Extra Part

10K 704 49
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

2 Tahun kemudian

Dua tahun berlalu sejak kembalinya dua orang yang memiliki tekad yang sama dan berakhir dengan akhir yang sama.

Kepergian mereka meninggalkan bekas yang mendalam di hati orang terdekat.

Aksa Putra Agraham salah satu orang yang tidak hadir dalam pengantar jasat yang ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Dia merasa terpukul dengan kepergiannya, orang yang ia anggap saudara, orang yang ingin ia jaga meninggalkannya tanpa pamit.

Tap

Tap

Tap

"Mau kemana boy? " Tanya orang itu Antoni Adnan Agraham kepada Aksa, saat melihat Aksa turun melewati tangga.

"Alvin" Jawab Aksa singkat dengan wajah datar andalannya.

Antoni yang mendengar jawaban dari anaknya yang cukup singkat hanya menghela nafas perlahan, apakah anaknya masih belum bisa memaafkannya pikirnya.

"Nanti pulangnya jangan sore-sore, kamu harus banyak istirahat dan biarkan sopir yang mengantarmu"

"Hmm" Aksa langsung melenggang pergi dari sana, Antoni menatap punggung sang anak yang perlahan menjauh.

"Apakah aku memang tidak pantas untuk dimaafkan, Julia?" Tanya Antoni menatap foto sang istri dengan lirih.

"Maaf aku bukan Ayah yang baik"

"Maaf"

Antoni baru saja mengetahui bahwa Aksa memang anak kandungnya dua tahun lalu, saat Aksa mengalami kecelakaan sampai koma dan membutuhkan donor darah.

Aksa yang shock mendengar kabar kematian Alvin langsung memacu kendaraannya melesat menuju kediaman Alvin tapi naas dipertengahan jalan ia mengalami kecelakaan.

Ia dipaksa oleh Aska untuk mendonorkan darahnya, mengetahui darah Aksa dan sang Ayah sama Aska berinisiatif melakukan tes DNA dan 99,9% hasilnya positif Aksa adalah anak dari Antoni.

Antoni yang mengetahui hal itu sangat menyesal, ia menjaga Aksa sampai Aksa sadar tetap satu tahun setelah dinyatakan koma akhirnya Aksa sadar.

.

.

.

.

.

Aksa menatap luar jendela mobil dengan tatapan yang kosong, ia masih tidak menyangka bahwa Alvin telah tiada.

Ia rindu dengan rengekan Alvin, ia rindu senyuman Alvin, ia rindu semuanya tentang Alvin.

"Pak ke toko bunga dulu ya" Pinta Aksa

"Siap den"

Beberapa menit kemudian Aksa tiba di toko bunga, ia membeli 3 jenis bunga yang berbeda. Mawar merah, mawar putih dan bunga tulip putih.

"Bu tolong bungkus yang ini"

"Iya, ada tambahan"

"Tidak" Ucap Aksa lalu membayar bunga tersebut.

BerubahWhere stories live. Discover now