22. Hari yang Meyenangkan

8.5K 784 25
                                    

.

§

.
Typo bertebaran
.

.
Happy Reading
.

§

.

Sebulan berlalu, semua keluarga Alvin mencoba memperbaiki hubungan mereka. Semua berjalan seperti biasa bahkan keluarga Alvin memperlakukan Agam seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi, ada yang berbeda perlakuan mereka terhadap Alvin menjadi sedikit posesif bahkan Agam juga ikut-ikutan.

Contohnya seperti sekarang, mereka tengah bersantai di ruang keluarga. Mereka tak ada hentinya bertanya apa Alvin, Alvin mau makan apa? Adek haus gak, biar abang ambilin? Adek bosen gak? Keluar yuk? Mau abang ambilin cemilan? Alvi wangi banget pakek parfum apa? Alvi Agam punya permen loh, mau gak? Dan masih banyak lagi. Apa lagi sekarang Agam terus menempeli nya. Alvin yang merasa jengah akhirnya diam saja mengabaikan mereka, nanti jika lelah akan berhenti, pikirnya. Tapi mereka seperti tidak akan lelah.

Sampai suara handphone Alvin berdering.

Cintamu itu hoax~

Sayangmu itu hoax

Kini kau terciduk

Sama cewek saling peluk

Cintamu itu hoa-

Alvin akhirnya mengangkat handphonenya.

"Halo, ada ape?"

"Loudspeaker Al" Ucap Endra dengan nada memerintah dan dingin

"Hmm"

"Woi Al, main yok" Ucap dari sebrang sana, ia adalah Bintang

"Kemane?"

"Ya ke mana-mana hatiku senang"

"Anjing lo, bangkek" Ucap Alvin ngegas, mendapat tatapan tajam dari keluarganya.

"Jangan ngegas dong sayang"

"Sayang sayang gundulmu"

"Jangan marah dong, aa minta maaf deh"

"Dimana aku gak marah mas, kamu selingkuh sama dia" Ucap Alvin dramatis, mendapat tatapan datar dari yang ada disana

"Aku bisa jelasin dek"

"Udah cukup mas aku gak sanggup" Ucap Alvin seakan menghapus air matanya yang tidak keluar.

"Jadi gak nih, malah ngedrama" Ucap Dean dari sebrang sana

"Ekhem, kemana?"

"Gimana kalau ke caffe deket sekolahan"

"Bo-" Ucapan Alvin terpotong saat Edgar mengambil handphonenya dengan sedikit kasar

"Kalau mau main ke sini, Alvin gak boleh keluar" Ucap Edgar dingin langsung mematikan sambungan.

"Apaan sih" Ucap Alvin tak terima

"Diam" Ujar Endra membuat Alvin mendengus pelan

"Alvi makan ini aja enak loh" Agam menawarkan cookies yang baru dibawakan oleh maid.

"Hmm"

.

.

.

BerubahМесто, где живут истории. Откройте их для себя