11

1.3K 167 3
                                    

Renjun membulatkan matanya karena mendengar Jaemin mengatakan hal itu, Renjun lantas saja langsung mengejar Jaemin. Dia tidak mau ada keributan sama sekali, dia sangat membenci keributan dan juga dia tau kalau vampire berkelahi maka akan sangat berbahaya dan menakutkan.

Jaemin menggunakan kekuatannya menuju halaman mansion dimana Jeno berada. Lalu diapun langsung muncul dan menendang Jeno. Jeno yang kaget dan belum siap langsung mundur beberapa langkah.

"Apa yang kau lakukan kali ini brengsek!" umpat jeno sembari menatap tajam Jaemin

"Apa katamu jeno? Kau tau kenapa aku begini." Datar Jaemin yang akan mulai menyerang kembali tapi berhasil ditangkis oleh jeno.

"Apa dia mengadu padamu? Wah, kenapa dia sangat takut sekali padaku?" Ucap Jeno dengan senyum remehnya.

"Kau?! Aku sudah memperingatkan padamu, jangan pernah mengganggu milikku."

"Milikmu? Apa kau yakin? Aku malah takut kau tidak bisa menjaganya seperti dulu "

"Kau jangan lupa Jung Jeno, kau lah yang membunuhnya dulu. Bukan aku."

"Benarkah? Bukankah jelas dia melindungimu. Berarti kau lah yang membunuhnya. Kau harus ingat itu."

"Kau?!" Ucap Jaemin yang akan melakukan serangan kembali tapi terhenti juga kaget karena renjun memeluknya erat dari belakang.

"Aku mohon jangan lagi. Aku takut." Ucap Renjun lirih bahkan suaranya sangat bergetar. Jaemin mengurungkan niatnya lalu diapun berbalik dan menggendong renjun ala koala lalu menghilang begitu saja. Jeno hanya tertawa remeh melihat hal itu.

"Seharusnya sejak awal dia adalah milikku. Kau lihat saja, jika aku tidak bisa mendapatkannya maka kau akan kehilangannya tidak perduli bagaimanapun caranya." Monolog Jeno.





















-------------------












Jaemin membawa Renjun ntah kemana, karena Renjun tidak mengenal tempat indah itu sama sekali. Dia masih menangis dan menangis di pangkuan jaemin saking takutnya

"Maafkan aku. Berhentilah menangis." Ucap Jaemin lembut sembari mengelus kepala renjun.

"Hikssss... Kenapa harus berkelahi hiksss... Aku sangat takut, aku sudah sendirian di dunia ini hiksss... Bagaimana kalau kau juga pergi hiksss... Bukankah kau berjanji akan selalu bersamaku dan menjagaku hiksss.... Bagaimana jika kau tiada dan aku sendirian" Jaemin hanya tersenyum kecil mendengarnya lalu mengelus punggung sempit itu dan mencium kepala Renjun. Setelah Renjun cukup tenang akhirnya Jaemin pun merenggangkan pelukan keduanya dan menatap Renjun dengan airmata yang masih mengalir dari mata indah itu.

"Sudah jangan menangis lagi. Aku akan berusaha tidak bertengkar padanya." Ucap Jaemin.

"Janji?"

"Hmm tapi jika dia berani menyentuh dan mengganggumu langsung katakan padaku. Oke?" Dan Renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau juga harus ikut denganku kemanapun aku pergi. Karena dengan begitu kau akan aman. Mengerti?"

"Hmm." Angguk Renjun. Dan Jaemin pun menghapus airmata renjun lalu wajahnya semakin mendekat dan kedua belah benda beda pemilik itupun menyatu. Renjun hanya menutup matanya karena mendapatkan ciuman itu. Itu adalah ciuman pertama dari keduanya. Dengan harapan yang tercipta antara keduanya






Out Of My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang