🦆Tigabelas

474 52 1
                                    

⚠️Sorry For Typo⚠️

Happy Reading!!!

🦆🦆🦆


"Sudah semua? Ga ada yang kelupaan? "

"Ga ada, Tuan. " jawab Pak Nazaki.

Akaashi tersenyum seraya mengangguk, ia pun menutup pintu bagasi mobilnya, begitupun dengan Pak Nezu dan mertuanya.

Mereka memang masing-masing membawa mobil sendiri, Akaashi dengan keluarga kecilnya, Mertuanya dan iparnya semobil, kedua orang tuanya dan Pak Nazaki dan Bi Yumi semobil dengan Pak Nezu yang menyetir.

"Baik, kalo gitu kita jalan sekarang, Pak Nezu jalan paling depan ya, ada Ayah yang mengarahkan jalan. "

"Siap, Tuan. Semalam udah dijelaskan juga lokasinya. "

"Oke, ayo semuanya masuk ke mobil. "

"Aku duduk bareng Keina di belakang ya, Mas. " ucap (Name) dibalas anggukan dengan senyum mengembang oleh sang suami.

"Ayo, Keina. "

"Yeey! Ke pantai! "

"Hati-hati kepalanya. " peringat Akaashi namun tangannya menyentuh sisi atas pintu mobil setelah membuka pintu mobil pada bagian tengah.

"Makasih, Mas. " ucap (Name) tersenyum manis mengundang sudut bibir Akaashi semakin mengembang.

Mereka pun masuk ke mobil masing-masing, mobil ayahnya berjalan paling depan, kemudian mobil mertuanya lalu mobilnya di belakang.

Membutuhkan waktu sekitar 38 menit bagi mereka untuk tiba di sebuah tempat. (Name) dan Keina memandang sekitar dengan heran, tidak ada pasir tetapi mereka dapat melihat laut. Katanya mau ke pantai?

"Papa! Kok ga ada pasil? " celetuk Keina ketika Akaashi memberhentikan mobilnya dan menyuruh mereka untuk turun setelah ia membukakan pintu.

(Name) memandang sekitar, ini emang ada di pinggir laut sih, tapi matanya sama sekali tidak melihat adanya pasir.

"Bukannya ini pinggir laut, Mas? Katanya mau ke pantai. "

Akaashi tersenyum memandang gemas istri dan putrinya yang kebingungan.

"Biar saya bantu tuan. " Pak Nazaki muncul kemudian membantu mengeluarkan barang-barang mereka dari mobil.

"Emang pantai kok, tapi kita harus nyebrang dulu. Kalian gabung sama Bunda dulu, aku mau markir mobil di bagasi. " jelas Akaashi semakin mengundang kerutan di dahi (Name).

"Hah? "

(Name) mengedarkan pandangannya, tidak ada bagasi di sekitar sini. Ia mengikuti arah mobil yang di bawa Akaashi saat Pak Nazaki telah menurunkan barang-barang mereka.

Bola mata (Name) yang tadinya menyipit kini melebar ketika mendapati sebuah bangunan cukup panjang yang berada cukup jauh dari posisi mereka berada. Ia dapat melihat mobil Papa nya, mertuanya dan suaminya masuk ke dalam bangunan tersebut lalu di tutup kembali.

"I-ini apa sih? " gumam (Name) heran.

"Ayo, nyonya. Kapalnya sudah siap. " Pak Nazaki bersuara seraya memegang kopernya dan koper milik Keina.

"Eh, biar saya aja, Pak. Pak Nazaki bawa persediaan aja. "

"Oh iya. " Pak Nazaki pun menyerahkan dua koper tersebut padanya lalu beranjak mengambil kotak persediaan mereka.

"Kak, suami kakak sekaya apa sih? " (Name) menoleh saat Airin tiba-tiba berada di sampingnya seraya menyeret sebuah koper.

Kini mereka berjalan di atas sebuah dermaga yang cukup panjang.

PERFECT HUSBAND || AKAASHI KEIJI X READERSWhere stories live. Discover now