11. Malam

18.9K 1.3K 70
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

"Enggh"

Alvin membuka matanya perlahan, mengerjapkan matanya pelan menyesuaikan sinar yang masuk keretinanya. Ia menatap sekitar dengan tatapan bingung, ia bangun di kamar yang asing. Kamar yang luas dengan arsitektur minimalis, ia terus menelusuri kamar tersebut dan belum sadar jika ia di kamar itu tidak sendirian.

Di sana ada Edgar yang memandang Alvin gemas. Dan yah beberapa saat kemudian mata mereka bertemu, Alvin terdiam sesaat menatap Edgar tak percaya.

"Sudah sadar hmm" Ucap Edgar lembut membuyarkan lamunan Alvin

"HAH NGAPAIN LO DISINI, issh" Teriak Alvin dengan ringisan diakhir membuat Edgar khawatir

"Apa ada yang sakit? Dimana? "

"Hah? Hah? " Jawab Alvin linglung

"Issh" Ringis Alvin saat Edgar menyentil dahinya pelan dan membuat Alvin mengelus dahinya.

"Ngapain sih lo?"

"Tidur" Bukan menjawab Edgar malah menyuruhnya tidur, karena sekarang memang malam hari

"Hah? "

"Tidur lagi Alvin, masih malam"

Alvin menyamankan tidurnya, ia ingin pergi dari kamar ini tapi ia malas.

"Kanapa?" Lirih Alvin pelan sangat pelan tapi pendengaran tajam Edgar masih mendengarnya karena ruangan itu memang hening.

"Hmm"

"Kenapa sekarang lo peduli sama gue?"

Hening

Tidak ada jawaban dari Edgar, ia hanya menatap Alvin dengan tatapan yang rumit.

Kyuuk~

Kyuuk~

Suara perut Alvin yang memecahkan keheningan, wajah Alvin memerah karena malu. Ia mengekerutuki perutnya yang tak bisa diajak kompromi di saat seperti ini. Sebaliknya dengan Edgar ia terkekeh pelan, anaknya ini sungguh imut pikirnya.

"Lapar hmm?" Tanya Edgar dan Alvin hanya mengangguk

"Biar Daddy ambilkan" Ucapnya beranjak dari sana

Alvin hanya diam, ia tidak menolak toh ia memang lapar dan malas untuk bergerak. Jadi mengapa ia harus menolak meski ia membenci Edgar tapi ia juga tidak bisa merugikan diri sendiri.

.

.

Beberapa saat kemudian Edgar datang membawa bubur dan teh hangat ditangannya. Edgar membantu Alvin untuk duduk.

"Biar Daddy suapin"

"Tidak, aku bisa sendiri"

"Tidak ada penolakan" Ucap Edgar tajam

Akhirnya Alvin menerima suapan dari Edgar dengan tenang, malas berdebat pikirnya. Dan dengan senang hati Edgar menyuapi Alvin, Alvin sangat mengemaskan saat makan.

Suapan terakhir, setelah itu Alvin meminum tehnya. Edgar menaruh piring kotor itu di nakas.

"Tusukan? "Ucap Edgar tiba-tiba

BerubahWhere stories live. Discover now