10

1.4K 178 1
                                    

Karena hari libur, renjun jadi bingung harus melakukan kegiatan apa, karena ia sudah tidak tinggal sendiri lagi melainkan bersama sebuah keluarga vampire.

Renjun baru saja selesai membersihkan badannya, selepas ini ia berniat turun untuk menemui taeyong, itupun jika beliau ada di rumah.

Jaemin pergi, ia sudah izin kepada renjun, jika ia akan pergi sebentar, dan juga sebenarnya jaemin sudah mengajaknya namun renjun menolak, ia lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah.

Renjun mulai berjalan menuruni tangga, suasana terlihat sunyi dan sepi, sepertinya taeyong pergi bersama jaehyun. Jadi mungkin renjun akan sendiri di mansion besar itu, ia berharap jika jeno juga pergi dan tidak di rumah.

Sampai akhirnya hanya ada maid yang membersihkan ruang keluarga, renjun perlahan mendekati si maid dan bertanya dengan ragu, "eum, maaf. Apa nyonya taeyong pergi?" tanya renjun

Sang maid yang sedang membersihkan, dengan spontan berbalik dan segera menjawab renjun, "iya tuan, nyonya pergi dengan tuan jaehyun"

"lalu jeno?" tanya renjun lagi, memastikan jika mansion memang sedang sepi

"tuan muda juga pergi, tuan bilang jika ia ada urusan dengan temannya"

Renjun mengangguk, "terimakasih" balasnya dengan membungkukkan tubuhnya

Lalu ia lebih memilih pergi ke taman belakang, ia sudah lumayan hafal dengan denah mansion yang kini ia tinggali.

Saat renjun sampai, ia bisa menghirup udara segar, dengan bunga-bunga yang ada di sekitarnya. Renjun suka suasananya, ia mengambil selang air untuk menyirami bunga-bunga itu.

Menyirami dengan telaten dan sabar, renjun memperhatikan berbagai jenis bunga-bunga yang ia siram.

Setelah selesai, renjun menaruh selang itu kembali ke tempatnya, baru saja ia akan berbalik, suara berat dari seseorang membuatnya berjengit kaget.

"woah woah, aku tak tau jika kau suka dengan bunga"

Renjun dengan ragu berbalik dan ia kini langsung berhadapan dengan jeno, dan sialnya renjun takut jika harus di hadapkan dengan jeno.

"ah iya" renjun hanya merespon sebisanya

Jeno malah terkekeh, "masih gugup dan canggung ya? Santai saja, renjun" ucapnya dengan menepuk pundak renjun

Renjun hanya tertawa canggung dengan menggaruk tengkuknya, "maaf, aku masih—

"santai saja, untuk apa minta maaf" balas jeno

Kembali seperti kemarin, Jeno tiba-tiba merangkul renjun yang mana membuat Renjun sendiri gugup dan sedikit tidak nyaman.

"apa jaemin meninggalkan mu sendiri?" tanya jeno

Renjun hanya tersenyum canggung, "tidak, dia sudah izin kepada ku jika ia akan pergi" balas renjun

"seharusnya dia mengajak mu"

"dia sudah melakukannya, tapi aku menolak"

"kenapa? Kau ingin pergi bersama ku?" ucap jeno, balasannya yang renjun berikan hanya sebuah tatapan, "aku hanya bercanda" ucapnya lagi

"yasudah, aku ingin masuk, kau ingin disini saja?" tanya renjun, ia mencoba untuk ramah walau ia merasa tidak nyaman.










————————










Dan pada malam harinya, renjun hanya termenung di balkon, ia menatap ke arah bunga baby breath yang jaemin berikan padanya, jaemin sudah membelikan tempat untuk bunga itu, jadi renjun meletakkannya di balkon.

Selang beberapa menit, terdengar suara langkah kaki yang mendekat kepadanya, renjun tau jika itu jaemin.

"tidak ada yang terjadi selama aku pergi, bukan?" tanya jaemin yang kini ada di samping renjun

Renjun menggeleng, "tidak, semuanya baik"

"termasuk jeno? Dia tidak menganggu mu, kan?"

Kali ini renjun bimbang, ia tak tau harus berkata jujur atau tidak, "tidak, dia tidak menganggu ku" balasnya, baiklah renjun berbohong untuk itu.

Setelahnya jaemin tak bertanya lagi, melainkan ia memeluk renjun dari belakang, jaemin meletakkan dagunya di pundak renjun, lalu berbisik, "kenapa bohong? Aku mengawasi mu, renjun" bisiknya

Renjun menegang saat mendengar itu, "m—maksud mu?" gugup renjun

"tidak mau jujur, hmm?" bisik jaemin lagi

Jaemin mengeratkan pelukannya lalu menelusupkan wajahnya pada leher renjun, "aku ingin menghilangkan bekas jeno yang tadi merangkul mu, jadi aku minta kau jangan menolak perlakuan ku saat ini"

Renjun menggulum senyumnya, entah mengapa tapi perlakuan jaemin menurutnya sangat lucu.

"lain kali beritahu aku jika jeno menyentuh mu atau mendekati mu" pinta jaemin

Renjun hanya mengangguk, "kenapa kau menjadi hangat? Kau biasanya akan datar dan dingin"

"aku hanya seperti ini jika dengan mu nantinya, kau mate ku" balas jaemin

Jaemin melepaskan pelukannya lalu membalikan tubuh renjun agar menatapnya, keduanya kini saling bertatapan.

"aku akan menjaga mu" tutur jaemin

Renjun hanya dapat mengangguk membalas penuturan jaemin.

"kau disini saja, aku akan keluar sebentar" ucap jaemin

Jaemin mengusap rambut renjun lalu pergi dari hadapan renjun, punggung jaemin mulai hilang dari pandangan renjun, dan saat pintu kamar terbuka, renjun berteriak, "kau ingin pergi kemana?" tanyanya

Dari ambang pintu, jaemin melihat ke arah renjun, "menghajar jeno" balasnya lalu langsung menghilang









Out Of My MindWhere stories live. Discover now