Part 34

948 73 18
                                    

Terima kasih buat temen-temen yang udah setia nunggu kelanjutannya, semoag suka sama part kali ini. Dan mohon bantuannya jika ada typo ya, terima kasih.

Selamat Membaca~

Konon katanya negeri ini dibangun dengan kekuatan mistis, rumor mengatakan raja terdahulu bersekutu dengan iblis atau benda pusaka peninggalan dewa. Nyatanya dua benda yang hanya dianggap sebagai rumor itu tengah berkumpul di ruang kerja Duke D'Axelo yang berada di bangunan terbengkalai.

Iblis yang sudah selesai dengan acara bermainnya itu terlihat melayang menghampiri Leonard. Ditatapnya sinis batu merah delima yang ada di tangan kanan Leonard, batu sebesar genggaman tangan orang dewasa itu terlihat bercahaya sesekali meski redup.

"Pusaka jelek itu masih ada rupanya," ejek Deus.

Batu Ruby yang konon katanya dapat memilih sendiri pemiliknya itu, seolah mengerti maksud Deus dan bersinar terang, sinar merah yang seketika menyerang wujud iblis Deus. Deus yang tidak siap terlempar sampai menabrak dinding.

Melihat pertengkaran di depannya, justru membuat leonard tertawa senang. Dipandanginya sekali lagi batu ruby di tangannya yang sudah kembali seperti semula, kemudian ia beralih menatap Deus yang juga sudah berdiri tegak.

"Seminggu lagi adalah bulan purnama, itu waktu yang tepat untuk membangkitkan Lovanna lagi. Itu kenapa aku memanggil kalian berdua," papar Leonard akan niatnya memanggil kedua makhluk itu.

Sekali lagi batu ruby kembali merespon, kali ini batu itu terangkat dengan sendirinya dan berputar beberapa kali di depan mata Leonard. Membuat pria yang baru saja dirundung duka itu tersenyum puas, lalu tatapan Leonard beralih jatuh pada sosok mengerikan Deus.

"Deus, cari jiwa Lovanna di dunia bawah sampai ketemu dan kau, batu merah." Leonard kembali menatap Batu Ruby "jaga calon pengantinku," titahnya mutlak.

"HAHAHA, BATU MERAH KATANYA!" Deus tertawa mengejek nama panggilan yang Leonard sematkan kepada Batu Ruby itu.

Namun karena Leonard adalah sang pemilik, Batu Ruby tidak bisa menyerang pria itu, jadilah batu itu memilih menyerang Deus kembali, hingga iblis itu menjadi abu.

"Kau jahat sekali," komentar Leonard melihat kelakuan Batu Ruby. Ia terlihat tak khawatir sama sekali melihat Deus yang sudah menjadi abu karena yang terjadi sebenarnya adalah Batu ruby hanya melempar Deus ke dunia bawah, bukan benar-benar menghanguskannya.

"Apa peduli mu, cucuku?" balas Batu Ruby.

Belum sempat Leonard membalas, batu di tangannya menghilang begitu saja disusul suara ketukan pintu. Suara Gustav terdengar meminta izin untuk masuk, mendengar hal itu Leonard akhirnya mengiyakan.

"Salam, Yang Mulia. Sesuai yang Anda perintahkan, saya memanggil Tuan Kylo dan Tuan Jordie," lapor Gustav.

Leonard mengangguk singkat. Ia yang semula duduk tenang mulai bangkit dan berjalan menuju jendela. "Bagaimana keadaan mereka?" tanya Leonard tanpa menatap lawan bicaranya.

"Tuan Jamie dan Tuan Isak maksud Anda, Tuan?" tanya Kylo yang dibalas deheman oleh pria itu.

"Mereka, mengenaskan." Mendengar hal itu Leonard lantas berbalik, ditatapnya Kylo dengan penasaran.

Gustav menghela nafas panjang, ia yang semula hanya berdiri diam di belakang Jordie dan Kylo akhirnya maju satu langkah di depan kedua pria itu. "Saat dibawa kesini, kondisi keduanya memang sangat memprihatinkan. Tuan Jamie menderita beberapa luka tusukan, sedangkan Tuan Isak keadaannya jauh lebih baik dengan dua luka tusuk dan beberapa luka sayatan pedang, tapi energi spiritualnya benar-benar terkuras habis, dibutuhkan satu minggu untuk beliau pulih." Selesai dengan laporannya, pria itu kembali mundur, namun kali ini ia berdiri sejajar dengan dua orang penting lainnya.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Apr 02 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Be Duke Wife Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz