28

1K 124 2
                                    

Semua berjalan dengan baik, membuat renjun maupun jaemin bersyukur karena tidak ada hal yang menganggu mereka lagi. Hingga telah sampai saatnya mereka akan menikah.

Ah, ada hal juga yang perlu untuk di ketahui, yaitu tentang jeno dan haechan. Siapa sangka mereka berdua adalah mate yang sesungguhnya, awal dengan saling membenci hingga saling melengkapi, dan sebelum menjalin kasih, haechan yang sempat bersama mark kini bersama dengan matenya.

Alur yang sungguh tak akan pernah di tebak, bahkan haechan sendiri masih tidak percaya.

Hingga kini, ia akan menikah dengan jeno dan juga bersamaan dengan renjun.






Mata para tamu pasti terpesona dengan acara pernikahan mereka yang terkesan elegan, banyak juga yang merasa kagum dengan ketampanan dan kecantikan dari mempelai.

Apalagi saat mereka saling mengucapkan janji suci yang mengikat mereka. Para tamu juga bersorak gembira saat para mencium pasangannya, sangat romantis jika di lihat.

Dan, kini mereka sudah selesai. Hanya perlu untuk menyapa tamu-tamu yang datang.

"nana merasa bahagia?" tanya Renjun, namun pandangan melihat ke arah para tamu

"sangat" wajahnya menoleh menatap renjun, "aku sangat bahagia" senyum terbentuk pada wajah jaemin.

Renjun tersenyum pada tamu yang melihat ke arah mereka, lalu ia ikut menatap jaemin, "aku juga, walau dulu aku tak pernah berpikir akan ada diposisi ini"

"jika di ingat, saat di sekolah dulu aku memang diam-diam memperhatikan mu" bisik jaemin

Renjun tak percaya, "benarkah?" tanyanya, dan jaemin mengangguk.

"ya, hanya saja saat itu aku masih belum berani untuk mendekati mu. Apalagi melihat orang yang pernah menyukai ku pasti akan langsung di serang, sama seperti mu dulu"

"benar, penggemar mu memang agresif"

"seharusnya aku tak mendekati mu saat di perpustakaan, hanya saja aku saat itu sudah ingin berinteraksi dengan mu"

"lagipula jika nana tidak mendekati ku, mungkin kita tak akan bersama secepat ini"

"kau benar"

Mereka setelahnya diam, memperhatikan keadaan yang terjadi pada sekitar mereka, ramai tentunya. Selang beberapa saat, jaemin melihat jaehyun dan yuta mendekat ke arah mereka.

"daddy" seru jaemin yang ikut membuat renjun menoleh

"selamat untuk kalian, akhirnya kalian menikah" senyum dimple tercipta di wajah jaehyun

"terimakasih, tapi dimana jeno?" bingung jaemin

"kembaran mu itu sudah lebih dulu pergi beristirahat" sahut yuta

"sepertinya mereka lelah" celetuk renjun

Yuta tertawa mendengar ucapan anaknya itu, "daddy tak berpikir seperti itu, mereka mungkin sedang membuat kita cucu, benar tidak jae?" yuta menahan tawanya

"hahaha, kau benar. Aku tak sabar untuk menjadi kakek" timpal jaehyun

Tanpa sadar, pembicaraan antara yuta dan jaehyun membuat renjun merona.

"ah iya, jika kau dan renjun ingin beristirahat tak apa, lagipula acara sebentar lagi selesai" ucap yuta

Jaemin hanya mengangguk, ia memperhatikan renjun yang menundukan kepalanya, "ada apa? Kau ingin beristirahat?"

Renjun dengan spontan mendongak, "ah tidak juga"

"beristirahatlah, biarkan aku dan daddy mu yang mengurus sisa acara" ujar jaehyun

"ah iya, daddy menunggu cucu. Jangan lupa itu" goda yuta

Jaemin hanya terkekeh, namun itu membuat renjun merinding.











........................................








Kini renjun dan jaemin sudah berda di kamar hotel, karena acara pernikahan mereka di adakan di sebuah hotel jadi mereka akan menginap juga di hotel.

Setelah membersihkan diri, mereka langsung membaringkan tubuh mereka di ranjang, kini renjun tidur di sebelah jaemin dengan lengan jaemin sebagai tumpuan kepalanya.

"ren" jaemin mulai mendekap renjun, ia mengusap pipi renjun membuat si empu ikut menatap jaemin.

"mhm?"

"aku mencintai mu" ucap jaemin, ia mengecup leher renjun, "bukankah kita harus menuruti kemauan daddy mu?"

"huh-

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, jaemin langsung saja mengungkung tubuh renjun dan mengunci pergerakan di empu. Matanya menatap lekat mata renjun, membuat renjun memalingkan wajahnya.

Jaemin terkekeh saat melihat rona merah pada pipi renjun, "blushing? Lucu sekali"

Renjun merasa aura jaemin berubah, ia sudah gugup. Bahkan ia masih tak mau menatap wajah jaemin.

"tatap mata ku, sayang" perintah jaemin

Renjun dengan ragu menatap wajah jaemin, ia memejamkan matanya saat melihat tatapan datar yang diberikan jaemin.

Jaemin tersenyum kecil, lalu ia mendekatkan wajahnya, mengecup dan melumat pelan bibir renjun, tangannya terulur menangkup pipi renjun dan mengelusnya.

Mata renjun mulai terbuka akibatnya, renjun meremat baju yang jaemin kenakan, "eumhh" lenguhan tak tertahan saat jaemin mulai berpindah ke area leher.

"na..."

Jaemin abai, ia menyesap leher renjun, lalu kembali menatap renjun, "kamu milikku" ujarnya sembari mengecup kening renjun.



Out Of My MindWhere stories live. Discover now