Part 33

807 86 5
                                    

Spam 'Next' disini 👉

Makasih udah setia nunggu updatean cerita aku ya, mohon di tandai jika ada typo, terima kasih😊


Pemimpin Guild mendorong pintu dengan kasar, hal pertama yang ia lihat ialah sosok Duke D'Axelo yang terlihat sinting, pria yang beberapa saat lalu menghilangkannya – ralat tapi melemparnya ke kendang kuda itu kini terlihat tersenyum sangat lebar sembari menatap lekat punggung tangannya.

Begitu Pemimpin Guild berada di sebelahnya barulah terlihat sebuah tato bunga mawar di punggung tangan kanan Leonard. Ditatapnya Kylo yang masih setia di hadapan Duke, lewat tatap matanya ia mengkode Kylo seolah bertanya 'apa yang membuat Duke terlihat sinting seperti ini?'

Kylo terlihat enggan menjawab, jadi pria itu memilih membuang muka. Melihat kemana saja asal jangan Duke D'Axelo ataupun teman sejawatnya.

"Gambar itu terlihat jelek, Yang Mulia." Itu bukan Kylo, tapi Pemimpin Guild. Pria bodoh itu justru kembali membuat ulah seakan tidak kapok sudah di lempar ke kandang kuda oleh Duke.

Kini asap hitam terlihat mengelilingi tubuh Pemimpin Guild, muncul juga sulur-sulur hitam berduri yang membelit kakinya, membuat tubuhnya oleng ke depan. Dalam posisi bersimpuh Pemimpin Guild mendongak hanya untuk mendapati kedua mata Duke D'Axelo berubah hitam.

Tidak hanya Pemimpin Guild, Kylo yang berada di hadapan Duke pun dalam posisi yang sama. Bersimpuh akan aura yang mencekam.

Tak lama kemudian, tekanan itu berangsur-angsur menghilang seiring presensi tubuh Leonard yang juga hilang di balik asap hitam. Akhirnya Kylo dan Pemimpin Guild dapat bernapas lega.

"Kau sangat bodoh!" Maki Kylo.

"Hei, aku hanya memberi pendapat." Seolah tak terima ia dikatai bodoh oleh Kylo.

Di luar ruang kerja Duke, tepatnya di ruang pertemuan, Jordie yang baru saja menginjakkan kaki di mansion itu mendadak bersimpuh bersama seluruh pelayan dan prajurit. Di tengah kebingungan yang melandanya, salah seorang kepala pelayan memberitahu bahwa itu tanda Duke D'Axelo baru saja melewati mereka.

"Sial," umpat Jordie begitu sadar ia terlambat.

Leonard terus mengumpat seiring cahaya kemerahan muncul di punggung tangannya, tepat di tato bunga mawar yang terukir di sana. Tumbuhan berduri terlihat bergerak melilit bunga mawar dan memenjarakannya, seiring itu rasa cemas bercampur takut muncul di hati Leonard.

Sebenarnya...

Leonard melingkarkan tangannya dengan sengaja, menarik tubuh Lovanna ke pelukannya yang hangat namun posesif secara bersamaan. Dada bidangnya menempel erat dengan dada Lovanna, sedangkan tangannya yang lain merangkum sebelah wajah Lovanna.

Secara diam-diam Duke D'Axelo menyematkan sihir pelacak pada tubuh Lovanna tanpa gadis itu sadar. "Aku bersedia ada dikubumu, Lovanna. Aku mencintai negeriku, seperti kamu mencintai duniamu, lalu apa lagi?" ujar Duke D'Axelo dengan lirih.

"Aku ingin kembali," balas Lovanna tak kalah pelan.

Mendengar hal itu Duke semakin erat membelit pinggang Lovanna. Sudut bibirnya spontan naik begitu melihat sebuah ukiran bunga mawar muncul di belakang telinga Lovanna. Ukiran yang sama dengan tato yang ikut muncul secara bersamaan di punggung tangan kanannya.

"Tak akan kuijinkan, bahkan jika dunia terbalik sekalipun. Kau adalah calon pengantinku, pengantin Duke D'Axelo." Sumpah itu terucap bersamaan dengan munculnya cahaya di tato masing-masing meski redup.

Kembali kemasa kini

'Hutan Kematian' Batin Leonard

Semakin masuk ke dalam hutan terlarang, semakin terang cahaya yang terpancar dari tato nya. Menandakan jika arah yang ia tuju tepat, dan memang benar di depan sana terlihat Isak yang tengah bertarung melawan beberapa orang.

Be Duke Wife Where stories live. Discover now