2. Pertemuan

29.2K 1.9K 116
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki menuruni tangga mengalihkan perhatian semua orang yang ada di meja makan dan menatapnya terkejut, tapi segera mereka netral kan kembali. Bagaimana tidak terkejut Alvin yang dulunya terlihat rapih dan culun serta selalu memakai kacamata bulat besarnya dan menunduk saat melihat mereka kini terlihat seperti urakan dengan baju yang dikeluarkan, dua kancing baju atas yang tak dikancing memperlihatkan kaos warna hitam didalamnya , dasi yang hanya asal pakai serta ia kini tak memakai kacamatanya lagi.

"Pagi Bang Alvi, sini Bang kita sarapan bareng. " Ajak Agam dengan tampang polos dan suara yang imut.

Alvin yang mendengar itu rasanya ingin muntah dan akhirnya ia hanya menganggapnya angin lalu, Alvin terus melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Edgar yang melihat itu mengeraskan rahangnya.

"Apa kau tidak punya sopan santun?" Tanya Edgar dengan nada dingin

"Putraku dengan besar hati menyapamu, apa kau tuli?"

Alvin yang mendengar itu menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Putra ya~" Batin Alvin smirk

"Oh ternyata ada tuan dan tuan muda Smith disini, mohon maafkan hamba yang tidak melihat anda sekalian" Ucap Alvin dingin dan wajah yang datar.

Deg

Mendengar nada bicara Alvin yang dingin membuat hati mereka berdenyut.

"Di-dia berubah, tak hanya cara berpakaian tapi caranya bicara juga berubah. " Ucap batin Gana

"Dia berubah" Batin Ganendra

"Kenapa dia berubah dan bersikap dingin, dan aku tidak terima dia bersikap dingin padaku" Batin Edgar

"Ih Abang gak boleh gitu sama Daddy, Daddy kan juga Daddy abang. " Ucap Agam imut dan mengerucutkan bibirnya membuyarkan lamunan mereka.

"Duh duh baby jangan imut-imut dong abang kan jadi gemes" Ucap Gana mencubit pipi Agam

"Abang~ jangan cubit pipi adik" Ucap Agam dengan mata berkaca-kaca

"Iya iya abang minta maaf"

"Cih drama pagi hari" Gumam Alvin yang masih didengar oleh mereka.

"Apa yang kau katakan" Ucap Ganendra

"Emang gue bilang apa?"

"Udah ah~ gue mau pergi aja, dari pada disini banyak setannya" Ucap Alvin melangkah pergi

"KEMBALI KAU ALVIN, DADDY BELUM SELESAI BICARA"

"DIEM LO ANJING GUE MAU SEKOLAH" Teriak Alvin dengan mengacungkan jari tengahnya.

"YANG SOPAN LO PADA DADDY ALVIN" Teriak Gana

"Cih, drama apa lagi yang akan dia mainkan"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

______________________________________

Alvin saat ini sudah didepan mansion dia bingung mau naik apa berangkat ke sekolah.

"Huff naik apani gue habis ini"

"Weh motor siapa tuh? Kayaknya motor Gananjing deh. Pinjem dulu aja deh" Pikir Alvin dengan menaiki motor tersebut dan kebetulan kuncinya juga ada disitu.

BRUM BRUM BRUM

suara motor yang dikendarai Alvin terdengar sampai dalam mansion.
.

.

.

.

.

"ANJING MOTOR GUE" Teriak Gana lari keluar mansion

"Alvin bisa naik motor? " Batin Ganendra lari ikut menyusul Gana

"ALVIN BALIK LO, MANA MOTOR GUE"

"ALVIN"

"GUE PINJEM DULU BANGSAT, BYE"

"CK SIALAN LO"

"Awas aja tuh anak disekolah" Ucap Gana mengusap wajahnya kasar

"Alvin bisa naik motor, sejak kapan? " Batin Edgar bertanya-tanya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
______________________________________

Alvin mengendarai motornya membelah jalanan kota yang sangat ramai, melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Membuat ia mendapat sumpah serapah dari pengendara lain.

"Huff~ laper mampir dulu ke warung mbok Sarmi ah" Monolog Alvin

Saat melewati gang menuju warung mbok Sarmi Alvin melihat seorang laki-laki dikeroyok oleh orang berbadan besar dan menggunakan baju hitam seperti seorang bodyguard. Gang tersebut memang sangat sepi dan jauh dari keramaian jalanan kota.

"Weh apaan tuh" Ucap Alvin memberhentikan motornya.

"Tolongin gak ya, tolongin gak, tolongin gak, tolongin aja lah, kasian. Tapi nanti gue ikut dikeroyok juga kan gak jadi ganteng nanti kalau gue babak belur" Ucap Alvin narsis

"Tapi gak papa deh,udah biasa babak belur juga. Nanti gue jadi maco habis berantem, pasti cewek-cewek di sekolah kesemsem nih hihihi"

"Tolongin aja lah" Ucap Alvin turun dari motornya menghampiri orang-orang tersebut.

"HAY SEMUANYA SELAMAT PAGI" Teriakan Alvin mengalihkan atensi mereka semua dan mengabaikannya. Alvin yang merasa diabaikan bertanya.

"Om-om ngapain disini, terus om itu kok dipukulin kan kasian" Tanya Alvin polos, lebih tepatnya pura-pura polos.

"Hey bocah pergi sana ke emak lo mimik susu, jangan sok jadi pahlawan kesiangan,entar dipukul nangis hahaha" Ucap salah satu orang yang memukuli orang dadi.

Alvin yang tidak terima langsung menendang perut orang itu hingga mundur beberapa langkah.

"Berani lo ya sama gue bocah"

"Masih bau kencur aja sosoan denger ya bocah, balik sono ke emak lo nanti nyariin"

"Ya berani lah om orang kita sama-sama makan nasi, lebih baik om lepasin om ganteng itu deh meski masih gantengan Alvin sih" Ucap Alvin narsis

"Udah deh om lepasin aja, Alvin laperni mau sarapan di warung mbok Sarmi. Disana ayamnya enak lo om apalagi pakek sambel, buweh mantep. Ayo om sarapan bareng" Ajak Alvin

"BACOT LO"

Mereka menyerang Alvin, dengan lihai Alvin menghindari setiap serangan dibantu oleh om ganteng tadi. Sampai akhirnya salah satu orang yang menggunakan baju hitam mengeluarkan pisau dan ingin menusuk om ganteng dari belakang.

"OM AWAS"

"Aakkh-"

Bruk

BerubahWhere stories live. Discover now