14. Kantin (2)

14.1K 1.2K 26
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

"Pokoknya taruhannya harus dilanjutin" Ucap Egil memaksa

"Kok maksa banget sih lo, gak sabar jadi babu ya" Ucap Bintang

"Biarin pokoknya harus dilanjut"

"Iya kan bos?" Tanyanya pada Aska

"Hmm"

"Iya iya terserah kalian" Ujar Alvin

"Pergi" Ucap Aska

"Nanti pulang bareng Abang" Lanjutnya sambil merusak surai rambut Aksa. Aska dan Aksa memang adek kakak, Aska sangat menyayangi Aksa peninggalan terakhir ibunya itu. Ia tidak terlalu dingin saat berbicara pada Aksa, padahal pada orang lain ia akan bersikap dingin termasuk Agam yang ingin mendekatinya.

"Hmm"

Aska maklum dengan jawaban adeknya yang singkat itu. Akhirnya mereka pergi dari sana, dengan Agam yang tidak bertindak apapun. Kenapa ia tidak bertindak? Karena masalah taruhan ini, ia tak ingin membuat Abang dan teman-teman Abangnya marah dan menjauhinya. Ia harus berhati-hati dalam bertindak saat ini, mungkin? Apa lagi melihat kedekatan Alvin dan Alkan.

"Adek tadi ada masalah apa sama mereka?" Tanya Alkan

"Gak ada apa-apa"

"Oh"

"Kita boleh duduk gak nih" Ucap Arjuna mewakili geng Devil kecuali Alkan sang ketua, ia sudah duduk dari tadi setelah menggeser anak yang duduk di samping Alvin.

"Oh duduk aja bang gak perlu sungkan" Ucap Dean dan mempersilahkan anggota inti geng devil itu duduk.

"Jun pesen" Suruh Yohan

"Loh kok gue"

Alkan langsung ngasih 3 lembar uang berwarna merah.

"Lah kan gini enak, kembaliannya gue ambil ya"

"Hmm"

"Samain" Lanjutnya

"Oh iya cil apa hubungan lo sama pak bos?" Tanya Erlan entah mengapa jiwa-jiwa keponya itu meronta-ronta.

"Cal cil cal cil Alvin itu dah besar ya" Bela Alvin sampil mencicipi kue buatan Bundanya, padahal nasi gorengnya dadi masih sisa malah ia kasih ke Alkan. Alkannya gitu mau-mau aja makan bekas Alvin, dasar bucin.

"Dia adek gue" Jawaban Alkan membuat mereka bingung kecuali Alvin, ia memilih abai.

"Sejak kapan?"

"Sejak bokap gue adopsi dia"

"Adek kalo makan jangan buru-buru nanti keselek lo"

"Gwege dwoain Alvwin kwesewlek ya" Ucap Alvin dengan mulut penuh

"Gak, cuman antisipasi aja"

"Tap- uhuk uhuk uhuk" Ucap Alvin keselek beneran

"Lah kan keselek, minum dulu" Alkan mengambil minuman milik Aksa yang untungnya masih belum Aksa minum, memang Aksa duduk tepat depan Alkan.

"Pelan-pelan aja makannya gak akan ada yang mintak juga"

"Iya iya" Jawab Alvin setelah minum

Entah mengapa mereka geng devil senang melihat Alkan yang cerewet, mereka tahu tentang Alkan yang memiliki trauma. Ia terlalu terjebak dimasa lalu jatuh dalam kegelapan sampai datang setitik cahaya untuknya yaitu Alvin.

BerubahWhere stories live. Discover now