Part 23: Mr. Joe

6.8K 185 6
                                    

Sorry for typo 🙏🏻

Banyakin VOTE nya dan komennya dumz jangan jadi silent reader 🙏🏻

*Aku mau nargetin jumlah vote utk bisa update gapapa ya?
50 votes + 20 komen baru aku update part selanjutnya 🙏🏻

Hari Minggu di Bali itu sudah berlalu beberapa hari yang lalu. Seperti kesepakatan awal, Mae meminta cuti dua hari setelahnya untuk merayakan ulang tahun neneknya.

Waktu dua hari itu benar-benar Mae gunakan dengan baik untuk menata hatinya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi selama beberapa hari ke belakang. Bagaimana mungkin hubungan direktur dan sekretaris yang selama satu tahun baik-baik saja bisa berubah dinamikanya hanya dalam hitungan hari?

Apa yang menyebabkan ini semua?

Maesaroh Sartika. Gadis berusia 23 tahun yang selama ini dikenal galak dan jutek, bisa jatuh begitu saja di bawah kekejaman pesona Bara Hadi Wajendra. Bukankah selama ini Mae itu tidak terpengaruh sama sekali dengan pesona Pak Bara yang terkenalnya sampai ke artis-artis ibu kota? Apakah sistem imunnya hancur lebur sejak Bara mencumbunya di kantor kala itu?

Di dalam kamar tidurnya sendiri Mae melucuti semua bajunya. Ia berdiri telanjang di depan cermin setinggi badan miliknya. Ia perhatikan tubuhnya lekat-lekat. Masih ada beberapa tanda dari Bara yang belum hilang. Seakan menjadi bukti bahwa apa yang terjadi di Bali itu nyata.

Sudah berapa kali Pak Bara menyentuh tubuh ini? Lirihnya dalam hati.

Mae terdiam.

Pak Bara pernah nyentuh gue di sini, di sini, lalu di sini dan sini. Bisa dibilang dia udah merawanin semua permukaan kulit luar gue.

Lalu ia ingat lagi bagaimana Bara begitu terobsesi dengan payudaranya. Pria itu begitu menikmati ketika Mae mempersembahkan asetnya yang satu ini. Tidak ada sehari pun berlalu tanpa pria itu menikmati puting susunya. Menghisapnya seperti bayi yang sedang menyusu.

Mae menunduk melihat beberapa bekas gigitan di sekitar kedua areolanya. Ia sentuh putingnya yang mencuat itu dan membayangkan Bara ada di hadapannya.

"Ah, Mas Bara..."

Apaan sih, lo, Mae?! Ngarepin disosor lagi lo?? Ucap kata hatinya yang tak urung membuatnya malu sendiri.

Menyadari kekonyolan dirinya, Mae beranjak. Ia kembali memakai baju tidurnya lalu bergelung selimut. Besok ia harus masuk kerja lagi.

Tapi sebelum itu, gadis itu mengambil ponselnya. Ia buka lagi video rekaman yang ia ambil diam-diam di hari terakhir di Bali itu. Mae lagi-lagi tersenyum melihat Bara menikmatinya. Gadis itu hampir masih bisa merasakan tarikan mulut pria itu di puting susunya sekarang. Terasa kuat dan menuntut.

Kemudian ia tonton video itu beberapa kali sebelum memutuskan untuk tidur.

***

"Pagi, Mae," Sapa Bara seperti biasa. Pria itu melemparkan senyum mautnya kepada sekretarisnya yang juga membalas sapaannya dengan ucapan selamat pagi.

"Pagi, Pak Bara."

Setelah mengangguk, Bara memasuki ruangannya.

Mae bersiap untuk melaporkan jadwal hari ini seperti biasa. Ia mengambil Ipadnya dan menyusul atasannya.

Bara meletakkan tas kerja di atas meja kerjanya, lalu melepaskan jas luarannya dan menyampirkannya di kursi kebesarannya. Kini ia terlihat hanya menggunakan kemeja dan manset yang senada dengan setelan jasnya.

Bara & Mae [COMPLETED]Where stories live. Discover now