Part 19: Baju Haram

12.4K 212 1
                                    

Masih kuat lanjut??

Jangan lupa VOTE dulu dan komen juga yahhh 🙏🏻

Sorry for typo 🙏🏻

"Apa-apaan baju kamu?!" Sentak Bara hanya berselang setengah detik setelah Mae membuka pintu kamar tempat ia baru saja berganti baju.

Keduanya bersiap untuk pergi ke villa Nenni. Bara yang terlihat sangat tampan memakai kemeja biru dongker yang sangat pas membungkus tubuh atletisnya. Bagian lengannya ia lipat sampai siku, mempertontonkan guratan urat di lengan kekarnya. Kain-kain itu tidak dapat menyembunyikan bentuk tubuhnya yang memang dilatih selama bertahun-tahun. Kemudian pria itu juga memakai celana khaki putih yang juga berhasil membuat sepasang kaki panjangnya menonjol.

Sedangkan Mae, ia memilih sebuah dress berwarna hijau muda. Berlengan panjang dan bagian bawahnya bisa dibilang pendek. Di atas lutut. Memamerkan kaki jenjangnya yang indah.

Tapi bukan itu yang membuat Bara membelalakkan matanya dan marah ketika Mae keluar kamar. Bukan karena panjang dress itu yang di atas lutut. Tapi bagian dadanya. Terbuka sekali sampai bagian diafragma.

"Ganti!" Titah Bara kemudian

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Ganti!" Titah Bara kemudian. Pria itu menunjuk kamar mereka berdua. Meminta Mae untuk mengganti bajunya.

"Ogah! Ini kan baju yang kamu beliin tadi siang, Mas!" Balas Mae tidak mau kalah. Pokoknya kali ini gadis itu tidak akan menurut. Memang sengaja ia memilih baju yang sekarang dipakainya untuk membuat Bara marah. Atau cemburu? Entahlah.

Meskipun sangat seksi tapi Mae sangat nyaman memakainya. Bahannya halus dan jatuh. Membentuk tubuhnya dengan apik apalagi setelah ia tambahkan kalung rantai emas yang ia miliki dan anting-anting dengan warna yang sama. Mae merasa sangat cantik.

Berbekal ilmu make up dari Nasayu dan dari Youtube, Mae berhasil membuat dirinya terlihat mempesona. Buktinya tentu saja dengan tatapan Bara yang seakan ingin melahapnya hidup-hidup saat ini.

"Kembalikan saja baju seperti itu!" Ucap Bara lagi dengan lantang. Ia merasa kecolongan karena membiarkan sekretarisnya membeli baju haram seperti itu.

"Nggak bisa, Mas. Label harganya sudah saya sobek-sobek!" Ucap Mae tidak peduli. Ia berlenggang menjauhi Bara. Bajunya yang berbahan ringan itu seakan mengikuti kemana pun tubuh Mae bergerak, membuat Bara seperti mati kutu antara ingin tetap melihat Mae memakainya atau melepasnya karena tidak ingin banyak orang juga melihatnya.

Apalagi saat Mae berjalan membelakangi Bara. Ternyata bagian punggungnya terbuka. Terlihat jelas sekali lekukan indah punggung Mae yang telanjang sampai ke pinggang. Tiba-tiba saja Bara merasa tenggorokannya kering kerontang melihatnya.

"Ma-Mae, tunggu dulu! Itu kamu nggak pakai beha?" Hardik Bara lagi. Jantungnya berdetak begitu cepat dan membuat tubuhnya memanas tiba-tiba.

Mae mendecakkan lidahnya sebal. Ia melirik sinis sang atasan lalu berkata, "Emang kelihatan ada tali behanya? Bajunya memang dipakai tanpa bra. Tapi saya masih pakai safety pants warna kulit kok jadi tenang saja yang bawah walaupun berkibar-kibar tapi saya aman."

Bara & Mae [COMPLETED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن