9. Gege

21.2K 1.6K 31
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

Senyuman Alvin saat ini tak bisa dibendung lagi, melihat jalanan kota yang tak terlalu ramai. Ia sekarang sedang menuju mansion Ayah barunya.

"Kau senang sayang" Tanya Alia yang merasa gemas dengan tatapan binar Alvin.

"Tentu saja, akhirnya aku bisa keluar dari tempat laknat itu"

Akhirnya Alia dan Alvin melakukan canda gurau dan terkadang Allo juga menimpalinya. Posisinya Allo disebelah kiri, Alia di kanan dan Alvin di tengah-tengah mereka.

.

.

.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai dikediaman Glorry. Mansionnya terlihat megah dan mewah, warna putih dan dipadukan dengan emas. Alvin terpanah melihatnya.

"Wih gede banget ni mansion"

Melihat wajah Alvin yang terpanah mereka terkekeh geli. Imut, itulah satu kata di kepala mereka.

"Son ayo" Ajak Allo masuk kedalam

"Selamat datang tuan, nyonya dan tuan muda" Ucap mereka serempak

Alvin tampak kaget mendengar sambutan itu.

"Kalian mengagetkan putraku"

"Dan kenalkan ini adalah putraku Galvin Putra Glorry. Kalian harus menjaganya mulai saat ini."

"Baik tuan"

"Bubar"

Mereka membubarkan diri, menyisakan Alvin yang terbengong tak percaya. Seberapa kaya Ayah barunya ini pikir Alvin.

"Sayang ayo kita lihat kamarmu" Ucap Alia lembut

Mereka berjalan menuju kamar Alvin yang berada di lantai dua, mansion ini memiliki 3 tingkat.

Kamar Alvin sangat luas dengan cat berwarna putih dan coksu, terdapat kasur yang besar dan lembut, meja belajar, karpet berbulu, sofa dan lain-lain bahkan vidio game dan kulkas mini pun ada.

"Sayang istirahat dulu ya. Pasti kamu lelah,nanti saat makan malam akan Mommy panggil" Ucap Alia mengecup dahi Alvin.

Alvin tak memberi jawaban tapi dia langsung menutup matanya, rasanya saat ini ia sangat lelah dan ngantuk. Dengan usapan lembut Alia, Alvin pun tertidur.

.

.

Alvin saat ini sedang terganggu dalam tidurnya, ia merasa ada yang sedang mencium pipinya dan menggoyangkan tubuhnya pelan.

"Baby wake up"

Cup

Cup

Cup

"Enggh lima menit lagi" Gumamnya

"Bangun ayo kita makan"

"Ish iya iya" Ucap Alvin kesal dan membuka mata perlahan mengumpulkan nyawanya. Ia masih belum sadar saat ini ia dengan siapa.

"Eh TURUNIN BANGSAT" kaget Alvin saat pemuda didepannya menggendongnya.

"Baby jaga mulutmu atau Gege lakban"

BerubahDove le storie prendono vita. Scoprilo ora