7. Bintang (2)

19.7K 1.4K 15
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

"A-abang hah sa-sayang adek"

"Bi-bilang hah bunda a-ayah hah sama kakaknyah yah, a-abang hah sa-sayang hah me-merekah hah" Setelah mengatakan itu Vero dengan perlahan menutup matanya.

"Hiks abang hiks bangun" Lirih Bintang

"BANGUN BANG HIKS  BANGUN BILANG KE AYAH HIKS BUNDA DAN KAKAK SENDIRI HIKS KALO ABANG SAYANG MEREKA HIKS"

"BANGUN HIKS"

"ABANG"
.

.

.

.

.
______________________________________

Sekarang Bintang sedang berada di rumah sakit, duduk didepan pintu UGD. Menelungkupkan kepalanya pada lutut dan menahan sesak di dadanya, meskipun tak parah sepertinya asmanya kambuh.

Vero dinyatakan meninggal saat menuju rumah sakit karena kehabisan darah, dan Bintang sudah mengabari keluarganya.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang tergesa-gesa menggema di lorong rumah sakit, Bintang menoleh ke arah sumber suara.

"A-ayah hiks" Lirih Bintang melihat keluarganya, ia berdiri niat hati ingin memeluk Ayahnya.

PLAK

Tamparan itu menggema membuat telinga Bintang berdengung, ia menatap Ayahnya tidak percaya. Ayah, Ayah yang dibutuhkan untuk bersandar saat ini menamparnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN" Teriak Win

"Maksud Ayah apa? Hiks"

"AKU BUKAN AYAHMU DASAR PEMBUNUH"Teriak Win sekali lagi dengan mendorong Bintang

" Ah"

"AYAH APA SALAHKU, AKU MINTA MAAF JIKA AKU TIDAK BISA MENJAGA ABANG DENGAN BENAR"

"KAU MENJAGA ANAKKU, KAULAH YANG MEMBUNUHNYA SIALAN"

Plak

Plak

Bugh

Bugh

" Aakkh-"

"A-ayah sakit hiks"

"U-Udah Ayah ampun hiks"

BerubahOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz