25

1.1K 138 3
                                    

Sekolah.

Jaemin kembali dan seperti biasa selalu menjadi bahan perbincangan murid-muridn yang jelas tau kalau jaemin adalah seorang vampire tampan dan sih kembaran jeno yang tak kalah tampannya. Tapi, mereka menyerah pada jeno karena dia sudah memiliki soulmate. Haechan, walaupun awalnya sempat menolak karena jeno adalah penyebab kematian Mark, tapi dia perlahan menerimanya. Karena bagaimanapun soulmate akan kembali pada titik awal saling menemukan dan membutuhkan.keduanya juga sengaja kembali kesekolah karena jaemin, karena dia ingin mencari renjun. Dan ini adalah sekolah ke 1000 sejak 100 tahun memulai semuanya.

"Apa ini akan berhasil jeno?" Ucap Haechan yang berdiri disebelah jeno menatap jaemin yang hanya duduk di mejanya dengan membawa setangkai bunga baby breath kesukaan renjun.

"Mungkin, aku masih sangat merasa bersalah. Coba saja saat itu aku tidak melakukannya, mungkin renjun masih disini. Dan jaemin tak akan seperti itu." Ucap jeno menunduk. Haechan tau kalau jeno sangat menyesal dan diapun langsung mengelus bahu jeno untuk menenangkan soulmatenya itu.

"Haechan?"

"Hmm?" Bingung Haechan.

"Kau mau kan menikah denganku setelah kita menemukan renjun untuk menebus kesalahanku pada jaemin?"

"Hmm." Angguk Haechan setuju.





Tak lama setelah itu, gurupun masuk.

"Pagi semuanya."

"Pagi Bu." Ucap semuanya kecuali jaemin, jeno dan yang pastinya Haechan.

"Kita kedatangan murid baru. Masuk nak." Ucap guru itu, lalu sang murid baru yang memiliki rambut sedikit panjang dengan warna terang didalam dan warna gelap di luarnya.

Semuanya menatap kagum pria yang sangat cantik itu sedangkan jaemin, jeno, dan Haechan menatap kaget murid baru itu.

"Apakah itu renjun yang sama? Atau renjun kembali melakukan reinkarnasi?" Pikiran jaemin, jeno dan Haechan.

"Silahkan perkenalkan dirimu nak." Ucap guru itu tersenyum.

"Annyeong haseyo. Saya Nakamoto Renjun. Mohon bantuannya." Ucap pria mungil yang ternyata renjun, jujur dia sangat merindukan jaemin nya tapi dia harus menunggu karena sepertinya ketiganya kaget. Dia juga ingin melihat apa benar jeno dan jaemin sudah berbaikan dan saling memaafkan.

"Baiklah kalian harus membantu renjun beradaptasi mengerti?"

"Ne!" Ucap semuanya kecuali ketiga orang itu.

"Renjun kau bisa duduk disebelah jaemin. Disana." Ucap sang guru lalu renjunpun mengangguk dan duduk disebelah jaemin bahkan dia tersenyum kecil melihat jaemin masih mengingat bunga kesukaannya.

"Mohon bantuannya ya, aku Nakamoto Renjun." Ucap renjun tersenyum lalu mengulurkan tangannya pada jaemin untuk bersalaman tapi jaemin hanya diam saja dan memandangnya lekat-lekat karena wajah itu sangat mirip dengan renjun nya. Akankah renjunnya benar-benar tiada saat itu dan bereinkarnasi lagi sekarang?

"Apa kau mendengarku?" Ucap renjun kembali dan jaemin hanya menatap datar tanpa mengambil uluran tangan itu.

"Na Jaemin." Datarnya dan renjun hanya tersenyum sembari membatin "masih sama".





















Pulang sekolah, seperti biasa jaemin akan langsung masuk kedalam kamarnya dan tidak akan keluar sama sekali. Sedangkan jeno dan Haechan duduk bersama jaeyong.

"Masih tidak ada tanda-tanda tentang keberadaan renjun?" Ucap taeyong. Dan keduanya mengangguk.

"Tapi, apa mungkin renjun saat itu tiada mom? Dad?" Ucap Haechan.

"Maksudmu?"

"Tadi ada murid baru disekolah itu. Dan dia sangat mirip dengan renjun bahkan sama. Hanya saja namanya Nakamoto Renjun bukan Huang Renjun. Mungkinkah renjun kembali bereinkarnasi?" Ucap Haechan.

"Mungkinkah itu?" Ucap taeyong dan jaehyun tak percaya.

Lalu keempatnya melihat kearah pintu dan melihat sahabat jaeyong yang telah menghilang ntah kemana datang dengan seorang dibelakangnya yang menggunakan topi, kacamata bahkan masker.

"Winwin? Yuta? Kemana saja kalian selama ini?" Kaget keduanya.

"Mencari anak kami." Ucap keduanya.

"Itu anak kalian yang menghilang?" Ucap jaeyong kaget sedangkan nohyuck hanya melihat saja dengan tatapan penasarannya.

"Ya. Kami berhasil menemukannya." Ucap winwin tersenyum.

"Apa dia bekerja sebagai artis? Kenapa dia menutupi semua wajahnya?" Komentar jeno.

"Baiklah, sayang buka saja. Sekarang waktunya." Ucap winwin dan renjun hanya mengangguk lalu membuka topinya dan memperlihatkan rambut dua warna yang sangat diketahui oleh nohyuck sebagai anak baru disekolah mereka. Lalu membuka kacamata hitamnya dan maskernya membuat jaeyong kaget begitu pula dengan nohyuck.

"Huang Renjun?" Ucap taeyong begitu saja.

*Dia Nakamoto Renjun tae. Dia anakku yang menghilang karena dibawa musuh. Ya dia adalah Huang Renjun dulunya."

"Kami berhasil menyembuhkan renjun. Dan sekarang saatnya dia kembali pada soulmatenya." Ucap winwin.

Nohyuck membulatkan matanya dan Haechan langsung saja memeluk sahabatnya.

"Aku senang kau baik-baik saja renjun. Aku sangat cemas padamu hikss.. jangan tinggalkan aku lagi hiksss..." Ucap Haechan menangis dipelukan renjun.

"Mianhe." Ucap renjun mengelus punggung sahabatnya itu. Lalu pelukan mereka terlepas dan jenopun mendekat pada renjun.

"Maafkan aku Renjun. Karena aku menghancurkan pernikahanmu dan membuat kau terluka parah." Ucap jeno merasa bersalah.

"Tidak masalah. Semuanya sudah berlalu dan mungkin saja itu takdir bagiku." Ucap renjun tersenyum.

"Mommy senang kau kembali renjun." Ucap taeyong lalu memeluk renjun. Jujur dia merasa sangat kesepian setelah renjun menghilang.

"Aku juga mom." Ucap renjun membalas pelukan taeyong.

"Sudah, sekarang kau harus bertemu jaemin. Dia benar-benar merindukanmu. Jauh dari siapapun." Ucap taeyong melepaskan pelukannya dan renjunpun melihat kearah yuwin yang mengangguk lalu diapun pergi menuju kamar jaemin, yang dulu adalah kamarnya juga.

Ceklek.

Jaemin tidak bergeming dan terus melihat Bunga baby breath itu. Karena dia merasa kalau bukan kembarannya yang masuk pasti mommynya..

"Apa tidak merindukanku Nana?" Ucap renjun. Jaemin menegang seketika dan diapun berbalik kaget menatap anak baru disekolahnya itu.

"Kau sangat tidak sopan masuk kedalam kamarku tanpa izin. Bagaimana kau tau rumahku!" Datar jaemin walaupun dia sangat mirip dengan renjunnya tetap saja jaemin yakin keduanya berbeda.

"Kau tidak merindukanku Nana?"

"Berhenti memanggilku begitu. Tidak ada yang boleh memanggilku seperti itu." Ucap jaemin datar. Renjun tersenyum lalu diapun langsung menubruk jaemin dan memeluk erat tubuh itu, menyalurkan rindunya. Jaemin hanya diam saja, jujur pelukan itu mengingatkannya pada renjunnya. Sangat mirip bahkan sama. Tapi, jaemin lagi-lagi melepaskan pelukan itu dan menatap tajam renjun.

"Kau sepertinya tidak percaya kalau ini aku Na. Ini, kau bisa melihatnya " Ucap renjun memperlihatkan tanda bekas gigitan jaemin yang memang sangat unik. Jaemin menatap nanar renjun dan langsung memeluknya erat sembari berterimakasih pada Tuhan karena telah mengembalikan renjunnya. Dunianya.

"Jangan tinggalkan aku injunie." Ucap jaemin.

"Tidak akan nana, maaf aku lama." Ucap renjun membalas pelukan orang yang sangat dia rindukan.

Out Of My MindWhere stories live. Discover now