Part 9

4.8K 459 0
                                    

Sudah menjelang sore ketika Lovanna sampai di kediaman, ia mengernyit heran begitu turun dari kereta kuda. Pasalnya ada sekitar dua puluh orang berkumpul di depan gerbang, entah untuk apa.

"Mia, cari tahu ada apa!"

Sementara Mia turun, Lovanna memilih langsung masuk ke kediaman. Berurusan dengan Guild Informasi menyebalkan ditambah jarak yang jauh untuk di tempuh sewaktu pulang benar-benar membuat jiwa raganya lelah.

Ia hanya ingin bermalas-malasan, namun dua puluh orang dihadapannya seperti memiliki dendam dengan tidak membiarkannya istirahat.

Kini Lovanna duduk di sofa, menghadap lima belas laki-laki berseragam dan lima perempuan.

"Ada apa, Mia?"

Mia yang berada di belakang Lovanna bergerak maju.

"Begini, Nona. Duke D'Axelo secara tiba-tiba mengirim mereka untuk mengurus kediaman. Sudah kupaksa pulang, namun mereka menolak," jelas Mia seraya menunduk.

Tahu betul mood Lovanna sedang buruk sejak tadi, jadi ia merasa takut bila orang-orang yang berdiri di hadapan nonanya ini memperburuk suasana.

Lovanna yang mendengar hal tersebut langsung mendengus, membuat semua orang bersujud takut.

"Nona, kami tidak berani kembali. Duke mengancam akan membunuh kami bila kembali."

Lovanna menghela nafas panjang. Entah sudah berapa kali menghela napas hari ini. Bingung menghadapi situasi tiba-tiba. Untuk sementara, alangkah baik kalau Lovanna menerima.

"Baik, kalian bisa tinggal. Mia akan mengatur pekerjaan kalian, silahkan pergi. Aku ingin istirahat."

Satu persatu pergi mengikuti Mia, kini tinggallah Lovanna sendiri di ruang tamu.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

***

Malam pun tiba, Lovanna sibuk dengan surat-surat yang datang dari gadis-gadis bangsawan. Semenjak ia resmi keluar dari milter kerajaan dan menjadi bangsawan, banyak undangan yang datang, banyak pula yang ia tolak : entah minum teh, pesta, debutante.

Dari arah pintu, muncul Mia yang membawa nampan berisi susu hangat.

"Apa ada undangan yang ingin Anda hadiri, Nona?" tanya Mia seraya menyajikan susu.

"Yang mana menurutmu harus aku datangi, Mia?" lovanna menatap Mia yang berdiri di depannya, terpisah oleh meja kerja dan kursi.

"Tentu saja undangan dari Duke D'Axelo, Nona."

"Duke D'Axelo katamu?" Lovanna mengernyit heran.

Mia mengangguk. "Bukankah Duke mengirim undangan minum teh sore tadi bersama para pelayan yang Duke kirim?"

Lovanna kembali mengecek lembar demi lembar undangan, ternyata memang benar Duke mengundang minum teh.

"Aku akan datang, kosongkan jadwalku."

"Jadwal Anda kan memang kosong," gumam Mia.

6 Des 2022

Be Duke Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang