Part 20: Kejutan

7.5K 189 2
                                    

Sorry for typo 🙏🏻

Jangan lupa VOTE dulu ya!!! Cerita ini butuh banyak vote!! 🙏🏻

Suasana di pesta itu tidaklah seramai yang selama ini Mae pikir. Dari depan pintu villa, ada dua orang bodyguards dengan setelan serba hitam dan alat komunikasi yang menempel di telinga mereka. Setelah memastikan bahwa nama Bara tercantum di guest list, salah satu bodyguard itu menawarkan untuk mengantar mereka berdua sampai ke dalam.

Saat mereka berjalan, bisa Bara rasakan bodyguard itu melirik Mae sedikit terlalu lama dan membuatnya menggeram kesal.

Tentu saja siapa yang menolak untuk melihat seorang wanita cantik dengan pakaian seksi seperti Mae!

"Silahkan, Pak, Bu." Anjur sang bodyguard dengan sopan. Bara tidak menghiraukannya dan hanya Mae yang mengucapkan terima kasih.

"Bilang makasih apa susahnya sih?" Sindir Mae.

"Halah! Nganter kita ke dalam itu paling cuma modus doang pengen liatin kamu lebih lama." Balas Bara acuh tak acuh.

Mae menggelengkan kepalanya setelah mendengar jawaban Bara. Karena tidak ingin terlalu memikirkannya lagi, Mae acuhkan saja dan memfokuskan diri dengan apa yang ia lihat di hadapannya.

Suasana pestanya tidak terlalu ramai, hanya seperti beberapa orang yang datang. Lalu terdengar suara alunan musik yang elegan. Selain itu suasananya juga lebih kasual. Orang-orang yang datang meskipun tidak memakai kaos dan jeans, tapi juga tidak memakai pakaian-pakaian yang kelewat formal. Yah, sama seperti yang dikenakan oleh Bara dan Mae. Bahkan sekilas gadis itu melihat ada seorang wanita bule hanya memakai bikini atasan lalu mengikat kain untuk bawahannya.

Bara menggandeng tangannya memasuki villa lebih jauh. Pria itu mencari Nenni dan calon suaminya.

"Oh my God! Bara, look at you!" Pekik suara yang langsung bisa diketahui itu milik Nenni.

Wanita itu terlihat sangat cantik dengan gaun pendek berwarna putih. Tubunya yang seksi terbungkus sangat apik dan seksi menonjolkan lekukan-lekukan yang membuat siapa saja pasti terpesona dengan keindahannya. Ditambah dengan rambut hitamnya yang digelung ke atas, memamerkan lehernya yang ramping. Beberapa anak rambut terurai bebas terlihat menggelitik kulitnya yang berwarna kuning langsat.

"Hi, Nenni. Kita nggak terlambat, kan?" Balas Bara menyapa mantan istrinya. Mereka bercipika-cipiki seperti kawan lama dan bukannya mantan pasangan suami istri. Dari samping Mae memperhatikannya dengan heran.

"Halo, Mae. Wow, you look so beautiful and hot!" Sapa Nenni sekaligus memuji Mae yang sukses mendulang rona merah di pipi gadis itu.

"Selamat malam, Bu Nenni." Mae tersenyum sambil menyalami Nenni yang malah ditarik oleh si tuan rumah untuk bercipika-cipiki. Mae merasa canggung dibuatnya. Apalagi mengingat bagaimana pertemuan awal mereka dulu.

"Aku lho nggak kaget kalau kamu yang diajak Bara ke sini. Maaf, ya. Tadi siang kayaknya ada yang miss dan aku nggak enak banget sama kamu dan Bara." Ucap Nenni kemudian yang membuat Mae sedikit kaget karena ternyata Nenni juga sama-sama tidak tahu apa-apa.

Karena tidak mau salah bicara akhirnya Mae hanya mengangguk dan tersenyum lagi.

Nenni beralih ke Bara. "Aku mau ngomong sama kamu," Ucapnya dengan memberikan isyarat agar Bara mengikutinya.

Bara terlihat dilema. Ia tidak ingin meninggalkan Mae sendirian tapi sepertinya Nenni ingin membicarakan hal yang penting. Pria itu terlihat ragu saat akan mengikuti Nenni.

"Nggak apa-apa, Mas. Saya di sini ya nanti kalau kamu kembali," Bisik Mae mencoba untuk menenangkan Bara. Gadis itu tahu kalau Bara tidak ingin meninggalkannya sendirian di tempat dan di tengah orang-orang yang tidak Mae kenal. Ada sedikit rasa haru timbul di benaknya.

Bara & Mae [COMPLETED]Where stories live. Discover now