🦆Enambelas

304 50 3
                                    

Happy Reading🕊

🕊🕊🕊

(Name) tak ingin terlalu pusing dengan perubahan sikap suaminya akhir-akhir ini. (Name) akan selalu berusaha untuk tidak berpikir negatif. Ia tahu, sama sekali tidak ada masalah di kantor, ia tahu semua jadwal suaminya itu. Namun ia akan tetap menunggu, bersabar sampai Akaashi mau berterus terang padanya.

"Kenapa sih kamu? Kusut mulu tuh muka ga pernah lurus."

(Name) menoleh mendengar penuturan Bubu. Ia menegakkan tubuhnya yang merosot di sofa dan sedikit bergeser agar Yuuka bisa duduk di sampingnya.

"Nggak papa."

Yuuka mengernyitkan dahinya, di pandanghya dengan teliti anak sulungnya itu. Keningnya makin mengernyit begitu menyadari suatu perubahan dari putrinya.

'Perasaan gue aja kali ya? Atau nih anak emang berat badannya naik?' tutur batin Yuuka lalu mengangguk-anggukkan kepala.

'Iya-iya, dia sangat bahagia nikah sama Keiji, makanya langsung ilang tuh badan kerempengnya. Kalo sampe gue ngomong yang ada dia ngamuk, mana keliatan lagi badmood.'

(Name) yang merasa diperhatikan menoleh, keningnya mengernyit melihat Yuuka yang mengangguk-anggukkan kepala tak jelas.

"Bubu kenapa sih? Kek burung kutilang aja, mengangguk-angguk gak jelas." ujar (Name) menyadarkan Yuuka.

"Enggak, gak papa." elak Yuuka.

(Name) bergedik ngerih, ia kembali menatap layar televisi yang menampilkan  kartun Shinch*n.

"Malam ini aku nginap."

Sontak bola mata Yuuka melebar mendengar kata-kata yang terlontar oleh (Name).

"Looh... Looh??? Kok tumbeen??? Kamu gak lagi berantem sama Keiji kan??? "

(Name) berdecak, "Salah nginap di rumah sendiri??? Apa aku udah di usir??? " katanya kesal.

"Yaa...bukan gitu... maksud Bubu, tumben banget looh kamu nginap sendiri, biasanya 'kan bareng Keiji."

"Lagi sibuk."

Yuuka terdiam sembari menatap (Name) yang menjawabnya dengan wajah yang kusut.

"Oohh... yaudah."

Yuuka pun tak lagi berbicara, ia tidak mau makin memperburuk suasana hati putrinya.

Setelah lelah menonton televisi, (Name) memilih beranjak ke kamarnya karena sudah mulai mengantuk. Ia yang baru saja menaikkan selimut tebalnya hingga ke dada, terhenti kala pintunya diketuk kemudian di buka dari luar.

Ia menoleh sedikit terkejut ternyata Ryota lah yang mengetuk dan membuka pintu kamarnya.

"Kenapa, Pa? "

Ryota menggeleng seraya tersenyum tipis. Pria paruh baya itu menutup kembali pintu kamar (Name) setelah masuk di dalamnya dan beranjak duduk di pinggiran tempat tidur (Name).

"How's your day? "

(Name) terdiam, senyumnya perlahan luntur namun kemudian kembali mengembangkan sudut bibirnya.

"Not bad, Pa."

Ryota tersenyum dan mengelus pelan kepala (Name).

"Tidur yang nyenyak, ga usah overthinking, okey? "

(Name) mengangguk, "Have a nice dream, Pa."

"Have a nice dream, putri Papa." balas Ryota yang membuat air mata (Name) ingin menetes.

PERFECT HUSBAND || AKAASHI KEIJI X READERSWhere stories live. Discover now