Part 28: Pacar

3.8K 130 0
                                    

Yay!! Another update!!

Kali ini chapternya agak pendek 🙏🏻

Sorry for typo 🙏🏻

Jangan lupa kasih VOTE dan komennya juga yahhhh!! 🙏🏻🙏🏻

Semakin banyak Vote dan komen semakin cepat aku update!! 👍🏻

"Nduk, iku pacarmu wes teko. Jare arep mangkat bareng?" Ujar neneknya dari balik pintu kamarnya.

"Nggeh, Mbah!" Sahut Mae kemudian. Ia baru saja selesai berdandan. Setelah merasa rapi dan wangi, Mae raih tas kerjanya. Dari balik pintu kamarnya yang langsung menyambung dengan ruang makan dan ruang tengah, ia bisa melihat sosok atasannya yang juga adalah pacarnya di sana. Duduk di meja makan dengan neneknya.

Pacar? Ya Tuhan! Membayangkannya saja tidak pernah!

"Cepet banget, Pak, sampainya?" Ucap Mae duluan. Ia sedang mengusahakan agar wajahnya terlihat biasa saja. Padahal sebenarnya sudah melambung nabrak langit-langit.

"Iya. Saya pengen cepetan ketemu kamu soalnya," Kedipnya yang berhasil membuat Mae salah tingkah. Ia malu sekali karena masih ada neneknya di sana.

"Mae, awakmu iku ncen wes gedhi, Mbah ora nglarang awakmu pacaran. Nanging ojo bablas yo, Nduk." Nasihat neneknya yang sejak tadi melihat bagaimana kedua sejoli muda ini bertukar sapa yang menggelikan. Tidak pernah sekali pun ia melihat Mae jadi seperti ini karena laki-laki sebelumnya. Mungkin ada baiknya ia tetap mengawasi cucunya ini, pikir sang nenek.

Dinasehati seperti itu, Mae hanya bisa meringis malu kala mengingat apa saja yang sudah ia dan Bara lalukan sebelumnya.

Ampun, Mbah. Mae udah sempet diuyel-uyel sama Pak Duda satu ini.

***

Saat di apartemen Bara beberapa waktu lalu, mae sudah meminta kepada bosnya itu untuk menyembunyikan hubungan mereka dari semua orang. Awalnya Bara menentangnya, tapi Mae tetap saja keukeuh ingin menyembunyikan hubungan mereka dengan alasan bahwa ia belum siap. Tidak hanya itu, gadis itu sebenarnya masih ingin memastikan apa sebenarnya hubungan Bara dengan Meilia yang sampai sekarang tidak pernah dengan jelas ia ketahui. Bara juga belum dengan sendirinya menjelaskan. Tidak hanya itu, gadis itu juga tidak mau menjadi bulan-bulanannya para mantan pacar Bara yang datang ke kantor mereka. Bisa gawat kalau mereka tahu sekarang Mae lah pacar barunya Bara.

Selain Nenni sebenarnya Mae mengenal beberapa wanita yang dulu datang ke kantor Bara. Sebenarnya tidak semua dari mereka bar-bar. Hanya kalau kebetulan datang di hari yang sama saja lalu bertengkar. Selebihnya jika mereka datang sendirian, tak jarang juga Mae mendapatkan cipratan rejeki alias kadang kue, kadang makan siang gratis, kadang juga voucher diskon salon. Sebagai orang yang sangat menjunjung anti mubazir, mana mungkin Mae menolak rejeki! Halal pula!

Jadi, bisa dibayangkan kan bagaimana reaksi para mantan jika mereka tahu bahwa gadis lugu yang dulu sering mereka beri kemurahan hati sekarang malah jadi pacarnya Bara Hadi Wajendra?

Begitu mae menceritakan alasan mengapa ia ingin menyembunyikan hubungan mereka, dengan suara keras Bara tertawa terbahak-bahak. Ia usap-usap kepala Mae dengan penuh kasih sayang dan rasa gemas yang tak tertahankan. Mana pernah ia kenal gadis sepolos dan senyablak Mae sebelumnya.

"Buat apa takut sama mereka? Kamu kan jago banting orang, Yang!"

"Yah, tapi nggak buat banting semua mantan pacar Bapak juga lah. Banyak banget sayanya capek!" Balas Mae asal yang lagi-lagi berhasil membuat Bara tergelak malam itu.

Oleh karena itu, ketika siang ini Meilia sudah berdiri di depan meja kerjanya ketika Mae baru saja kembali dari toilet, perasaannya mengatakan akan terjadi hal yang tidak menyenangkan.

"Ada yang bisa saya bantu, Bu Meilia?" Tanya Mae seramah dan sedatar mungkin.

Wanita cantik itu hanya mendengkus melihat Mae berjalan dan kembali duduk di tempatnya. Meilia menatap Mae dengan pandangan tidak suka yang tidak ditutupi sama sekali. Buat apa? Setelah melihat bagaimana akrabnya sang sekretaris ini dengan Bara, siapapun juga bisa langsung menebak ada sesuatu di antara mereka berdua.

"Mana Bara?" Tanya Meilia.

"Hari ini Bapak ada janji makan siang dengan klien di luar, Bu. Nanti kalau sudah kembali bisa saya sampaikan kalau Ibu mencarinya." Jawab Mae dengan profesional yang tentu saja menambah rasa kesal Meilia.

"Dengar ya kamu, sekretaris jalang! Jangan pernah berpikir untuk memiliki Bara. Dia adalah milikku dan kami akan kembali bersama." Tandasnya sambil menggebrak meja kerja Mae. Tatapannya menyipit tajam ke arah Mae.

Inilah! Inilah yang Mae khawatirkan. Sebelum ia tahu apa hubungan antara Bara dan Meilia sebelumnya, ia tidak akan gegabah dengan meladeni wanita ini dengan apapun. Punya pacar mantan playboy itu memang gampang-gampang susah.

Lalu bagaimana bisa Mae tahu kalau Bara itu sudah menjadi mantan playboy?

Tentu saja mantan! Awas saja kalau masih tetap mau dan berani menyandang titel playboy! Mae tidak akan pernah memaafkannya!

"Saya anggap ibu nyamuk saja, ya? Soalnya nggak enak sekali bahasanya." Sahut Mae tidak peduli. Ia memang sudah memutuskan untuk tidak meladeni Meilia dengan menyombongkan statusnya yang naik pangkat dari sekretaris jadi pacar, tapi bukan berarti ia akan diam saja dihina. Apalagi disebut apa tadi? Jalang?

Cih! Yang benar saja!

Mae masih perawan ting-ting!

Well, tapi jujur saja gadis itu sendiri tidak yakin sampai kapan akan terus perawan jika gaya pacarannya dengan sang duda seperti itu.

"Kamu cuma sekretaris saja sombong sekali! Bagaimana mungkin Bara mempekerjakan orang sekurang ajar seperti dirimu! Cih!" Cerca Meilia lagi dan lagi membuat telinga Mae panas dan memilih untuk menyingkir dari sana.

Ya Tuhan, itu mulutnya Bu Meilia lemes banget pengen gue cabein rasanya.

"Heh! Mau kemana kamu? Saya belum selesai bicara!"

"Panas, Bu, kuping saya. Males dengerin ibu ngomong hal nggak mutu." Lalu Mae tinggalkan begitu saja Meilia di sana.

Sampai beberapa langkah ia berjalan, masih bisa ia mendengar umpatan Meilia. Untuk jaga-jaga Mae melihat kanan kiri dan menghela napas lega saat dilihatnya tidak ada orang di sana.

Sepertinya memang harus ia sendiri yang bertanya langsung pada Bara mengenai hubungannya dengan Meilia.

To be continue...

Jangan lupa kasih vote dan komen yahh 🙏🏻🙏🏻

Sorry for the awkward javanese guys!! It's been so long after I speak the language too hahahahaha!!

Bara & Mae [COMPLETED]Where stories live. Discover now