10: Sahabat

1.1K 97 23
                                    

YOU POV

Keesokan harinya..

Terlalu banyak melakukan hubungan badan dalam waktu yang singkat, membuat tubuhku kaget dan banyak sekali kehilangan tenaga. Sehingga setelah Haechan puas menikmati tubuhku dan kami mandi bersama untuk membersihkan diri, keadaanku drop hingga tak sanggup untuk berjalan menuju kamarku. Suasana hatiku juga ikut memburuk sehingga membuatku lebih banyak menangis dan bergantung dengan orang lain. Aku sadar, aku begitu terikat dengan lelaki yang terus menikmati tubuhku sejak kami terjebak di lingkungan ini, siapa lagi kalau bukan Lee brengsek Haechan.

Haechan merupakan definisi lelaki hypersex sesungguhnya. Tak puas melakukan intercorse hanya sekali dalam sehari, lelaki itu juga tak akan puas dengan satu kali pelepasan di dalam tubuhku. Sialnya, aku mulai ketagihan melakukan hal tersebut berkat kenikmatan yang Haechan berikan padaku. Persetan dengan norma dan dosa, rasanya imajinasi terliar ku sukses diwujudkan tuhan melalui tragedi yang menjebak ku dalam lingkungan DERIUM bersama empat lelaki asing.

Aku tak ingin munafik, karena aku memang menyukai kenikmatan yang Haechan berikan. Aku merasa begitu terikat dengan Haechan, itulah sebabnya aku ingin terus berada di dekatnya walaupun aku sadar kedekatan kami pasti akan mengarah ke arah seksual terus menerus.

Jika saja tubuhku masih kuat, aku pasti akan terus membuka pahaku untuknya. Aku tarik ucapanku mengenai milik Haechan yang tak enak karena terlalu besar. Ternyata, dengan ukuran itulah aku mampu menemukan sensasi yang tak pernah aku dapatkan sebelumnya dari siapapun. Shit! Membayangkannya saja sudah membuatku senyum-senyum sendiri saat Haechan menyuapkan bubur ayam ke mulutku.

Tak terasa sudah dua hari aku terjebak di dalam lingkungan bernama DERIUM ini. Jika bukan karena Mark yang menyinggung, aku pasti tak akan kepikiran mengenai NEORUM dan DERIUM yang memiliki banyak sekali kesamaan. Aku yakin, master yang membuat lingkungan ini pasti terinspirasi oleh situs tersebut. Lalu, apa yang harus aku lakukan selain menikmati semua perintah master, sekarang?

"Aku tahu, aku tampan." ucap Haechan menghambur lamunanku dengan mudahnya. Aku tanpa sadar mengulaskan senyuman manis di wajahku, "Kau manis, Haechan." aku perbaiki ucapannya hingga mampu membuat Haechan tertawa malu.

Bukankah akan sangat menyenangkan jika aku bisa membuat seorang fuckboy yang hypersex ini jatuh cinta padaku? Ah! Tak mungkin bisa, orang biasa saja tak ada yang bisa aku buat jatuh cinta padaku, apalagi lelaki sepertinya. Lebih baik, kau kubur saja keinginanmu itu dalam-dalam, Y/n!!

Haechan terus mengajakku berbincang banyak hal. Mulai dari urusan kuliah, hobi kami yang sama yaitu menari, sesekali Haechan juga menyanyikan lagu untukku. Mampu membuatku merasa semakin terikat dengannya. Entahlah, Haechan mampu membuatku merasa tertarik pada dirinya, namun lebih ke arah seksual bukan dari hati ke hati karena aku tak ingin membuka hatiku untuk semua lelaki di rumah ini.

"Setelah sarapan, diminum lagi obatnya." ucap Haechan sambil membuka sebuah strip obat untuk aku minum. Setelah meminum obat pencegah kehamilan dan obat pereda nyeri. Haechan bantu aku berbaring di atas kasur ini lagi. Sempat lelaki itu elus puncak kepalaku sebelum ia memutuskan untuk keluar dari kamarku guna mengembalikan piring bekas makanku ke dapur.

Aku menoleh ke arah nakas tempat handphoneku berada. Haechan yang membawakannya untukku setelah aku terbangun dari tidur panjangku. Haechan berkata, handphone milikku sempat master sita agar aku tak mencoba kabur atau meminta pertolongan pada seseorang.

Aku buka handphone milikku tersebut yang telah dalam keadaan full terisi baterai. "Saya bisa memantau kegiatan di handphone milikmu Y/n, karena handphone tersebut sudah saya atur agar terkoneksi dengan komputer saya. Jangan lakukan apapun yang dapat membuatmu dihukum, kau mengerti maksud saya kan?" tanya Master yang hanya ku jawab dengan anggukan kepala. Aku buka pesan masuk dari Sooyoung eonni, lalu membaca deretan pesan yang aku rasa tak pernah mengirimkannya.

DERIUMWhere stories live. Discover now