Part 24

2.2K 257 28
                                    

Lovanna sudah lelah meronta di dalam gendongan Leonard, laki-laki berpangkat Duke yang disegani itu dengan keras kepala ingin terus menggendong calon tunangannya. Sedangkan Lovanna menolak keras karena merasa imagenya akan hancur di depan para bawahan Duke D'Axelo.

Namun Leonard dan keinginannya benar-benar tidak bisa di bantah oleh siapapun, jadi dari markas hingga kediaman keluarga D'Axelo Lovanna tetap berada di atas lengannya. Bahkan di dalam kereta pun, kedua lengan kekar Leonard tetap memeluk erat-erat pinggang Lovanna yang berada di atas pangkuannya. Benar-benar kekanakan sekali, pikir Lovanna.

Begitu tiba di kediaman, keduanya disambut oleh Gustav yang berwajah masam.

"Yang Mulia, Anda keterlaluan sekali meninggalkan saya di sini!"

Leonard menunduk sedikit. "Gustav kekanakan sekali, kan?" bisiknya pada Lovanna yang berada di dalam gendongannya.

Mendengar hal itu sontak Lovanna semakin liar menendang udara. Melihat gadis dalam dekapannya yang semakin liar, dengan sekali sentak tubuh gadis itu sudah berada di atas pundak Duke D'A'xelo tanpa kesulitan. Bunyi tamparan pada salah satu bokong Lovanna membuat para bawahan Duke D'Axelo menunduk malu, berusaha menyembunyikan senyum mereka. 

Rasa perih di bokongnya membuat Lovanna kembali sadar dari lamunanya, sontak gadis itu berteriak memaki Leonard yang tentu saja tidak di pedulikan. Telinga leonard seolah tuli dan tetap santai melanjutkan langkahnya menuju lantai dua tempat kamarnya berada. 

"Anda yang sangat kekanakan, sialan!" makian Lovanna terdengar hingga seisi mansion. 

Lovanna dibaringkan di atas peraduan dengan sedikit kasar, tak lama Leonard menyusul menindihi gadis itu tanpa rasa bersalah. Membuat pasokan oksigen dalam paru-paru Lovanna terhambat, saking kesalnya dengan tingkah laku Duke D'Axelo, Lovanna dengan sengaja memukul punggung pria itu lumayan keras hingga mampu membuat Leonard mengaduh kesakitan. 

Duke D'Axelo akhirnya mengangkat tubuhnya, tidak benar-benar beranjak hanya menumpukan tubuh atletisnya pada dua lengannya yang ia letakan di sisi kanan-kiri Lovanna. "Kenapa kasar sekali?" tanya Leonard. 

"Karena Anda sangat kurang ajar, Yang Mulia!" balas Lovanna. 

Kekesalan Lovanna tentu sangat berdasar, pasalnya Duke D'Axelo berubah menjadi semakin menyebalkan sejak ia bangun pagi tadi. Dengar-dengar dari Isak, Duke D'Axelo sempat khawatir karena Lovanna bermimpi buruk. Bayangkan, ia hanya mimpi buruk tetapi pria itu sudah sangat amat menyebalkan ketika ia bangun. BAgaimana jika sewaktu-waktu ia di kirim ke medan perang? Apakah kerajaan akan di luluh lantakan oleh pria itu? membayangkannya saja sudah membuat Lovanna merinding ketakutan. 

Bukan hanya itu, selain tak ingin jauh dari Lovanna. Sejak pagi tadi Leonard seolah bertransformasi menjadi pelayannya. Leonard yang memilihkan gaun, pria itu juga yang menentukan gaya rambutnya, pria itu juga yang menata bahkan menyuapinya makan. 

"Aku pria terhormat, Duke D'Axelo adalah gelarku. Mustahil aku yang seorang Duke bertindak kurang ajar." Kata-kata Duke kontan mengundang tatapan tajam dari Lovanna. Apa katanya tadi, mustahil bertindak kurang ajar?

Lovanna buru-buru bangkit setelah berhasil mendorong tubuh Leonard ke samping. "lalu apa tadi, ha? menggendongku sesukamu dan menampar bokongku di depan para pekerja itu kau sebut bukan kurang ajar?"

Tanpa merubah posisinya, Duke D'Axelo menjawab, "Berati boleh jika di tempat sepi? lagi pula Itu bukanlah kurang ajar. Kau kan memang calon istriku."

"Baru calon, Yang Mulia," geram Lovanna.

Mendengar hal itu, sontak Leonard bangun dengan semangat menggebu. "Oh, ternyata kamu sedang memberikan kode. Baik, jika kamu memaksa, kita menikah malam ini juga." dengan terburu-buru Leonard keluar dari kamarnya untuk mencari Gustav, seseorang yang akan membantunya mempersiapkan pernikahannya nanti malam. 

Meninggalkan Lovanna yang mematung sendirian, ia hanya dapat melihat punggung Duke D'Axelo yang dengan cepat menghilang. Otaknya masih memproses apa yang terjadi, sebenarnya siapa yang kebelet nikah sih? pikirnya.

Di lantai bawah, Gustav mendadak terserang penyakit jantung karena perintah tuannya. Karena jengkel dengan Leonard yang terus mendesaknya mengadakan acara pernikahan seoalah acara tersebut hanyalah pesta teh, akhirnya ia bertanya.

"Sebenarnya kenapa Anda ingin acaranya di percepat, Yang Mulia?"

"Lovanna memberikan kode padaku tadi, ia ingin cepat aku nikahi. Jadi, aku sebagai pria yang baik akan menuruti permintaannya yang sederhana itu."

Tuhan, tolong aku, batin Gustav merana. 

Si paling mau direpotkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Si paling mau direpotkan


Spam Next disini

Be Duke Wife Where stories live. Discover now