mana pelukan untukku?"

"Kau sedang memelukku sekarang bukan? Apa lagi yang kau inginkan?"

"Peluk aku kembali " Renjun hanya menghembuskan nafasnya lalu diapun membalas pelukan Jaemin.

"Jangan pernah memikirkan hal apapun sendirian. Jika kau penasaran maka langsung tanyakan padaku mengerti? Aku tidak mau kau nantinya menjauh hanya karena sebuah kesalahpahaman. Hmm?"

"Hmm. Aku mengerti."

Out Of My MindWhere stories live. Discover now