15: Pikiran

1.1K 80 22
                                    

YOU POV

"Evil, I've come to tell you that she's evil, most definitely
Evil, ornery, scandalous and evil, most definitely
The tension, it's getting hotter
I'd like to hold her head underwater" Doin' Time - Lana Del Rey

Selepas permainan panjang yang aku lakukan bersama Jaemin, aku diperbolehkan berendam air hangat dalam kamar mandi yang tidak memiliki kunci. Sehingga, siapapun dapat masuk ke dalam kamar mandi ini dan menganggu waktu sendiriku. Aku pejamkan mata seiring ku tenggelamkan kepalaku pada air dalam bathtub tersebut.

Lagu yang aku putar menggunakan handphone milikku pun mulai terdengar samar. "Summertime, and the livin's easy
Bradley's on the microphone with Ras MG," berusaha aku tahan napasku seiring kenangan yang aku lalui bersama Nijiro mulai terbayang dalam ingatanku. Ya, bukan tanpa alasan aku terus mengorek ingatan tentangnya karena aku tak ingin jatuh hati pada seorangpun dalam lingkungan ini, termasuk Na Jaemin yang dengan mudahnya meluluhkan tembok tinggi yang berusaha aku bangun untuk siapapun. Aku tak boleh jatuh hati pada lelaki yang jelas-jelas memiliki pasangan dalam lingkungan ini, ditambah lagi pandangan mata Jeno yang terlihat tak menyukaiku saat Jaemin mengajakku menikmati cokelat hangat di ruang tengah, sedikit membuatku takut.

Hanya ada Haechan, Renjun dan Jeno di ruangan itu, sementara dosen Mark terus mengurung diri di dalam kamarnya dan tak pernah berinteraksi dengan kami.

Saat napasku mulai habis, sengaja aku remas lenganku sendiri guna melampiaskan rasa takut dan sakit yang aku rasakan. Terus aku tahan napasku hingga sebuah perkataan dari Nijiro sukses menghentikan diriku dari percobaan bunuh diri yang ingin aku lakukan. "Y/n, terkadang hidup yang kita jalani terasa seperti game. Ada saatnya kita kalah dan ada saatnya kita menang. Kegagalan memiliki banyak bentuk, begitu pula keberhasilan, tergantung dari tujuan kita menjalani hidup saat itu. Aku tak memiliki keluarga, itulah sebabnya aku akan membela teman baikku habis-habisan. Jadi, jika suatu saat terjadi sesuatu padamu. Jangan merasa putus asa, ingat ada aku yang selalu menjadikanmu tujuan untukku menjalani hidup." Mungkin saat aku mendengar Nijiro mengatakan hal tersebut, aku hanya menganggapnya sebagai gombalan semata sebagai bentuk tanda terima kasih. Tapi, setelah aku pikirkan lagi, perkataan itu mengandung begitu banyak makna.

Saat itu, aku baru saja menjemput sahabatku tersebut dari kantor polisi setelah Nijiro tertangkap dan sempat ditahan selama lima hari atas kasus perkelahian antar kelompok. Lelaki itu gemar sekali terlibat dalam permasalahan orang lain dengan alasan ingin membela teman yang tertindas, tapi ia sama sekali tak memikirkan dirinya sendiri. Aku paham atas alasan Nijiro tersebut, namun aku tak suka saat Nijiro harus mendapat banyak luka di tubuhnya. Bahkan, beberapa bekas luka di tubuh Nijiro telah ia tutupi menggunakan tattoo dan setiap tattoo-nya memiliki makna yang sesuai dengan luka yang ia terima.

Langsung aku hentikan kegiatan menenggelamkan wajahku lalu menarik napas sebanyak-banyaknya menggunakan mulut. Aku penuhi rongga paru-paruku dengan udara seiring aku usap wajahku agar menjernihkan pandanganku. Aku tertawa pelan sebelum memutuskan untuk bangkit dari bathtub ini. Aku bilas tubuhku sebelum mengenakan jubah mandi dan keluar menuju kamarku. Tak lupa aku bawa handphone mililkku lalu mencari sesuatu agar dapat mengganjal pintu kamar ini.

Tak mendapatkan apapun, aku pun keluar kamar untuk mencari sapu rumah yang gagangnya bisa kujadikan sebagai penganjal pintu. Perhatian Renjun, Jeno dan Haechan sempat tertuju padaku, sementara Jaemin sibuk memasak sebuah hidangan di dapur. Aku hampiri lelaki itu lalu memeluk tubuhnya dari belakang untuk tidak menimbulkan kecurigaan. "Masak apa na?" tanyaku begitu manja. Padahal aku yang memeluknya duluan, tapi kenapa jantungku malah berdegup sangat kencang?

Namun, dengan cepat pujaan hati Jaemin datang dan menganggu momen kami manis kami berdua. "Samgyetang dan Pancake sayur. Kau harus makan banyak untuk memulihkan kondisi tubuhmu, sayang." jawab Jaemin dengan tawa bahagia, seolah menyukai pelukanku di tubuhnya.

DERIUMWhere stories live. Discover now