18: Postingan

902 75 79
                                    

AUTHOR POV

"KENAPA KUNCINYA BISA ADA DI TANGAN JAEMIN SIH NO!!" kesal Haechan sedikit membentak setelah dirinya masuk ke dalam kamar yang berisikan Jeno dan Renjun. Haechan dudukkan dirinya di pinggiran kasur sambil mengacak rambutnya kasar, "Lalu, kenapa kau matikan penghangat ruangan juga!! Kan kesepakatannya hanya dikurung dalam keadaan telanjang bukan disiksa seperti itu?!!" terus Haechan utarakan kekesalan yang ia rasakan pada kedua temannya itu. Sementara Renjun hanya duduk tenang sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Diam kau brengsek, aku sedang kesal juga!!" gumam Jeno berusaha menahan emosi dalam dirinya yang malah memantik kemarahan dalam diri Haechan semakin menjadi-jadi. Haechan bangkit dari duduknya dan berniat menghajar wajah Jeno jika tak segera Renjun tahan, "Diluar sedang badai salju, sialan! Kau bisa membuat aset kita mati kedinginan, dimana otakmu!! Dasar gay keparat!" terdengar begitu kasar, namun Jeno sudah biasa mendengar perkataan kasar seperti itu. Sehingga Jeno hanya menghempaskan tangan Haechan yang meremas bajunya lalu berpindah tempat duduk ke sofa yang berada cukup jauh dari Haechan.

"Kalau kau cemburu karena Jaemin menyukai Y/n, harusnya kau sadar diri atas sikapmu selama ini!" Haechan tak henti-hentinya mengutarakan seluruh kekesalannya hingga Renjun yang tak ingin terjadi perkelahian pun mulai menyadarkan temannya tersebut, "Sudahlah Haechan. Sudah berlalu juga kok!" ucap Renjun. Haechan usap wajahnya dengan kasar sebelum meminta, "Biarkan aku yang mengurus Y/n setelah ini, jangan biarkan Mark dekat dengan Y/n dan jika kau tak ingin Jaemin semakin jatuh cinta pada Y/n, Jeno. Pergilah! Ancam Y/n dengan sewajarnya agar dia mau menjauhi Jaemin! Gadis itu akan bergantung pada seseorang yang ia rasa dapat melindungi dirinya!" ujar Haechan yang tidak disetujui begitu saja oleh Haesoo.

Lelaki dewasa itu akhirnya angkat bicara dari pengeras suara yang sengaja diperdengarkan hanya di kamar Renjun. "Jangan kamu Haechan! Kau pasti akan menggempur gadis itu setiap saat sampai ia sekarat! Kau pikir kami tak tahu niat buruk mu itu?!! Biarkan saja Mark mendekatkan diri pada Y/n sementara waktu, yang harus kalian pikirkan adalah potongan video kalian yang mulai menyebar di surface web dan menjadi trending di kalangan anak kuliahan." ucapan Haesoo tersebut mampu membuat Renjun yang semula tenang mulai kalang kabut.

Bergegas lelaki itu buka laptop miliknya dan berusaha mencari keberadaan video yang bocor tersebut. "Bagaimana bisa, hyung?!!" tanya Renjun seolah tak percaya akan kenyataan tersebut. Haesoo pun tertawa pelan seiring Haechan yang bangkit untuk mendudukkan dirinya di samping Renjun dan Jeno.

"Sudah aku katakan, kesuksesan NEORUM pasti akan berimbas ke situs ini juga. Itulah sebabnya kita dapat mengumpulkan dua juga penonton dalam sehari, tapi ini yang menjadi resiko utamanya. Keberadaan situs ini dan video kalian pasti akan lebih cepat menyebar pula, siapkan diri kalian untuk kemungkinan terburuk yang akan terjadi." ucapan Haesoo itu mampu membuat suasana dalam ruangan tersebut yang semulai tak kondusif menjadi hening. Renjun sibuk mencari keberadaan video yang bocor sementara Jeno dan Haechan sibuk tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

"Video yang bocor itu, pemerannya siapa?" tanya Haechan dengan jantung yang berdegup kencang. Ia siap jika jawaban Haesoo mengarah pada dirinya, namun lelaki itu malah menyebutkan nama yang tak terduga. "Jaemin, karena Jaemin yang melakukan bersama Y/n terkahir kali. Rekamannya juga seperti dari pihak ketiga yang merekam tayangan DERIUM dari handphone miliknya. Sebentar, akan saya kirimkan salah satu linknya pada kalian." entah Haechan harus merasa sedih atau senang. Yang jelas, Jeno yang duduk di sebelah Renjun tak bisa lagi menahan emosi dalam dirinya sehingga ia bangkit dari duduknya dan berjalan penuh kekesalan keluar dari kamar Renjun.

Ternyata Jeno berencana memanggil Jaemin untuk memberitahukan hal tersebut, namun saat Jeno buka pintu kamarmu dan mendapati dirimu sedang memeluk tubuh Jaemin erat. Niat Jeno terhenti dan hanya bisa mematung memandang kedekatan kalian. Mark yang sadar atas keberadaan Jeno pun hanya bisa memperhatikan lelaki itu sebelum Jeno memutuskan untuk berjalan menghampiri Jaemin. Ia lepaskan paksa pelukan kalian lalu menarik tangan Jaemin kasar untuk keluar dari kamar tersebut.

DERIUMWhere stories live. Discover now