03: Kesedihan

1.9K 122 27
                                    

YOU POV

"Dia sangat nikmat bro! Terima kasih sudah menjebak ku bersama Y/n di lingkungan ini, master!"  Haechan sepertinya mengatakan itu untuk orang yang berbeda. Pertama, untuk lelaki yang telah memukul dirinya yaitu sahabatnya sendiri yang sedari tadi terus mengingatkan Haechan untuk tidak lepas kendali, yaitu Renjun. Kedua, Haechan tujukan rasa terima kasihnya telah dijebak bersamaku pada master DERIUM yang memantau kami melalui CCTV di ruangan ini. Sialan, bisa-bisanya ia malah berterima kasih atas penculikan yang menimpa kami. Apa mungkin Haechan merupakan dalang dari semua ini, agar dia bisa tidur denganku sepuas hatinya?! Aku tak bisa berpikir jernih dalam situasi seperti ini.

Dengan tenaga yang tersisa, aku ubah posisi berbaring ku menghadap ke kiri untuk memunggungi Haechan dan Renjun. Namun, tatapanku malah bertemu dengan dosen Mark Lee secara langsung yang membuatku merasa semakin tak enak. Aku pikir dengan keberadaan dosen pembimbingku di ruangan ini dapat menolongku dari kejamnya perintah master, tapi ternyata dia tak kalah brengseknya dari Haechan dan orang yang menyebut dirinya master tersebut!

Aku hanya menatap lelaki itu sekilas, sebelum aku rubah kembali posisi berbaring menjadi meringkuk di kasur ini. Sekujur tubuhku sakit, terutama pada bagian kewanitaan, kaki dan perut bagian bawahku. Sungguh, aku tak pernah menyangka kejadian buruk ini akan terjadi padaku.

Aku sadar benar, Mark yang berjalan menghampiriku setelah menyadari tangisanku kembali pecah. Aku tak suka dikasihani orang lain, tapi untuk kali ini aku benar-benar mengasihani diriku sendiri. Aku merasa hancur, kotor dan tidak berharga lagi sebagai perempuan. Lingkungan yang master agung-agungkan ini hanya akan memanfaatkan tubuhku saja. Sungguh, ingin rasanya aku menghilang dari dunia ini secepatnya. Aku putus asa saking merasa hancurnya.

"Y/n-" baru Mark panggil namaku dengan nada yang prihatin. Tiba-tiba, pintu besi yang menjadi satu-satunya akses untuk kami keluar dari ruangan ini terbuka dengan sendirinya.

Tidak ada yang berlari ke pintu itu, semua orang hanya terdiam sambil memandang pintu tersebut penuh arti. "Kenapa kalian diam semua? Kalian bilang ingin keluar dari ruangan ini? Silahkan! Eksplore saja rumah DERIUM yang akan menjadi rumah kalian berenam mulai dari sekarang!" ucapan master tersebut malah membuat tangisanku semakin kencang, namun berusaha aku tahan isakannya agar tak diketahui siapapun di ruangan ini.

"Kalian hanya bisa membuka pintu pada ruangan yang berada di rumah ini, tapi tidak untuk pintu yang menuju keluar rumah. Tak ada kegiatan diluar lingkungan DERIUM, seperti bekerja, melanjutkan studi, sampai melakukan hobi kalian hingga tujuh hari ke depan. Setelah melewati masa penyesuaian dan kalian sadar bahwa kalian merupakan anggota DERIUM, barulah kalian bisa beraktifitas normal seperti biasa. Kalian harus melewati masa penyesuaian ini untuk mengenal lebih dekat masing-masing anggota. Saya tak mau dengar ada pertengkaran atau perlakukan buruk yang Y/n dapatkan dari kalian semua. Seks dan hubungan kalian dengan orang hanya boleh atas persetujuan saya. Putuskan hubunganmu dengan kekasihmu Renjun dan Y/n, saya tidak ingin kaloan mengadu ke orang lain mengenai lingkungan ini. Saya tak akan segan menyingkirkan orang tersebut, termasuk orang tua kalian sendiri. Satu lagi, perlakukan Y/n dengan sangat baik maka hidup kalian akan bahagia di lingkungan ini." oh tuhan, kenapa master malah menggiring semua kecurigaan padaku? Jika seperti itu, aku yakin mereka pasti akan menaruh curiga padaku selaku wanita satu-satunya dalam lingkungan ini. Apa yang sebenarnya master inginkan dariku?

"Baik master." jawab Haechan terlihat begitu santai setelah membuatku kacau seperti ini, dengan berjalan keluar ruangan diikuti Jaemin dan Jeno di belakangnya. Master pun melanjutkan ucapannya, tak peduli walau ketiga lelaki itu telah berada di ruangan lainnya. "Untuk makanan, uang dan transportasi sudah saya siapkan. Saya akan mengirimkan uang ke masing-masing rekening kalian setiap bulannya asalkan kalian terus menuruti perkataan saya. Untuk Mark, tolong fokuskan pada penyelesaian studi kelima anak bimbingmu tersebut. Saya ingin mereka cepat lulus dan mengajak kalian berlibur ke luar negeri." Mark tak menjawab permintaan Master tersebut dan hanya terus memandangku penuh kesedihan. Lelaki itu singkirkan helaian surai yang menutupi wajahku seraya berkata, "It's okay Y/n, ada aku disini. Jangan takut". Memang, tapi orang yang harus aku takuti adalah dirimu pak dosen. Kau sama saja dengan yang lainnya!

DERIUMWhere stories live. Discover now