08

1.4K 164 2
                                    

Renjun yang baru saja keluar kelas itu langsung saja di hadapkan oleh jaemin yang sudah menunggunya, banyak siswa yang sengaja masih berada di sekitar kelas hanya karena adanya jaemin, si famous.

Renjun langsung berniat untuk kabur, dan segera berjalan menjauh dari ramainya siswa, ia mencoba menengok ke belakang, melihat bagaimana situasi yang akan terjadi. Namun yang ia dapati adalah jaemin yang kini mengejarnya

Renjun segera berlari, namun ia tiba-tiba bertabrakan dengan seseorang, "m—maaf

"kenapa menghindar?" tanya orang itu

Renjun terkejut, karena yang ada dihadapannya sekarang adalah jaemin, ia lupa akan jaemin adalah vampire. Jadi, bergerak cepat itu adalah hal yang wajar.

"eum... Itu—

"siswa lain?" ucap jaemin dan renjun mengangguk, jaemin menghela nafasnya melihat respon renjun, "beberapa kali aku sudah bilang, tatap lawan bicara mu" tegur jaemin

Renjun segera mendongakkan kepalanya yang tadi menunduk, kini mereka berdua saling bertatapan.

"sudah ku bilang, jangan pikirkan mereka. Aku ada untuk melindungi mu, mengerti?" jaemin kembali berucap dan renjun hanya mengangguk

"ayo kita pulang" final jaemin lalu menarik tangan renjun.










——————————









Renjun kali ini di hadapkan dengan orang tua jaemin, di hadapannya ada taeyong, orang yang selama ini selalu jaemin panggil mommy.

Kesan pertama renjun saat bertemu dan berbincang dengan taeyong adalah hangat dan baik. Ia merasa jika memang taeyong bisa membuatnya merasakan bagaimana hangatnya seorang ibu, walau itu hanya dari hal kecil tapi renjun senang.

"bagaimana renjun, apa jaemin berbuat baik pada mu?" tanya taeyong dengan lembut

Renjun tersenyum canggung, "ah soal itu.." renjun bingung ingin menjawab dengan kata-kata seperti apa, karena ia saja sedikit susah untuk memahami sikap jaemin tersendiri.

Taeyong yang melihat gelagat renjun menjadi bingung, "apa jaemin tidak bersikap baik pada mu?" tanya taeyong lagi
"ah tidak seperti itu, jaemin selalu bersikap baik, dia bahkan tadi mengantar ku sampai kelas dan menjemput ku saat jam istirahat" jelas renjun cepat agar taeyong tidak salah paham

Respon yang di berikan taeyong hanyalah anggukan lalu senyuman, "lalu kenapa renjun seperti merasa canggung tadi?"

"itu... Karena aku dan jaemin masih canggung" ucap renjun

"baiklah, lain kali jangan canggung seperti itu" pesan taeyong dan renjun mengangguk

"yasudah, mommy akan pergi sebentar ke kamar. Renjun jika mau ke kamar juga tidak apa" jelas taeyong

Renjun hanya tersenyum lalu taeyong melenggang pergi dari hadapannya. Renjun ikut pergi ke kamar jaemin, namun saat akan pergi renjun lebih dulu ke dapur untuk minum.

Saat sampai renjun langsung mengambil minum, baru saja akan pergi. Suara berat dan tegas masuk ke gendang telinganya, renjun mulai gugup, karena ia tau jika itu jeno. Kembaran jaemin.

"kau sedang apa" tanya jeno yang baru saja sampai

"a—aku hanya minum tadi" renjun gugup, karena ia ingat akan ucapan haechan untuk menghindar dari pemuda di hadapannya itu dan perdebatan yang ia saksikan saat pagi hari.

Jeno tiba-tiba merangkul renjun yang membuat renjun tersentak, "jangan gugup, santai saja. Apa aku menakutkan?" jeno berucap sambil memandangi renjun

Renjun menggeleng kaku, lalu ia beranikan dirinya untuk menatap jeno, "tidak, hanya saja aku masih canggung" renjun berusaha untuk melepaskan rangkulan jeno namun pemuda itu tetap merangkulnya

"kapan-kapan kita harus bermain bersama" ajaknya

Renjun hanya diam, belum berniat untuk merespon jeno.

"ah, tapi jaemin akan marah nantinya. Aku akan izin dengannya nanti" ucap jeno lagi

"baiklah, kalau begitu aku pergi ke kamar lebih dulu" ucap renjun.

Renjun segera pergi begitu saja, meninggalkan jeno yang hanya memandangi punggungnya yang lama-lama hilang dari pandangannya.

"haruskah hal itu terjadi lagi?"












————————————

Maaf klo ada typo

Double up doublee up yaa

Out Of My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang