18. Perhatian

11.8K 1K 22
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

"Bagaimana keadaannya? " Ucap orang itu kepada seorang dokter

"Dia hanya kelelahan dan terserang demam. Demamnya cukup tinggi jika besok tak kunjung turun segera bawa ke rumah sakit"

"Hmm" Gumamnya menatap wajah sang anak yang terlihat damai terlelap.

"Gana antar paman Evan ke bawah" Ucap Edgar

Tanpa mengucapkan apapun Gana langsung keluar kamar, membuat Evano mengendus kesal. Kenapa kelakuan bapak sama anak sama saja, memang buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.

"Iya udah gue balik ya, kalau ada apa-apa sama Alvin langsung kabarin gue atau bawa ke rumah sakit"

"Hmm"

Setelah mendengar itu Evano keluar, menyusul Gana

Yang sedang sakit sekarang adalah Alvin, Edgar dikagetkan dengan Alvin yang pingsan dengan disertai mimisan saat Alvin pulang.

Flashback on

Saat itu Edgar sedang menunggu kepulangan Alvin, ia sebenarnya khawatir tapi terlalu gengsi untuk nelpon Alvin. Jadi ia menunggu Alvin didepan rumah dengan tampang yang dingin dan datar.

Tak lama ia menunggu Alvin pun datang, dengan baju yang sudah basah kuyup. Sebenarnya Edgar khawatir tapi ia terlalu memilih egonya.

"Kamu telat 16 menit" Ucapnya dingin, saat melihat Alvin turun dari motornya

Dapat ia lihat Alvin yang hanya menunduk. Dan gelagat aneh Alvin yang memegangi kepalanya membuat ia geram.

"Jika ada orang bicara lihat wajahnya, Alvin"

Saat Alvin menatap wajahnya, betapa terkejutnya dia, melihat wajah Alvin yang pucat pasih dan darah, darah yang keluar dari hidung Alvin.

"Alvin" Panggilnya

"Hah?" Jawab Alvin yang tampak seperti linglung

Bruk

Tumbang tubuh Alvin yang berhasil di tangkap oleh Edgar sebelum menyentuh halaman rumahnya. Ia mencoba menggoyang-goyangkan tubuh Alvin pelan.

"Al"

"Hay, Al bangun"

"Ini tidak lucu"

"Hay"

"Ck sial" Dengan pelan, Edgar mengangkat tubuh Alvin yang basah dan lemah itu menuju kedalam rumah.

Saat masuk ia dapat melihat ketiga anaknya yang lain melihatnya dengan tatapan bingung.

"Dad ada apa?" Tanya Gana

"PANGGIL DOKTER" Bentak Edgar tanpa sadar, dan pergi menuju kamarnya diikuti Endra dan Agam

Gana yang dibentak Edgar mematung sejenak dan dengan buru-buru menelpon dokter, lalu pergi menuju kamar sang Daddy.

Sesampainya didepan kamar Edgar, Gana ingin masuk tapi dicegah oleh penjaga didepan kamar, Endra dan Agam pun demikian. Sepertinya mereka lupa pada aturan sang Daddy jika tidak boleh memasuki kamarnya. Tapi Alvin boleh masuk, entahlah.

BerubahWhere stories live. Discover now