Part 4: Nightmare [Revised]

12.8K 267 1
                                    

Minggu lalu Mae dan Bara bersama dengan beberapa pegawai dan CEO beserta sekretarisnya mengunjungi Bali seperti yang sudah dijadwalkan oleh Pak Bobby. Di sana mereka selain melihat pembangunan langsung yang sebentar lagi rampung, juga mengadakan rapat dengan perwakilan dari luar negeri. Dinas luar kota yang bisa dibilang hectic dan padat. Tapi berhasil dilalui tanpa ada banyak kendala.

Hari Kamis, Jumat dan Sabtu diisi dengan jadwal kerja yang padat. Meeting, meeting and meeting, disertakan juga peninjauan langsung di proyek pembangunan. Tapi untung saja pihak perusahaan tidak sekejam itu dan memberikan kebebasan di hari Minggu serta diperbolehkan untuk WFH di hari Senin. Kurang baik apa lagi coba?

Kurang naikin gaji! Ujar Mae sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal di pagi hari. Wajahnya kuyu dan rambutnya berantakan. Kedua kakinya masih terasa kebas karena selama tiga hari ia harus bergerak tanpa henti dengan heels 10 senti yang menyiksa.

Bodo amat lah WFH, gue mau molor aja!

Mae berdecak sebal. Tentu saja ia tidak bisa seenaknya memutuskan untuk tidur seharian karena ia yakin tidak mungkin bossnya itu akan membiarkannya. Pasti ada saja tingkah Pak Bara yang akan menguji seberapa luas kelapangan dada Mae untuk meladeni atasannya yang serba random itu. Bisa saja tiba-tiba bosnya akan mengajak video conference atau bahkan memintanya untuk menelepon Pak ini atau Ibu itu. Buat janji dengan si A atau si B. Atau bahkan mengerjainya untuk memesankan makan siang! Dan horornya lagi, Mae bisa merasakan hal-hal itu tadi akan terjadi lagi hari ini.

Mandi dulu deh biar seger!

***

Di rumah lain, atau lebih tepatnya di apartemen, Bara juga baru saja membuka matanya. Kedua alisnya berkerut dan ekspresi wajahnya terlihat sangat tidak santai. Ia menunduk ke bawah. Lagi-lagi juniornya menyapa.

"Sialan!" Umpatnya dengan memukul kasur.

Tidak langsung kembali tidur, dengan langkah gontai pria bertubuh kekar itu menuju kamar mandi. Ia harus mengurus junior yang akhir-akhir ini tidak pernah absen untuk menyiksanya di pagi hari. Penyebab utamanya siapa? Tentu saja siapa lagi kalau bukan Maesaroh! Sekretaris edan yang suka sekali membantah atasannya itu.

Kali ini apa lagi yang dimimpibasahkan Bara? Mae berpakaian seksi lagi kah? Mae dengan kostum perawat yang menggodakah? Atau dengan kostum bunny ala playboy?

"Sialan Mae! Enak aja dia pake lingerie di balik baju kerjanya! Kurang ajar! Minta gue hajar emang!" Umpatnya kesal, marah, jengkel dan bergairah jadi satu. Tangan kanannya tak berhenti bergerak di bawah pancuran air berusaha untuk memuaskan hasratnya. Suara lenguhan dan desahan pria dewasa bisa terdengar dari luar kamar mandi karena Bara bahkan tidak terpikir untuk menutup pintu kamar mandinya.

Setelah Bara menyelesaikan urusannya, ia segera membersihkan diri lalu keluar hanya dengan menggunakan handuk untuk mengeringkan rambutnya.

Ya, Bara berjalan keluar dengan telanjang bulat. Bulir-bulir air masih membasahi tubuhnya yang berkulit kecoklatan. Jika ada orang yang melihatnya dengan keadaan seperti itu, bisa dipastikan mereka tidak akan rela berkedip sekalipun.

Bara Hadi Wajendra memang benar-benar seorang pria yang tampan dan memesona. Hampir tidak ada manusia yang sanggup melawan pesonanya. Tidak juga saudara sepupunya yang CEO itu. Baskara sangat mempercayai kemampuan Bara dalam berbisnis. Bara seakan mempunyai kekuatan tak kasat mata untuk meyakinkan orang untuk bertumpu padanya, memercayainya, mengaguminya dan yang paling sering terjadi pada kaum hawa, mencintainya. Kepercayaan diri yang ia miliki seakan menembus atap gedung pencakar langit sekalipun.

Well, tapi ternyata hal itu sepertinya tidak mempan untuk seorang gadis desa bernama Maesaroh. Gadis itu seakan-akan mempunyai sesuatu yang berhasil ia gunakan untuk menangkal jeratan pesona yang Bara miliki. Namun anehnya sikap keras Mae tidak serta merta membuat Bara ingin memecatnya. Setidaknya setelah percobaan pemecatan pertama gagal. Kemudian setelah itu Bara bahkan memutuskan untuk mempertahankan posisi Mae setahunan ini.

Bara & Mae [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang