22: Interaksi

955 77 24
                                    

YOU POV

"Ooh, but this is all that I am
I only show you the best of me
The best of me" Limbo by Keshi.

Aku mainkan jemariku untuk mengelus sisian wajah tampan seorang lelaki bernama Mark Lee. Saat ini, kami sedang berendam air hangat di dalam bathtub setelah melalui olah raga pagi yang menguras keringat. Lelaki itu sangat tampan, apalagi saat senyuman terukir di wajahnya. Tak henti aku layangkan pujian untuk lelaki yang menjadi dosen pembimbingku ini dengan malu-malu, "Jika Haechan memiliki adik yang besar, bapak memiliki adik yang pas untukku. Aku lebih suka adik bapak, apalagi saat bapak bersikap dominan seperti tadi." pujiku untuk meyakinkan Mark kalau dirinya mampu memuaskan aku.

Sebelumnya lelaki itu tak percaya diri karena takut aku tak merasa terpuaskan atas permainannya barusan. Padahal, aku lebih menyukai bermain bersama Mark ketimbang Haechan, alasan terbesarnya karena Mark mampu memanjakan ku tanpa perlu melakukan banyak upaya yang membuatku dapat merasakan kenyamanan bersamanya. Aku tak takut untuk mendesah saat bersama Mark, aku tak takut menunjukkan sikap binalku padanya, aku tak takut menunjukkan kalau aku sangat menyukai ciumannya, hentakkan tubuhnya hingga desahan lelaki itu. Aku sangat menyukai bercinta dengan Mark, itulah sebabnya aku mau melakukannya tanpa perintah Master.

Mendengar jawabanku, sukses membuat Mark tertawa pelan seraya mendekat ke arahku. Lelaki itu peluk tubuhku sambil membawa kedua kakiku berada di sisi tubuhnya. Kini, aku sudah mendudukkan diri di antara kedua kaki Mark dalam posisi tubuh yang sangat berdekatan. Pandangan kami tak lekang satu sama lain, mampu membuat jantungku berdegup sangat kencang. Sengaja aku tuntun tangan Mark menuju dada kiriku agar ia dapat merasakan degup jantungku yang berdegak tak karuan. Semakin menyunggingkan senyuman di wajah dosen pembimbingku ini.

Mark balik membawa tanganku untuk menempel di dadanya, "Daddy juga merasakan hal yang sama." ujar lelaki itu malu-malu. Aku tertawa malu seraya mendekat ke arah lelaki itu untuk memeluk tubuhnya. Mark balas pelukanku sambil mengelus rambutku dengan lembut, "Jangan ragu meminta bantuanku, Y/n." ucap lelaki itu, mampu membawaku ke ingatan saat dia ingin menyelamatkanku dari perdaya Haechan yang terus menikmati tubuhku. Aku lepaskan pelukan kami untuk mengatakan, "Maafkan sikapku yang pernah menolak bantuan bapak saat bersama Haechan, sungguh aku juga tak mengerti dengan diriku sendiri." sengaja aku katakan itu sambil menundukkan kepalaku. Penuh rasa bersalah karena hal tersebut memang sedikit menganggu pikiranku.

Mark angkat wajahku guna mengecup bibirku singkat, "It's okay, wajar jika kamu tak mengenal dirimu sendiri saat melakukan itu." jawab Mark mampu membuat seluruh perasaan bersalah dalam diriku hilang begitu saja. Aku anggukan kepalaku lalu tanpa sadar menautkan jemariku dengannya, "Aku merasa seperti menemukan pelindung saat bersama Jaemin, namun Jeno pasti tak menyukai keberadaanku. Terbukti dari sikapnya semalam yang ingin mencelakaiku. Aku merasa harus menemukan pelindung baru untuk bertahan di lingkungan ini, apakah aku bisa bergantung padamu, pak?" tanyaku, mulai berani terbuka mengenai diriku sendiri.

Ku beranikan diri menatap mata Mark yang terus mengulaskan senyuman manis untukku. Lelaki itu elus permukaan wajahku menggunakan jemari tangannya sebelum menjawab, "Tentu saja. Kau bisa bergantung padaku, Y/n." jawab lelaki itu akhirnya mampu mengulaskan senyuman di wajahku. Aku bawa tubuhku mendekat ke arah Mark untuk memeluk tubuhnya, sangat bertepatan dengan lagu yang terputar dari handphone lelaki itu berjudul, My Everything by Ariana Grande.

Entah mengapa, air mata jatuh membasahi wajahku. Perasaan sedih, bahagia, terharu hingga takut bercampur menjadi satu hingga menciptakan air mata ini. Aku bahagia karena dapat menemukan sosok baru yang dapat aku gunakan sebagai pegangan dalam lingkungan mengerikan ini. Tapi di satu sisi aku juga merasa sedih karena harus menerima keadaan yang terjadi, biar bagaimanapun aku masih ingin bebas dari DERIUM.

"Pak, apakah kita bisa keluar dari lingkungan ini?" tanyaku masih memeluk tubuh Mark begitu erat. Mark pun menjawab, "Daddy rasa tidak, yang bisa kita lakukan sekarang hanya menerima keadaan karena seluruh video selama kita berada di rumah ini pasti cepat atau lambat akan terungkap ke publik." ucap lelaki itu seolah telah berdamai dengan hal tersebut. Aku pun merasakan hal yang sama dengannya, seolah kami tak memiliki jalan keluar dalam lingkungan ini. Yang bisa kami lakukan hanya menerima keadaan sambil saling menguatkan diri untuk melalui cobaan yang lebih besar berkat video tersebut.

Bukannya kami tak ingin berusaha, tetapi bukankah lingkungan ini memang tidak memiliki jalan keluar yang baik? Nama kami telah tercemar dan cara satu-satunya bertahan hidup dengan menerima keadaan. Aku sendiri sudah pasrah atas segalanya, apalagi setelah mendapatkan hukuman dari master yang mengharuskan aku berada di kandang dalam keadaan bertelanjang bulat.

Sungguh, aku tak akan berpikir untuk kabur lagi setelah ini, aku akan menerima semua yang terjadi dan mulai menikmatinya seperti jalang yang haus akan kasih sayang. Bukankah lingkungan ini menempatkan aku untuk bersikap demikian? Baiklah, aku tak akan menahan diriku lagi.

"Sayang, jangan panggil bapak dong, panggil daddy saja." gumam Mark mampu menghambur lamunanku dengan mudahnya. Aku tertawa pelan seraya melepaskan diri dari pelukannya, "Aku malu harus memanggil bapak dengan sebutan itu di depan anggota lain." jawabku dengan nada bicara yang sengaja ku buat imut. Mark pun tertawa sambil mengajakku saling menggesekan hidung kami, "Jangan malu, lama-kelamaan pasti terbiasa kok. Pokoknya jangan panggil bapak lagi ya, kita sudah sedekat ini masa masih manggil bapak." ucap Mark sontak memecah tawaku penuh kejahilan.

"Bukankah artinya daddy juga bapak ya pak?" tanyaku sambil melingkarkan tanganku di pundaknya. Sungguh, aku suka menghabiskan waktu bersama Mark.

TBC

Kalian suka ga dengan interaksi mereka?

Atau terlalu berlebihan?

DERIUMWhere stories live. Discover now