🦆Sembilanbelas

293 38 6
                                    

Sorry for typo

Happy reading

🦆🦆🦆

(Name) langsung dilarikan ke rumah sakit yang berbeda dengan rumah sakit dimana Anna di rawat. Ryota tidak ingin Akaashi menemui putrinya. Untuk saat ini, ia ingin egois terlebih dahulu. Bukannya ingin ikut campur urusan rumah tangga putrinya, ia hanya tidak ingin melihat putrinya terluka.

Begitu sampai di rumah sakit, (Name) langsung dilarikan ke UGD untuk segera di periksa.

Ternyata (Name) baik-baik saja, ia hanya pingsan karena stress berat dan juga tidak mengkonsumsi makanan selama kurang lebih 13 jam sehingga menyebabkan asam lambungnya naik. Namun yang membuat Ryota dan Yuuka sempat takut adalah janin yang ada di dalam perut (Name) dalam kondisi yang lemah, beruntung (Name) segera dilarikan ke rumah sakit. Jika tidak, kemungkinan (Name) akan kehilangan janinnya. Sehingga saat ini (Name) perlu di rawat inap dulu sampai kondisi janin nya membaik.

"Loohh? Bubu? "

Keesokan pagi nya, Yuuka yang hendak pulang untuk mengambil keperluan (Name) selama di rumah sakit, berhenti melangkah saat ia melewati area administrasi. Ia sedikit terkejut dengan kehadiran Nara bersama Shirabu.

"Eh? Nara? Bukannya kamu udah pindah ya? " ucap Yuuka kebingungan, karena dengar dari (Name), Nara mengikut Shirabu yang pindah tugas ke rumah sakit di luar kota.

"Iya, Bu, cuman karena lagi hamil jadi tinggal disini lagi sementara, sampai si baby lahir."

Yuuka sontak memandang ke daerah perut Nara, benar sahabat putrinya itu sedang mengandung sekarang. Yuuka mengembangkan senyumnya dan mendekat.

"Waduh, ga sadar Bubu kalau kamu lagi hamil. Sudah berapa bulan? "

Nara ikut tersenyum bahkan menyengir kecil, "Udah mau masuk 5 bulan, Bu. (Name) gak cerita ya? "

"Enggak, duh Bubu boleh elus gak nih? " jawab Yuuka.

"Eh boleh kok, Bu." Nara pun mempersilahkan Yuuka untuk mengelus perut buncitnya, karena bagaimana pun ia sudah menganggap Yuuka seperti ibunya sendiri. Apalagi jika ia datang ke rumah (Name), Yuuka selalu memperlakukannya dengan sangat baik seperti anak kandung sendiri.

"Btw Bubu ngapain di rumah sakit? Bubu sakit? "

Sontak tangan Yuuka berhenti mengelus mendengar pertanyaan Nara, dengan wajah sendu Yuuka pun menjawab.

"Bukan, (Name) yang sakit."

"Loohh?! " sontak Nara melototkan matanya kaget, "Jadi seminggu lebih gak ada kabar karena (Name) sakit? Sakit apa, Bu? Di rawat disini? Ruangan mana? " tanya Nara bertubi-tubi.

"Ra, satu-satu nanya nya." peringat Shirabu.

Nara mendesis, "Syuutt, diem." ujarnya seraya mengusap wajah Shirabu, wajah laki-laki itu sontak berubah masam, "Pantasan aku sms, aku call, aku chat ga ada jawaban."

Yuuka mengangguk, "Sebenarnya baru masuk semalam, dia pingsan karena asam lambungnya naik sama stress juga, jadi itu penyebab dia pingsan semalam."

Nara dan Shirabu serentak mengernyit bingung.

"Hanya pingsan sampai perlu rawat inap, Tan? " tanya Shirabu.

Yuuka mengangguk, mengedarkan pandangannya sejenak lalu kembali memandang keduanya.

"Kita duduk dulu, kasihan istrimu lagi hamil berdiri terus." ujarnya.

Mereka pun duduk di barisan kursi tunggu yang ada di hadapan tempat administrasi.

PERFECT HUSBAND || AKAASHI KEIJI X READERSWhere stories live. Discover now